
PANYABUNGAN(Malintangpos Online):” Bukan Satu Jalan ke Roma,” Pribahasa itulah mungkin yang dipakai warga Kecamatan Batang Natal, Kecamatan Linggabayu dan Kecamatan Natal,Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, yang mewakilkan kepada sejumlah LSM(Lembaga Swadaya Masyarakat) untuk menyurati Gubsu di Medan, terkait dengan Tambang Emas yang memakai alat Eskavator di sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) Batang Natal.
“ Surat telah kami antar langsung ke Gubernur Sumut, dengan Nomor : 931/LSM/Tabagsel/VII/2020 dengan tembusan ke Ketua DPRD Sumut, Kapolda Sumut, Bupati dan Ketua DPRD Madina, yang isinya tentang operasi ratusan Eskavator di sepanjang DAS Batang Natal,” ujar Ketua LSM.Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah, Kamis malam(6/8) di Pasar Panyabungan kepada sejumlah Wartawan.
Kata Khairunnisyah, sekitar bulan April 2020 yang lalu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Madina melakukan rapat membahas kegiatan pertambangan emas di DAS Wilayah Kecamatan Batang Natal dan Lingga Bayu dan salah satu hasilnya Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis berjanji habis Lebaran (Idul Fitri) akan dilakukan evaluasi.
Waktu itu, ujar Khairunnisyah, Rapat waktu itu dihadiri Bupati Madina Drs Dahlan Hasan Nasution, Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, Komandan Korem 023/KS, Komandan Kodim 0212 Tapsel, Wakapolres Madina Kompol E Zalukhu, dan beberapa pejabat dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, termasuk Kepala Dinas Pertambangan Sumut menyepakati penertiban praktek tambang ilegal yang beroperasi di saluran sungai Batang Natal selama beberapa tahun ini.
Saya masih ingat betul berita sejumlah media Online, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution melalui Kabag Humas dan Protokol M. Wildan Nasution kepada wartawan menyampaikan, rapat tersebut menyepakati untuk melakukan penertiban praktek tambang ilegal menggunakan alat berat di aliran sungai Batang Natal yang telah jelas-jelas merusak sungai dan areal persawahan di daerah itu.
Dalam Berita Online waktu itu, Kabag Humas Pemda Madina Wildan mengatakan, penertiban akan dilakukan secara bersama-sama guna menyelamatkan ekosistem dan lingkungan. Terlebih-lebih untuk kepentingan MCK masyarakat
“Tadi sudah sama-sama sepakat agar dilakukan penertiban tambang emas ilegal di sungai Batang Natal. Karena dampaknya sudah semakin parah, mereka menggunakan alat berat dalam prakteknya,penertiban masih akan dibahas kembali kapan dilaksanakan, kemungkinan setelah lebaran karena tak mungkin dilakukan saat bulan puasa,” kata Wildan yang dikutip dari sejumlah media Online, sebut Ketua LSM Merpati Putih Tabagsel itu.
Bahkan, ujar Khairunnisyah, Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis mengatakan penertiban tambang ilegal itu harus dilaksanakan. Tetapi harus melihat situasi dan waktu.
“Harus ditertibkan, hanya saja kita harus kaji semua, pertimbangan kebutuhan masyarakat sekarang juga harus dikaji. Barangkali setelah lebaran akan ditertibkan,” kata Erwin dalam sejumlah berita Online yang kami simpan dan telah kami simpan dan ikut dilaporkan kepada Gubsu.
“Mereka harus berpikir objektif. Jangan dengan alasan mencari nafkah, sungai Batang Natal tercemari dan rusak. Karena bukan hanya mereka yang bergantung dan membutuhkan sungai Batang Natal. Sekarang kondisinya rusak dan tercemari betul, karena pelaku Tambangnya menggunakan alat berat,” kata Erwin yang diulangi oleh Khairunnisyah sambil menunjukkan berita Media Online tersebut kepada Malintang Pos.
Sedangkan Sekretaris LSM.Genta Madina Chandra Siregar Via selular dari Medan, Jumat malam(31-7) mengakui sebagai wakil warga dan LSM telah mengantar langsung surat LSM ke Kantor Gubernur Sumatera Utara, Polda Sumatera Utara, Ketua DPRD Sumut dank e Kapolri dan Presiden RI di Jakarta dikirim Via Kantor Pos.
Mungkinkah Gubsu Edy Rahmayadi mau menertibkan..? Kalau melihat kondisi kerusakan Sungai (Aek ) Batang Natal, kita sangat optimis Gubsu akan menurunkan Kadis Pertambangan dan juga instansi terkait persoalan Tambang, serta dimungkinkan Kapolda Sumut dan DPRD Sumut Dapil 7 akan mau turun langsung ke Mandailing Natal, bukan untuk rapat, tetapi menuntaskan semua keluh-kesah masyarakat sepanjang Sungai(Aek) Batang Natal.
“ Saya yakin dan optimis dengan Gubsu Edy Rahmayadi akan langsung menanggapi keluhan masyarakat daerah sepanjang DAS Aek Batang Natal, sehingga kondisi Sungai kembali normal nantinya,” ujar Chandra Siregar ( DAR/Red)
Admin : Iskandar Hasibuan