PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Warga Desa Saba Jambu Kecamatan Panyabungan,Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara menduga Auditor Inspektorat terlibat dalam meloloskan setiap pemeriksaan pelaksanaan Dana Desa(DD) sejak tahun 2015-2019, karena berdasarkan bukti-bukti ada dugaan Kades(Kepala Desa) sengaja menggelembungkan anggaran (Mark Up) untuk dikorupsi.
“ Kami yakin sekali, Auditor yang memeriksa kegiatan Dana Desa(DD) di Desa Saba Jambu Kecamatan Panyabungan, ikut kerjasama dengan Kepala Desa, untuk mengkorupsikan anggaran DD selama ini, karena semua kegiatan anggarannya sengaja di Mark Up,” ujar Warga di Kantor Redaksi Malintang Pos, Sabtu(9-5) bersama sejumlah warga dan didampingi Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM).
Laporan warga anggaran DD yang dimainkan Kades selama ini, antara lain Pembanguna dek, paret dan plat beton pagu 146.168.000, tahun 2017 honor TPK 2.100.000 a/n: Nur Hidayah, diduga tidak diberikan, Pembangunan MDA 361.584.000, honor TPK 6.300.000, a/n: Nur Hidayah, diduga tidak diberikan.
Sebelumnya MDA berdiri kokoh itu aset siapa? Kenapa dibongkar? Mana penghapusan asetnya? Kemana aset-aset yang dibongkar seperti seng, konsen, kayu-kayu dan lainnya. Kabarnya dilelang kepada siapa duitnya,MCK 120.332.000 TPK 700.000, a/n: Nur Hidayah, diduga tidak diberikan
Pelatihan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa 3.200.000 dua hari diduga hanya satu hari, Pelatihan TPK Rp 2.100.000 dua hari diduga hanya satu hari,Siapa yang berangkat berlatih, dimana, apa hasilnya, siapa narasumbernya dan apakah benar dilaksanakan dua hari,Penyuluhan Narkoba Rp 13.697.000 dua hari kenapa dilaksanakan satu hari makan pelatihan 82 bungkus snak 164 siapa panitia apakah benar menerima honor 1,050.000
Selain itu, Pelatihan Nasyid Rp 44.879.000 siapa panitia apakah benar menerima honor 1,050.000 apakah benar dilaksanakan 8 hari, bahaimana dengan makan 144 bungkus dan snack 288, apakah benar pelatih mendapat honor 4.000.000 dan siapa pembawa acara yang mendapat honor 400.000.
Disamping itu, Kenapa setiap pemberdayaan ada biaya pembuatan RAB dan pelaporan padahal ATK dan operasional sudah ditampung masa membuat satu lembar kertas upahnya 300.000, Siapa saja yang mendapat insentif guru madrasah dan mengaji itu yang jumlahnya 4×12 400.000,- dengan total 19.200.000 dan apakah mereka menerima sesuai diatas.
Bahkan kata warga, Pelatihan barzanji apakah benar dilaksanakan 5 hari Rp 9.598.000 siapa pelatihnya dan apakah benar menerima Rp 2.500.000 dan siapa pembawa acara yang menerima Rp 500.000 panitia apakah benar menerima honor Rp 1.050.000 makan 100 bks snack 200.
Pelatihan markobar10.906.000 apakah benar dilaksanakan 15 hari siapa pelatihnya dan apakah benar 4.500.000 dan siapa pembawa acara yang menerima 500.000 panitia apakah benar menerima honor 1,050.000 kuat dugaan hanya seremoni saja, Musdes review RPJMDes 2x snak 80 bks minum 5 ktk
Yang ngerinya, Musdes RKPDes 2x snak 80 bks minum 5 ktk, Musdes APBDes 2x snak 80 bks minum 5 ktk, Musdes Pertanggung jawaban APBDes 2x snak 80 bks minum 5 ktk, Terkait Musdes ke musdes hanya satu kali dalam setahun sisanya diduga fiktif, sebut warga ketika menyampaikan aspirasi ke Redaksi Malintang Pos.
Selain itu, masalah Bendahara a/n: M. ALI (honor di Perikanan Saba Jambu) cacat hukum karena tidak tammatan SMA sederajat dan Kasi Pemerintahan a/n: Jaluddin Hal ini melanggar PERMENDAGRI 83 dan 67, Terkait Pembangunan Gedung Serbaguna telah terjadi penghilangan asset, bahkan lebih parah dari kondisi Gunung Tua Jae.
Kenapa..? karena Pertama balai desa itu dibangun dari BANGDES, Kedua bantuan Dinas PMD Provinsi Sumatera Utara, Lagi-lagi dihancurkan ketiga ini melalui DANA DESA makanya terbengkalai sudah berapa ratus juta aset yang dihilangkan demi syahwatnya kades
“ Makanya dari tahun ke tahun Dana Desa tidak dilaksanakan dengan efektif, hanya Kades dan kroninya yang kenyang, karena itu warga meminta kepada Bupati Mandailing Natal, agar memeriksa Auditor Inspektorat yang memeriksa, karena warga menduga ada keterlibatannya dalam menggerogoti Dana Desa,” sebut warga secara serentak di Kantor Malintang Pos.
Ketua LSM Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah yang ikut mendampingi warga ke Redaksi Malintang Pos, mengatakan bahwa Mantan Kades Saba Jambu, BPD, TPK dan Bendahara diduga telah sama-sama menggerogoti Dana Desa dan Auditor yang memeriksa Dana Desa setiap tahunnya juga telah melibatkan diri, sehingga setiap pemeriksaan berjalan dengan mulus.
Kata dia, apa yang disampaikan warga benar sekali, kalau dibandingkan dengan kejadian Dana Desa Gunungtua Jae Kecamatan Panyabungan dan Dana Desa Simangambat Kecamatan Tambangan, jauh lebih hebat korupsinya Kades Saba Jambu ketimbang kedua Kades tersebut.
“ Warga datang ke Malintang Pos karena kesabaran warga sudah habis, selama ini Kades dengan mudah menutupi semua yang mencoba mengkritiknya dan ada baiknya Inspektorat Mandailing Natal, melakukan pemeriksaan ulang kembali, agar uang Negara yang telah di korupsikan kembali lagi,” ujar Khairunnisyah dan wargapun pulang dengan tertib dan akan datang kembali jika berita tidak naik ( Tim)
Liputan : Dita Risky/Aris Munandar
Admin : Iskandar Hasibuan