PANYABUNGAN(Maluntangpos Online): Dalam menyikapi rentetan insiden dan dugaan pelanggaran serta ketidak profesionalan PT SMGP dalam bekerja, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia Kabupaten Mandailing Natal ( AMPI Madina) menyurati Kementrian ESDM Direktorat Jenderal EBTKE di JAKARTA.
Abdul Latif Nasution Ketua DPD AMPI Madina mengatakan“Kita sudah melihat sistem kerja Perusahaan ini, dimana mereka kebanyakan berkerja secara tidak profesional, dan insiden 25 Januari yang memakan 5 korban jiwa, serta puluhan lain sempat dirawat secara intensif di RSUD Panyabungan
Kata Latif,dan beberapa temuan kami yang mengacu kepada indikasi Tindak Pidana berat dan serta tidak Capability nya oknum oknum yang terlibat
Maka dari itu untuk tahap awal kami dari AMPI Madina telah Melayangkan surat konfirmasi kepada kementrian ESDM Direktorat Jenderal EBTKE
“Di dalam surat kami mencakup beberapa dugaan pelanggaran Pidana dan tidak Capability nya beberapa oknum yang seharusnya bertanggung jawab seperti,KTPB ( Kepala Tehnik Panas Bumi) Ediyanto selaku pemimpin tertinggi di proyek ini
– Manager HSE ( Health safety environment ) (Bapak Donny mas Ditok)
– Manager CDCR ( community Development Community relation) yg bertanggungjawab menyampaikan semua informasi kegiatan kepada masyarakat yg mana kegiatan yg dilakukan berpotensi menimbulkan bahaya
Disebutkannya,salah satunya testing sumur ini, saat ini yg bertanggungjawab Krisna dan Robby dan supervisornya Adi Batubara.
– Manager welltes ( testing sumur) dia harus menyampaikan semua kegiatan di pengeboran yg potensinya menimbulkan bahaya, dia harus berkomunikasi dengan team HSE dan CDCR.
Di tempat lain Muliya Harisandi Dan Deddy Jackson selaku Kader AMPI Madina menyebutkan “pendalaman dan hasil investigasi kami dari AMPI Madina mengindikasikan kegiatan well test pada wellpad Tango Sibanggor Julu menggambarkan bahwa perusahaan sekelas PT SMGP bekerja asal-asalan ataupun “TIDAK PROFESIONAL” itu di gambarkan dengan sistem informasi yang tidak on time dan pihak safety yang tidak bekerja dengan baik, dimana well test yang harusnya urgen dan dilaksanakan secara safety malah di kerjakan secara sembarangan hingga mengakibatkan 5 nyawa melayang” katanya.
“Maka dari itu bahan yang sudah kita kumpulkan di lapangan akan kita konfirmasikan terlebih dahulu sesuai prosedur yang berlaku di kementrian dan akan kita publish, satu nyawa terlalu banyak untuk di korbankan apalagi 5 nyawa,” katanya(Nanda)
Admin : Iskandar Hasibuan