
MEDAN(Malintangpos Online): Pengamat Sosial Sumut Rahmina Hasibuan, S.Sos mendesak Gubsu Edy Rahmayadi agar menegur Ketua GTP Covid-19 Kab. Madina, yang sampai 20 Agustus 2020 belum selesai mendistribusikan Sembako bantuan dari APBD Sumut.
” Entah siapa yang menjadi pengadaan Sembako untuk warga Madina, hanya Ketua GTP. Covid – 19 yang mengetahui,sudah kualitas beras ngak bagus terlambat lagi, ” Ujar Pengamat Sosial Sumut Rahmina Hasibuan, S.Sos Kamis malam(20/8) di Garuda Plaza Hotel Medan.
Disebutkan Rahmina, alasan GTP Covid-19 Kab. Madina karena Indomie kurang 2000 Kardus, jadi heran, atau jangan – jangan Indomie kosong di Sumut.
Padahal, Tim pengawas Sumut sudah dua kali tegur GTP Covid-19 Kab. Madina, tapi ngak di gubris, buktinya sampai hari ini masih ada yg disalurkan oleh desa, tentu ini sudah jauh terlambat dari jadwal.
Secara terpisah, Pengamat Sosial Madina Riskiyah Nasution, S.Hi di Panyabungan, sambil tertawa, mengatakan inilah bukti Bupati dan Wakil Bupati Madina yang kurang harmonis.
Maksudnya..? Untuk Bagi sembako saja GTP Covid-19 Kab. Madina tidak mampu tepat waktu, tentu nama Bupati dan Wakil Bupati yang rusak dimata masyarakat.
” Kalau saya yang menjadi Bupati atau Wakil Bupati Madina, semua staf Pemda Madina yg terkait dengan pembagian Sembako dari Provinsi Sumut, akan saya copot, karena yg dihujat warga Bupati dan Wakil Bupati Madina, ” katanya.
Asisten II Pemkab Madina drg.Ismail Lubis yang dihubungi Kamis malam(20/8) mengakui ada kekurangan Indomie 2000 kotak, sehingga terkendala membagi bantuan Sembako dari Sumut.
” Sudah dibagi untuk Kelurahan di Kec. Panyabungan yang terahir, desa-desa mengusul, karena saat ini masih libur, makanya belum dibagi, ” Ujar Asisten II Pemkab Madina drg. Ismail Lubis(Lin/red)
Foto : Nanda
Admin : iskandar hasibuan