

Fitri Ritonga
Sekretaris Umum
KSEI Ittihad IAIN Padangsidimpuan
Saat ini masyarakat sedang ditakuti dengan merebaknya penyebaran virus Covid-19, yang begitu cepat menyebar ke berbagai negara, khususnya Indonesia.
Bukan hanya Indonesia saja yang terkena dampak dibidang ekonomi, tetapi juga negara lain.
Kendatipun industri kreatif menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling terdampak pandemi Covid-19, terutama dengan adanya pembatasan mobilitas orang dan barang, sektor ini dinilai masih memiliki peluang yang dapat ditangkap oleh industri perbankan.
Kondisi ini kemudian membuat perbankan selektif dalam menyalurkan pembiayaan untuk sektor ekonomi kreatif, khususnya pada sektor pariwisata dan turunannya.
Pasalnya, omzet dari industri kreatif UMKM di tengah pandemi sangat jauh menurun.
kemudian mempengaruhi kelancaran kredit perbankan di sektor atau industri ini.
“Ekonomi kreatif umumnya banyak berhubungan dengan pariwisata, termasuk industri oleh-oleh dan juga barang-barang kerajinan.
Kita pahami semua industri turunan pariwisata sangat terpukul oleh terjadinya wabah.
Kebijakan tersebut memang pada dasarnya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Tapi jika dilihat dilapangan bahwasannya pegawai- pegawai yang berkerja di perusahaan swasta banyak yang di PHK atau mereka menyebutnya dengan istilah di rumahkan.
Hal tersebut tentunya berdampak bagi kehidupan masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya di tengah pandemi saat ini yang kebutuhan untuk melangsungkan hidup tidak dilakukan dengan hanya berdiam diri saja.
Karena mendesaknya kebutuhan pokok yang tidak dapat dipenenuhi jika hanya mengandalkan pemerintah saja, keadaan tersebut menjadi cikal-bakal terciptanya pemikiran dari masyarakat untuk tetap produktif walaupun dirumah saja, kegiatan produktif juga akan menghilangkan rasa jenuh akibat hanya berdiam diri dirumah saja, kegiatan produktif yang bisa dilakukan di tengah pandemi saat ini selain untuk mengisi kekosongan waktu juga dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah dan membantu perekonimian.
Salah satunya dengan berjualan online, hal yang bisa di perjual belikan seperti produk kecantikan, pakaian, makanan, bahkan produk kesehatan.
Sehingga dengan mudah dapat diakses kapan saja dan dimana saja, karena kebanyakan dari mereka memasang ilkan di media sosial seperti Facebook, Instagram, Whatsup, bahkan aplikasi Tiktok.
Kemudahan dan kecepatan pemasangan iklan membuat usaha online di tengah pandemi saat ini di gandrumi oleh sebagian besar kalangan masyarakat.
Terutama masyarakat yang mengandalkan kecanggihan teknologi dan informasi.
Dengan mengetahui sasaran pasarnya terlebih dahulu, karena penduduk Indonesia sangat lekat dengan sifat konsumtifnya.
Akibat adanya pristiwa tersebut yang membuat masyarakat saat ini merasa lebih nyaman jika aktivitas jual beli dilakuakn secara online, selain dinilai aman hal tersebut juga lebih efektif dan mengefisienkan waktu karena hanya dengan membuka media sosial saja dan berdiam diri dirumah kita dapat membeli produk yang diinginkan serta melakukan kegiatan transaksinya secara bersamaan.
Dengan demikian, siatuasi yang genting saat ini pada dasarnya memang memiliki berbagaia dampak dan pengaruh dalam keberlangsungan kehidupan.
Sektor ekonomi yang merupakan tonggak utama dalam keberlangsungan kehidupan masyarakat menjadi melemah, dan banyak sekali kesenjangan soaial yang terjadi.
Sebagai bentuk untuk mengatasi kesenjangan sosial khususnya di bidang ekonomi di tengah pandemi saat ini, kita dapat melakukan kegiatan yang lebih produktif.
Menjadi warga masyarakat yang tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja, tetapi kita harus memiki daya berpikir kreatif dan inovatif yang benar- benar dipertaruhkan, untuk dapat bertahan dalam situasi ini.
Penulis : Fitri Ritonga
Sekretaris Umum
KSEI Ittihad IAIN Padangsidimpuan
Admin : dita risky saputri,SKM