Pakaian Kami Ikut Hanyut Sejumlah Anak Sekolah Pakai Pakaian Sehari-hari Ke Sekolah

Terlihat sejumlah siswa yang berasal dari desa yang terkena bencana memakai pakaian sehari-hari untuk mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

MALINTANG (Malintangpos Online) : Banjir bandang yang meluluh lantakkan sejumlah Desa di Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal pada Minggu malam (26/3) yang lalu juga menghanyutkan sejumlah pakaian anak sekolah yang ada di Desa tersebut, sehingga anak-anak sekolah terpaksa memakai pakaian ala kadarnya untuk mengikuti proses belajar mengajar di sejumlah sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menangah Atas (SMA).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari Kepala Desa Malintang Jae Kecamatan Bukit Malintang Muhammad Darwin mengakatan bahwa berdasarkan data yang ada sama mereka ada sebanyak 200 lebih anak sekolah yang terkena dampak banjir bandang tersebut.

“Memang saat ini anak-anak sekolah yang ada di Desa Malintang Jae dan sekitarnya ini mulai dari SD, SMP dan SMA tidak memiliki pakaian sekolah lagi karena tebawa oleh derasnya banjir yang melanda desa mareka,” ujar Darwin.

Untuk itu kita sangat mengharapkan bantuan para dermawan, sehingga nantinya anak-anak sekolah yang terkena banjir dapat kembali beraktitifas mengikuti proses belajar mengajar di sekolah dengan baik dan memakai pakaian sekolah.

“Memang sekarang ini anak-anak sekolah dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah terpaksa memakai pakaian sehari-hari itupun pakaian bantuan dari berbagai pihak, disamping itu anak-anak sekolah tersebut juga tidak lagi memiliki alat penunjang di dalam proses belajar mengajar seperti buku-buku sekolah dan lain sebagainya,” tegas Darwin.

Kepala Sekolah SD  Swasta 055 Muhammadiyah Malintang Mashayati Hasibuan yang dijumpai di sekolahnya mengatakan bahwa ada sejumlah anak didik di sekolahnya yang terpaksa memakai pakaian sehari-hari untuk mengikuti proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

“Memang akibat terjadinya banjir bandang yang melada Desa Malintang Jae dan sekitarnya beberapa waktu yang lalu para anak didik kita yang berasal dari Desa yang terkena bencana kita bebaskan untuk memakai pakaian sehari-hari, karena pakaian sekolah mereka tidak ada lagi akibat terbawa oleh banjir tersebut,” sebut Mashayati.

Lebih lanjut disampaikan oleh Mashayati bahwa disamping pakaian sekolah para murid SD di sekolahnya yang berasal dari desa yang terkena bencana juga tidak memiliki alat tulis seperti buku-buku dan lainnya sebagainya.

“Di sekolah kita ini saja ada sebanyak 15 orang murid dari Desa yang terkena bencana, belum lagi di sekolah-sekolah lainnya di sekitar ini, ditambah lagi dengan murid SMP dan SMA sederajat, mereka juga tidak lagi memiliki buku-buku ataupun alat tulis lainnya,” jelas Mashayati. (pul/Gus)

Admin: Nisrayani