PEMBUKAAN Sumur di Wellpad A antara Sibanggor Julu – Sibanggor Tonga Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara warga masih Trauma dengan kejadian 25 Januari 2021 lalu dan kembali “Cemas ” dengan dibukanya kembali Sumur yang sudah diperbolehkan beroperasi.
Sejak pukul 15.30 Wib Senin(1/3) sejumlah warga Desa Sibanggor Julu,Sibanggor Tonga,Sibanggor Jae,Desa Purba Julu Kec.Puncak Sorik Marapi yang dihubungi disejumlah tempat merasa was-was dan cemas atas dibukanya kembali Sumur di Wellpad A,karena takut menimbulkan kejadian yang sema seperti meninggalnya 5 warga dan puluhan lainnya sempat di rawat di RS di Kota Panyabungan.
Memang, Rasa takut dan cemas sebenarnya bukan hanya dirasakan penduduk Sibanggor Julu, tetapi hal serupa dialami warga yang tinggal di kawasan PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power), seperti Sibanggor Tonga, Sibanggor Jae, Hutanamale, Hutalombang, Purba Julu masih was-was.
Informasinya, sumur unit 1 wellpad-A yang sedang dibuka ini berada di antara dua desa, yaitu Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga. Tepatnya berada di selatan wellpad SM-T, yang pada saat dibuka beberapa waktu menyebabkan lima warga meninggal dunia serta puluhan lainnya terpaksa dirawat di rumah sakit dan puskesmas akibat terhirup H2S (Hidrogen Sulfida). .
Pantauan di lapangan, petugas keamanan terus memantau pergerakan masyarakat, baik penduduk setempat maupun pendatang.
Sebaliknya, masyarakat PSM, khususnya di enam desa tersebut enggan keluar rumah sejak siang hingga malam.
Tak ayal, suasana kampung tampak lengang terutama di Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga yang paling dekat
Rasa takut dan cemas sebenarnya bukan hanya dirasakan penduduk Sibanggor Julu, tetapi hal serupa dialami warga yang tinggal di kawasan PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power), seperti Sibanggor Tonga, Sibanggor Jae, Hutanamale, Hutalombang, dan Hutajulu.
Lokasi sumur unit 1 wellpad-A yang sedang dibuka ini berada di antara dua desa, yaitu Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga. Tepatnya berada di selatan wellpad SM-T, yang pada saat dibuka beberapa waktu menyebabkan lima warga meninggal dunia serta puluhan lainnya terpaksa dirawat di rumah sakit dan puskesma akibat terhirup H2S (Hidrogen Sulfida).
“Namabiar do halak sude i son. Inda na nyaman tinggal di son be (Semua orang di sini takut. Sudah tidak nyaman tinggal di sini-red),” kata seorang warga umur 70-an tahun yang dikutip dari Beritahuta.com.
Ketika ditanya apa harapan warga Sibanggor Julu dan sekitarnya kedepan, “Inda malo au mandokna da. Ita painte majolo (Saya tidak bisa bicara. Kita tunggu saja dulu-red),” jawabnya.
Kali ini, pihak PT SMGP betul-betul ekstra waspada mengingat tragedi 25 Januari 2021 masih mengiang di telinga masyarakat. “Tidak ada warga disini yang tak merasa takut dan cemas,” ujar warga Sibanggor Tonga, Senin (1/3-2021).
Setiap petang, saat menjelang pembukaan sumur, yaitu pukul 15.00, jalan utama yang berada di sekitar wellpad-A ditutup dengan pengawalan ketat petugas keamanan perusahaan, dibantu kepolisian dan TNI.
Dalam masa pembukaan wellpad-A ini, setiap petang masyarakat diharuskan melewati jalan alternatif milik perusahaan panas bumi tersebut.
Karena jalan raya dari arah Sibanggor Jae menuju Sibanggor Tonga, Sibanggor Julu dan sekitarnya ditutup. Informasi yang didapat media ini, berdasarkan jadwal yang ditetapkan pihak PT SMGP, pembukaan sumur di unit 1 wellpad-A dilakukan mulai Senin (1/3-2021) sampai Jumat (5/3-2021). Kegiatan dimulai pukul 15.00.
Pihak PT SMGP menyebutkan kegiatan pembukaan sumur di unit 1 wellpad-A ini berpotensi mengeluarkan gas beracun (H2S) dan Fluida (cairan dan uap) panas bertekanan tinggi.
Dalam pengumuman yang disebarkan pihak perusahaan, masyarakat dihimbau tidak memasuki area dalam radius 300 meter dari lokasi pembukaan sumur selama kegiatan berlangsung sampai keadaan dinyatakan aman oleh tim welltest.
Selain itu, disebutkan pembukaan sumur di unit 1 wellpad-A ini berpotensi menimbulkan suara bising, namun tim environment (ahli lingkungan) perusahaan akan memonitor kebisingan yang ditimbulkan. Langkah berikutnya akan diambil berdasarkan hasil pengukuran kebisingan.
Dalam selebaran yang ditempel di tempat-tempat tertentu, itu juga dikatakan pihak SMGP akan menugaskan anggota security (keamanan) yang memadai untuk memastikan tidak ada warga desa yang memasuki area dalam radius jangkauan 300 meter dari lokasi buka sumur. (BERSAMBUNG TERUS)
Peliput: Tim
Admin : Iskandar Hasibuan