PANYABUNGAN (Malintangpos Online): Anggota DPRD Madina, Arsidin Batubara menilai manajemen PT SMGP cendrung eksklusif dan terkesan sepele kepada masyarakat
Penilaian itu disampaikan Arsidin di Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Pansus DPRD dengan pihak SMGP di gedung dewan, Rabu (10/3).
Dia menyatakan masyarakat Mandailing Natal sejatinya adalah masyarakat yang santun dan ramah.
Kerelaan keluarga korban tewas pada tragedi keracunan H2S di wilayah kerja PT SMGP Januari lalu diselesaikan secara kekeluargaan adalah satu bukti esensi kedamaian hati masyarakat.
Tetapi sikap eksklusif pihak SMGP justru relatif menimbulkan gap.
“Jangan keramahan dan kesantunan masyarakat Mandailing dibalas dengan kesepelean,” ujar Arsidin.
RDP Pansus itu dipimpin Ketua Pansus, Dodi Martua. Utusan PT SMGP dipimpin Riza G Pasikki, direktur Tehnik SMGP.
Diungkap Arsidin, berdasar keterangan kepala desa di Kecamatan Puncak, bahwa manajemen SMGP harusnya memahami kultur Mandailing yang menjungjung tinggi falsafah Dalihan Natolu.
Dalihan Natolu beresensi keharmonisan tiga unsur penting di dalam sistem sosial masyarakat, yakni Mora, Kahanggi, Anakboru.
Selaku korporasi yang berinvestasi di Mandailing Natal, SMGP berada dalam posisi Anakboru yang menghormati Mora dan Kahanggi di satu sisi dan pada sisi lain Mora dan Kahanggi menghargai Anakboru.
Saling menghormati-menghargai itu akan melahirkan suasana kondusif dalam perjalanan investasi.(Dab/Red)
Peliput : Dahlan Batubara
Admin : Iskandar Hasibuan.