Nur Asiah Sudah 21 Tahun Membuat ” Alame ” di Kota Siantar Kab. Madina

Nur Asiah lagi memasak Alame/ Irfansyah

KEMUNGKINAN Kita masih ingat dengan Debat Publik Calon Bupati/Wakil Bupati Madina, Jum’at(13-11) di PIA Hotel Pandan Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Calon Bupati Madina Nomor Urut : 3 (Tiga) HM.Sofwat Nasution, sempat mengucapkan ekonomi Kreatif atau UMKM, yang diberikannya contoh industri rumah tangga ” Alame ” yang dibandingkan dengan ” Dodol Garut ” yang membawa nama Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat, tersohor karena warganya banyak mem produksi ” Dodol Garut ” hingga ke daerah kita setiap yang datang dari Pulau Jawa selalu bawa Dodol Garut sebagai oleh -oleh.

Ungkapan Calon Bupati Madina Nomor Urut 3(Tiga) HM.Sofwat Nasution, banyak yang uring -uringan dan membuat status di Akun Facebook, dengan membuat kalimat-kalimat yang manohok, padahal niat yg di utarakan Calon Bupati itu sangat tepat untuk mendongkrak industri rumah tangga kita yang selama ini ter abaikan.

Misalnya, Nur Asiah (53) warga Kelurahan Kotasiantar Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, Sejak tahun 1999, ia memulai usaha mikro kecil menengah yakni menjual Alame (Dodol) yang dimasak langsung tanpa ada perantara siapapun.

Sementara waktu itu, Suaminya bernama Rizal (55),  sejak Nur Asiah memulai usaha tersebut, Rizal bekerja menjadi seorang sopir mobil truck (Fuso).

Lima tahun belakangan ini karena faktor usia, ia mulai meninggalkan profesi sebagi sopir dan beralih untuk membantu pemasaran dodol yang digeluti istrinya sendiri.

Kepada Wartawan, ditempat produksi dodol yang bertempat didepan sopo godang halaman bolak banjar bolak, Selasa (17/11). Nur Asiah mengatakan proses untuk memasak dodol membutuhkan waktu delapan jam. Ia memili 12 karyawan.

“Dalam sehari kita memproduksi 400 sumpit dodol dalam 6 kuali besar. Bahan dasar yaitu tepung ketan, Gula aren Santan kelapa, Garam dan Vanille. untuk proses produksi delapan jam waktu yang kita butuhkan, proses pengadukan dibutuhkan 2 orang dalam 1 kuali agar dodol cepat mengental, setelah matang, kita dinginkan lalu dimasukkan kedalam sumpit” kata Asiah

Masih Asiah, ia mengaku usahanya sudah sampai ke kota-kota besar di Indonesia, dengan demikian, ia mampu menyekolahkan 7 orang anak perempuannya serta 12 karyawan.

“Anak saya semuanya perempuan, 4 orang sudah lulus kuliah dan 3 orang lagi masih duduk di bangku SMP ditambah 12 karyawan yang saya gaji setiap hari 50 ribu 1 orang,” katanya.

Alhamdulillah dengan rasa syukur kepada Allah SWT, Sampai sekarang usaha saya ini masih bertahan, untuk penjualan sudah sampai ke Papua dan Kalimantan. Saya jual Rp 10.000/ sumpit” tambahya

Ungkapan yang sama dari Rohana (49) salah satu karyawan untuk memasak dodol, ia mengatakan sudah masuk 3 tahun bekerjasama untuk meraih kesuksesan Nur Asiah menjadi pengusaha dodol, ia mengaku usahanya sehari-hari hanya menjadi tukang masak dodol.

“Suami saya tidak ada lagi dek, anak saya 2 orang dirantau, saya tinggal bersama ibu yang sudah tua, untuk menafkahi diri sendiri dan orangtua, saya mengambil dari dodol ini. 50 ribu sehari penghasilan saya, Alhamdulillah saya merasa terbantu” ungkapnya sambil mengayuh alat memasak Alame(dodol)

Bayangkan, jika Pemerintah hadir seperti yang disampaikan Calon Bupati Madina HM.Sofwat Batubara, tentu Industri rumah tangga seperti Nur Asiah di Kel. Kota Siantar tentu lebih terbantu dengan karyawannya.

Bagaimana caranya..? Industri Dodol Garut di Kab. Garut Provinsi Jawa Barat kok bisa, apa salahnya Pemerintah Mandailing Natal hadir C/Q. Dinas Koperasi dan Dinas Perdagangan maupun Dinas Perisinan untuk mengetahui secara jelas kekurangan usaha rumah tangga yang dikelola oleh Nur Asiah pembuat Alame.

Misalnya soal Izin, kenapa mengurus izin UMKM di Provinsi Sumatera Barat bisa selesai cepat, lalu selama ini di Kab. Madina untuk mengurus Izin Industri rumah tangga berbelit-belit dan susahnya minta ampun, sehingga Industri rumahan di daerah kita teetinggal dan akhirnya wajarlah industri rumah tangga Provinsi Sumatera Barat yang mendominasi di daerah kita.

Mungkin, apa yang disampaikan HM. Sofwat Nasution sebagai Calon Bupati adalah niatnya yang tulus setelah melihat warga Madina, pembuat ” Alame ” tidak berkembang sampai sekarang ini.

Maka, wajar saja niatnya yang tulus dan ikhlas banyak yang ” Uring -Uringan dan kambuh penyakit Gut-Gut dan Bingka -Bingkanya ” begitu tercetus industri ” Alame ” dari Calon Bupati Madina nomor tiga(3) HM. Sofwat Nasution di Debat Publik Calon Bupati/Wakil Bupati Madina, Jumat lalu(13-11) di PAI Hotel Pandan Tapteng (Bersambung Terus)

Liputan : Dita Risky dan Irfansyah

Admin : Iskandar Hasibuan.

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.