

BANGE NAULI(Malintangpos Online):“ Ngeri Kali Biayanya Pak.Kades,” Kalimat itulah yang menjadi perbincangan warga Desa Bange Nauli Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal, karena anggaran Dana Desa (DD) tahun 2019 dialokasikan Rp 547.889.134,- u. ntuk pembangunan Gedung Balai Desa.
“ Kalau melihat Ukuran dan bahan-bahan yang dipergunakan membangun Balai Desa Bange Nauli dengan total anggaran di Plang Proyek nya Rp 547.889.134,- adalah dipastikan Mark Up dan ada indikasi Korupsi, antara Kades, Camat dan juga pihak PMD, ini harus di Audit Inspektorat dan juga lebih khusus TP4D Kabupaten,” ujar Sekretaris LSM.Genta Madina Chandra Siregar Via WhatsApp nya ke Redaksi Malintangpos Online, Rabu(9-10).
Disampaikan Chandra Siregar, bangunan Balai Desa Bange Nauli tersebut siapapun dipertanyakan akan mengatakan anggarannya terlalu besar, apakah memang anggaran tersebut sudah benar-benar dihitung oleh pihak Kecamatan dan lebih-lebih Kabupaten Cq.Dinas PMD Mandailing Natal, belum kita peroleh informasi.
Kata dia, kalau anggaran Pembangunan Gedung Balai Desa sampai Rp 547.889.134,- adalah sudah terlalu besar, di indikasikan antara Kades dengan pihak Camat Bukit Malintang ada main mata, seolah-olah anggaran DD Tahun 2019 tidak disalahgunakan, apalagi campuran semennya juga diperhatikan warga sangat berbeda dengan RAB dari proyek pembangunan Gedung Balai Desa.

“ Kita minta DPRD segera memanggil Kades, Camat Bukit Malintang, Kadis PMD Madina dan Inspektorat, sebab sangat tidak masuk akal sehat bangunan seperti itu anggarannya mencapi sebesar Rp 547.889.134,- dan jika DPRD belum ada kemampuan, sebaiknya Polisi dan Kejaksaan segera memanggil Kepala Desa (Kades) untuk Kalrifikasi,” ujar Chandra Siregar.
Sebenarnya, Camat Bukit Malintang sangat tidak mungkin tidak mengetahui anggaran Pembangunan Balai Desa Bange Nauli tersebut, tetapi walaupun begitu kita minta Pendamping Desa, BPD Desa Bange, serta masyarakat yang melakukan musyawarah pembangunan Balai Desa itu untuk kembali menghitung anggarannya, jika lebih anggaran tersebut lebih baik diserahkan kepada Anak Yatim dan Jompo yang ada di Desa Bange Nauli.
“ Jujur sajalah pak Kades Bange Nauli, jangan mau Berbohong hanya karena Gedung Balai Desa, tapi jujurlah bahwa anggaran Pembangunan Balai Desa tersebut adalah memang Mark Up dan kembalikan anggarannya ke Kas Desa, jangan main-main, karena masyarakat sudah bisa melaporkannya ke mana-mana dan juga memang sudah dihitung dengan baik, silakan sampaikan ke masyarakat secara jujur,” ujar Chandra Siregar (Rel/red)
Admin : Iskandar Hasibuan