KONDISI Penularan Virus Corona hingga sekarang ini diwilayah Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, masih relatif aman, kalaupun ada yang PDP(Pasien Dalam Pengawasan) murni karena datang dari Zona Merah pasien dimaksud.
Persoalannya, kenapa bisa lolos dari pantauan Posko..? Ini yang sebenarnya menjadi masalah, padahal jauh – jauh hari sudah diwanti – wanti agar petugas posko jeli dan ulet agar tidak ada yang lolos warga yang memang terindikasi bisa dibuat PDP ke daerah kita Bumi Gordang Sambilan.
Kenapa Lolos..? Setelah langsung dilakukan pengawasan oleh berbagai pihak, serta pengakuan dari petugas posko sendiri, ternya alat – alat yang dibutuhkan sebagai posko memang kurang memadai, baik APD(Alat Pelindung Diri), Tes Suhu Badan ataupun alat lainnya relatif mengancan petugas posko sendiri..
Serta diperparah dengan jadwal setiap posko yg juga sangat memberatkan yaitu 1×24 jam dan petugas yang jaga juga tidak diberikan biaya akomodasi, serta pasilitas lainnya, sehingga petugas posko enggan melaksanakan tugas, karena mereka juga harus menjaga kesehatannya agar tidak tertular ketika mereka menjalankan tugas.
Padahal, Sekda Kab. Madina Gozali Pulungan, SH mengakui telah mendistribusikan dana, baik ke Dinas Kesehatan dan juga pihak RSU Panyabungan, dengan total sekitar kurang lebih Rp 2,5 milyar yg sumber dananya di Pos TT Pemda Madina.
Mungkin ia, anggaran Rp 2,5 Milyar tersebut bisa jadi hanya untuk alat – alat kepentingan Posko, RS dan Puskesmas, bisa jadi, sehingga untuk kepentingan lainnya masih ter abaikan, sehingga menimbulkan keluhan dari petugas posko, sebagai mana yang disampaikan DPRD maupun kepada Wartawan yang berkunjung ke posko dan puskesmas sejak santernya virus corona di daerah kita sekarang ini. ( Bersambung Terus)
Admin : iskandar hasibuan