PANYABUNGAN(Malintangpos Online): PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, sudah beberapa kali mengancam nyawa warga di sekitar lokasi perusahaan.
Setidaknya, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, tujuh kali warga dilarikan ke rumah sakit yang diduga karena keracunan gas dari perusahaan itu.
Meski mengambil banyak korban jiwa, proyek tersebut tetap beroperasi kembali.
Selain itu, dari pengusutan kasus yang dilakukan aparat kepolisian, sama sekali tidak ada menetapkan tersangka dari ” keracunan” yang berulang kali terjadi.
AMERICAN NATIONAL STANDARD INSTITUTE
Berikut adalah efek H2S pada kesehatan menurut ANSI :
part per milion
0,13 ppm : bau minimal
4,60 ppm : mudah terdeteksi, bau sedang
10 ppm : mulai iritasi mata
27 ppm : bau tidak enak, sangat kuat, dapat ditoleransi
100 ppm : batuk, iritasi mata, kehilangan sensasi bau setelah paparan 2 – 5 menit ( IDLH )dengan arti Segera Berbahaya bagi Kehidupan atau Kesehatan.
200 – 300 ppm : radang mata conjunctivitis, iritasi saluran napas, setelah 1 jam paparan
500 – 700 ppm : hilang kesadaran, henti napas, kematian dalam 30 – 60 menit
c,.a1000 – 2000 ppm : hilang kesadaran dengan segera, henti napas dan kematian dalam beberapa menit
Kematian dapat terjadi walaupun korban sudah dibawa ketempat dengan udara segar.
Atas kejadian yang berulang tersebut, DPC GmnI Madina Menyikapi Persoalan PT SMGP yang sudah membuat ruang kematian kepada masyarakat di sekitar kawasan PT SMGP.
Tidak hanya kesehatan yang dilanda masyarakat di area sekitaran PT.SMGP Petani Sawah juga merupakan korban dari perusahaan ini karena di duga padi-padi banyak yang mati dan memerlukan banyak bahan pupuk untuk menghindari gagal panen
Padahal, Mereka menganggap bahwa semakin banyak pupuk yang diberikan, maka akan semakin baik pula efeknya terhadap hasil pertanian, padahal, yang terjadi justru sebaliknya.
Apalagi jika petani mencampurkan pupuk A dengan pupuk B atau C. Kandungan kimia yang ada di dalam tiap pupuk bisa saling bereaksi sehingga menimbulkan kerugian terhadap kondisi pertanian.
Kami sebagai kaum marhaen akan membela kaum marhaen yang di intimidasi oleh segelintir penguasa kapitalisme.
Harus ada penyelidikan yang jelas tanpa ada intimidasi…
Pemerintah selalu mengatakan penyelidikan tapi hasil penyelidikan sebelumnya apa ?
Ketua DPC GMNI Mandailing Natal Sukri Ariyanto Siregar menuturkan “kami mendukung penuh langkah pasti yang dilakukan Bupati Kab.Mandailing Natal agar kiranya Pemerintah Pusat melakukan pemberhentian pengoperasian SMGP yang selalu merugikan masyarakat Kab.Mandailing Natal
Dan kami meminta kepada Pemerintah Pusat untuk melakukan pengevaluasian terhadap SMGP yang kami duga dalam pengelolaan dan pengoperasian nya tidak sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur)
Serta kami meminta kepada Pemerintah Pusat untuk turun langsung melakukan peninjauan terhadap kerugian-kerugian masyarakat Kab. Mandailing Natal yang dilakukan oleh aktivitas SMGP.
Dimana ada Tambang , di situ ada penderitaan warga. Di mana ada Tambang, di situ ada kerusakan lingkungan, tidak akan bisa berdampingan. Ujar Sukri Ariyanto Siregar ( Rel/GMNI)
Admin : Iskandar Hasibuan.