SEMINGGU Lagi usia Kabupaten Mandailing Natal setelah memisahkan diri Tapanuli Selatan memasuki usia ke-22 di tanggal 09 Maret 2021 yang akan datang ini.
22 Tahun Kabupaten Mandailing Natal Mau Dibawa Kemana..? Itulah judul tulisan ini dibuat di Menjelang HUT ke-22 hari Selasa yang akan datang ini.
Kenapa rupanya Mandailing Natal..? Kita seharusnya harus jujur sekarang melihat kondisi daerah kita yang cukup muncul masalah yang sampai sekarang belum bisa dituntaskan dan seharusnya dituntaskan agar program pembsngunan di APBD tahun 2021 tidak terbengkalai dan sia-sia seperti yang lalu,apalagi APBD kita hampir Rp 1,7 Triliun sekarang ini.
Masalah yang harus segera diselesaikan dan tidak baik berlarut -larut,misalnya Kasus Tragedi 25 Januari 2021 di Desa Sibanggor Julu Kec.Puncak Sorik Marapi dengan PT.SMGP dimana ada 5 warga meninggal dunia dan puluhan sempat dirawat di RS.
Memang, sudah ada Pansus dibentuk oleh DPRD , tapi belum pernah ekspos sudah apa yang mereka lakukan,atau jangan -jangan Pansus yang diketuai Dodi Martua Tanjung dari Fraksi Demokrat ini hanya ” Pepesan Kosong” entahlah,mari kita tunggu langkah mereka.
Persoalan yang menghebohkan Hasil Pilkada 2020 yang masuk ke MK sampai sekarang juga belum diketahui hasilnya, apalagi waktu Pemerintah baik Bupati/Wakil Bupati waktunya,biayanya tersita untuk menyelesaikannya dengan anggaran yang sudah pasti milyaran akan habis.
Kasus lainnya, Akun Facebook Rizky Ardiansyah yang nyata-nyata melecehkan ummat Islam dan Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru dengan sejumlah ulama dihina juga belum terselesaikan,sekalipun Kapolres Madina mengakui lagi melakukan penyelidikan terus-terusan.
Masalah lainnya, pro dan kontra sekitar Tambang Emas di DAS Aek Batang Natal yang memakai alat berat atau Escavator, bagaimana dengan warga yg ikut menambang jika ditutup seperti yang diungkapkan Gubsu bahwa Tambang Ilegal harus ditutup.
Bagaimana dengan nasib warga yang sudah sempat menggantungkan hidupnya di Tambang Emas itu ( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan