Hari Ulang Tahun Ke 3 Malintang Pos yang mengkat Thema Reposisi Pers Dalam Greget Pembangunan Sumut Lebih Smart di Aula Hotel Rindang, Kamis (5/1)
Penulis: admin4mp
Gotong Royong TNI bersama Rakyat
Wisatawan Malaysia Kagumi Keindahan Sipirok
Prestasi Darul Mursyid Dipuji MUI
TAPSEL (Malintang Pos) : Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM) yang terletak di Sidapdap Simanosor, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan mendapat apresiasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara atas prestasi sains yang diraihnya pada berbagai event, secara khusus event Methodits 2 Education Expo pada tanggal 18-19 November 2016 lalu.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Dr. Ardiansyah, MA sebagai Sekretaris Umum MUI Sumatera Utara. Apresiasi dan rasa bangga mereka karena prestasi yang telah di ukir siswa/i PDM pada berbagai event sains baik skala provinsi maupun Nasional. Misalnya pada event M2EE, PDM berhasil meraih Juara Umum II memperebutkan piala Gubernur Sumatera Utara yang dilaksanakan setiap setahun sekali.
“Banyak kalangan menilai bahwa event ini merupakan kompetisi sains paling bergengsi untuk tingkat SMA sederajat,” katanya.
Dilihat dari pesertanya yang diikuti seluruh sekolah paling hebat di Sumatera Utara diantaranya SMA Sutomo 1, SMAN 1 Sidikalang, SMA Methodist 3, Methodits 3 Medan, SMA St. Thomas 3 Medan, SMA Harapan Mandiri Medan, SMA Dr. Wahidin Sudirohusodo, SMAWiyata Dharma, SMAU CT Foundation dan SMU lainnnya.
“Kita patut bersyukur dan berbangga atas prestasi yang ditorehkan PDM dalam event sains. Secara tidak langsung PDM merupakan perwakilan dari kalangan pesantren yang bergeliat secara khusus dibidang sains. Alhamdulillah dengan kerja keras mereka membuahkan hasil yang sangat menggembirakan. Kita berharap PDM menjadi pelengkap kejayaan Islam di masa yang akan datang dalam membantu melahirkan saintis-saintis Islam. Kami akan terus mendukung dan mendoakan agar PDM terus berbuat secara ikhlas dan gigih melahirkan generasi muslim. Kita merindukan akan lahirnya pemimpin bangsa yang handal di bidang sains juga memiliki akhlakul karimah,” Pungkas Ardiansyah.
Pada kesempatan lain Jafar Syahbuddin Ritonga sebagai Ketua Umum Yayasan Pendidikan Haji Ihutan Ritonga (Yaspenhir) yang mengelola PDM ketika di hubungi melalui telepon selulernya, Kamis (8/12) mengatakan bahwa Prestasi yang diraih PDM tidak terlepas dari doa dan dukungan semua pihak, secara khusus doa para Ulama. Setiap akan bertanding, PDM melalui Divisi Humas memohon izin, restu dan do’a para Ulama se Sumatera Utara.
“Kami yakin dan percaya akan kekuatan do’a dalam setiap perjuangan kami. Maka untuk itu dengan penuh rendah hati kami memohon doa para ulama, ilmuwan dan masyarakat luas untuk membantu perjuangan kami mengangkat martabat pesantren dan Islam di ajang olimpiade sains. Karena kita mengakui bahwa generasi muslim saat ini relatif masih belum bersinar, apalagi dikalangan pesantren bila bertarung di Kompetisi sains. Untuk itu, PDM mengambil ponit ini sekaligus membuktikan bahwa pesantren juga mampu berprestasi di bidang sains,” Pungkas jafar Syahbudin Ritonga yang juga merupakan Direktur PDM. (pul)A
KOREM 023/KS Sosialisasikan Antisipasi Paham Radikal
SIBOLGA (Malintang Pos) : Jajaran Korem 023/KS melaksanakan sosialisasi Antisipasi Balatkom dan Paham Radikal Tahun Anggaran (TA) 2016 yang dilaksanakan di Aula Makorem 023/KS.
Hadir dalam acara sosialisasi tersebut seluruh jajaran personil Korem 023/KS dan sebagai narasumber Mayor Inf Ir T. Barus, dan materi yang disampaikan Pembinaan antisipasi bahaya laten Komunis dan paham radikal dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
Danrem 023/KS Kolonel Inf Richard TH Tampubolan dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasilog Rem 023/KS Kol Inf Sharul dalam kesempaten tersebut mengatakan mencermati berkembangnya bahaya laten komunis yang selalu berusaha merusak ketatanegaraan di Indonesia dan faham radikal yang berupaya untuk memaksakan penggunaan kaidah dan nilai-nilai agama tertentu yang dapat mengganggu solidaritas kerukunan antar umat beragama persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita sebagai satuan komando kewilayahan, kita dituntut untuk selalu siap mendukung dan membantu pengawasan dan upaya pencegahan sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman bahaya laten komunis dan faham radikal, agar tidak berkembang dan membahayakan kedaulatan Negara ini, dengan upaya proaktif dari apkowil dan unsur intelijen yang ada di jajaran korem 023/KS, agar senantiasa memonitor kegiatan yang menyimpang di wilayah ini,” katanya.
Dengan demikian, peran dari korem 023/KS menganggap bahwa perlu adanya pembinaan bagi prajurit dan apkowil, sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya laten komunis dan faham radikal, sehingga diperoleh kesamaan langkah dan tindakan dalam menyikapi bangkitnya ajaran komunis maupun faham radikal di wilayah ini.
“Untuk itu, prajurit dituntut harus dapat mengaplikasikan di lapangan, sehingga mampu memberikan wawasan terhadap masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh faham radikal kanan serta mengajak masyarakat agar mengantisipasi dan mewaspadai terhadap bahaya laten dan faham radikal bebas akan memasukan ideologinya di wilayah ini, sehingga nantinya akan diperoleh langkah, cara dan kesamaan dalam bertindak demi menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai ini,” jelas Richard
Hal ini, sangat erat kaitannya dengan tema yang diangkat, yaitu “melalui kegiatan pembinaan antisipasi bahaya laten komunis dan faham radikal, prajurit tni ad senantiasa waspada dan mampu mengambil langkah yang tepat dalam mengamankan dan menjaga keselamatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam mencegah segala bentuk ancaman bangkitnya bahaya laten komunis dan faham radikal”.
“Saya menekankan kepada prajurit dan PNS sekalian agar dapat memahami materi-materi yang akan disampaikan nantinya, sehingga prajurit dan PNS dapat mempedomani dan melaksanakan pembinaan di wilayah dan satuan masing-masing agar tercapai sasaran dan hasil yang optimal demi tetap tegaknya negara yang kita cintai ini,” akhiri Richard. (pul)
Pelantikan Pengurus IKMA Madina Bogor: Kalau Ingin Maju, Jaga Kesolidan Organisasi
BOGOR (Malintang Pos) : Mewakili Menko Perekonomian RI Nur Muhammad Sinunga mengatakan, Organisasi Mahasiswa IKMA Madina Bogor adalah organisasi yang sangat positif bagi mahasiswa dan mahasiswi. Sudah banyak dan nyata alumninya yang sudah bekerja, tapi dengan catatan kesolidan organisasi harus tetap dijaga jika kita ingin maju.
“Jaga kesolidan organisasi kalau kita ingin maju dan berkiprah di tengah-tengah masyarakat pada masa mendatang,” ujar Nur Muhammad Sinunga dalam arahannya pada acara pelantikan 20 mahasiswa asal Madina yang tergabung dalam IKMA Madina Bogor, Sabtu dan Minggu (3-4/12) di Puncak Bogor.
Dia menunjukkan, “Lihat saja Pak Darmin Nasution yang juga salah satu Mahasiswa yang berasal dari Mandailing Natal, telah menjadi Menko Perekonomian. Makanya semua pengurus organisasi harus membuat kegiatan-kegiatan yang positif sebagai modal dasar dalam menuntut ilmu diberbagai perguruan tinggi.”
Dalam organisasi, anggota mendapatkan semua dan terus membuat kegiatan, disiplin dalam organisasi, maka akan disiplin jika menjadi pemimpin di masa mendatang. Dengan kegiatan-kegiatan yang positif, watak dan pola pikir anggota akan terbentuk.
“Harapan saya, organisasi ini bisa membawa nama baik Kabupaten Mandailing Natal dengan prestasi dari segi akademis maupun yang lain-lain dan, ayo sama-sama menjalankan organisasi dengan mengedepankan etika dan sopan santun,” tambahnya mewakili Menko Perekonomian RI.
Sebelumnya, Ketua Umum IKMA Madina Bogor Khalil Gibrans Rangkuty mengatakan dalam sambutannya, pelantikan yang diikuti sebanyak 26 mahasiswa yang berasal dari Mandailing Natal dan kuliah di berbagai perguruan tinggi yang ada di Pulau Jawa. Organisasi IKMA Madina adalah organisasi mahasiswa.
“Organisasi IKMA Madina Bogor adalah tempat berkumpul, berkereasi, berbagai pengalaman, berhimpun para mahasiswa yang berasal dari wilayah Mandailing Natal,” kata Khalil Gibrans Rangkuty.(Sen/MP02)
Musim Hujan dan Bencana Beruntun Refleksi: Saatnya Madina Doa Tolak Bala
Masyarakat Mandailing Natal mungkin masih ingat penggalan bait lagu Ebiet G. Ade: “Mungkin alam mulai bosan bersahabat dengan kita.“ Syair lagi ini mengingatkan kita pada kejadian-kejadian yang terus bermunculan akhir-akhir ini, khususnya di Bumi Gordang Sambilan. Kita khawatir, dan sangat takut, masih ada peritiwa bencana alam lain.
Apalagi setelah baca komentar Hamsar Rangkuty di media sosial atas luapan Sungai (Aek) Hatupangan, Batang Natal, Jumat pekan lalu (09/12) yang kira-kira berbunyi: “Maaf hanya saran, pendapat. Pade ma dabo dihimbau, semua lapisan Pemda dan masyarakatnya untuk do’a bersama atau tolak bala, sesuai kepercayaannya di masing-masing mesjid dan gereja.”
Usai membacanya, penulis sontak teringat nyanyian Ebiet G. Ade di atas dan menuangkan isi perasaan, pemikiran dan renungan ke dalam tulisan. Harapannya, seluruh lapisan masyarakat punya sikap yang sama dan tarut menghamba dalam luahan rasa bersalah dan lantunan doa.
Catatan penulis, selama musim penghujan, bencana yang terjadi di wilayah kita Mandailing Natal, antara lain: banjir bandang di wilayah Hutarimbaru, Kecamatan Muara Batang Gadis; banjir menggenangi rumah warga di Patiluban Kecamatan Natal; tanaman padi masyarakat di wilayah Kecamatan Siabu banyak terendam banjir; menyusul longsor di jalur Lintas Jembatan Merah – Muarasoma Batang Natal. Entah sudah berapakali.
Banjir melanda wilayah daerah aliran sungai (DAS) Aek Mata Panyabungan pun sudah berkali-kali tergenang hingga merendam tanaman padi masyarakat. Belum lagi luapan sungai Aek Rantopuran dan Aek Kitang yang membuat Desa Manyabar, Gunungmanaon dan sekitarnya terendam entah berapa kali, bahkan hingga di sebagian tempat ratusan tanaman padi masyarakat sempat rata dengan tanah. Ada lagi luapan Aek Syarir di Panyabungan Barat yang menyeret seorang ibu hamil hingga tewas, terus kita juga mencatat Jumat pekan lalu (9/12) tujuh kecamatan terisolir disebabkan Luapan Aek Hatupangan di Batang Natal. Mungkin saja masih banyak lagi peristiwa alam yang terjadi seakan bosan dengan tingkah kita.
Coba kita hayati dengan jujur. Semua bencana itu terjadi karena faktor cuaca atau alam. Di musim kali ini, seolah hujan terus-menerus siang maupun malam. Coba kita renungkan ungkapan Hamsar Rangkuty yang dikutip di atas. Barangkali nyata juga bagi kita, begitu banyak kesombongan, terlalu serakah dan berlaku sangat pongah hingga alam pun akhirnya bosan, atau mungkin sudah menjadi satu kemurkaan. Dari sana barangkali timbul refleksi: pengakuan bersalah, penyesalan yang sangat hingga kemudian lebih hati-hati bersikap dan bertindak. Dalam amuk-rasa sentimentil demikian, tercetus doa penuh harap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Sebagai doa, itu mungkin berkenan, barangkali berterima dan diijabah Allah Yang Tidak Pernah Lalai mengatur pusaran Alam Raya, termasuk Anromeda dan Bimasakti serta Tujuh Lapis Langit dan Tujuh Lapis Bumi. Sehingga iklim dan cuaca ekstrim berangsur normal kembali dan klop dengan tanah, sungai dan nadi kita. Begitulah, insy-Allah kita bisa terhindar dari berbagai bencana yang silih-berganti akhir-akhir ini.
Kerugian Milyaran Rupiah
Dalam bincang-bincang penulis dengan sejumlah warga masyarakat di berbagai tempat terkait dengan hujan yang berkepanjangan, hampir semuanya sependapat, hujan sudah mengakibatkan masyarakat mengalami kerugian hingga milyaran rupiah.
Apa alasannya…? Bicara tentang proyek 2016, BPBD Madina sudah mengalokasikan anggaran pasca-bencana. Selain banyak paket proyeknya yang tidak selesai, kualitasnya pun sangat meragukan sekali jika kita perhatikan siste kerjanya yang terkesan dipaksakan.
Lihat saja proyek yang ada di lingkungan Dinas PUD Madina, sekalipun Kadis PUD Madina Syahruddin, ST kerap kali memberikan ”warning” (peringatan keras) kepada kontraktor, agar mengerjakan proyeknya selesai tepat waktu, tapi nyatanya banyak kita lihat hingga 9 Desember 2016 tak selesai, padahal mereka sudah bekerja siang-malam. Lain hal, umpamanya, mereka bisa bekerja seperti dalam Legenda Sangkuriang di Pulau Jawa. Nyata, keterlambatan itu tentu mengakibatkan kerugian (ekonomi, politik dan sosial) yang sangat besar, bahkan mungkin hingga ratusan milyar.
Contoh lainnya, akibat bencana alam itu sudah sangat banyak. Khususnya akibat musim hujan, masyarakat yang selama ini selalu menderes (mangguris), tak bisa menderes lagi. Bencana alam sudah mengakibatkan kerugian yang teramat besar. Tentu saja, tak seorang yang menginginkannya. Makanya, karena hal-hal demikian, mari kita kembali ke saran Hamsar Rangkuti itu. Sudah saatnya untuk melakukan sesuatu: tolak bala.
Anggaran Penanggulangan 2017
Jelas, dampak bencana alam beruntun begitu besar. Tak sedikit warga yang mengalami kerusakan berbagai fasilitas dan kerugian, baik karena tersedotnya waktu dan pikiran, seperti Pemkab Madina sangat layak mengalokasikan anggara pasca-bencana atau anggaran untuk penanggulangan bencana di kemudian hari dalam APBD 2017.
Mungkinkah ada alokasi untuk 2017? Jawabnya, jelas terpulang kepada Pemkab dan DPRD Madina. Hanya saja, menjadi poin penting, anggaran pasca-bencana atau penanggulangan bencana untuk 2017 itu tak akan sia-sia. Bukan pemborosan. Masyarakat berharap, jika di masa mendatang terjadi lagi bencana, Pemkab Madina sudah ada anggaran untuk mengatasinya dengan mudah. Bagaimanapun, seperti bencana yang muncul selama ini, dipastikan menimbulkan anggaran untuk mengatasinya. Kalau tak ada anggaran, maka Pemkab Madina kesulitan.
Seperti halnya peristiwa meluapnya Aek Kitang dan Aek Mata Panyabungan, tak mungkin Pemkab Madina Cq. Dinas PUD dan BPBD Madina mampu menghadirkan alat berat untuk melakukan pengerukan, agar jangan berimbas lagi kepada perumahan penduduk. Tentu mustahil mengharapkan PNS di Pemkab Madina patungan. Memang harus ada anggaran khusus untuk itu.
Begitu juga dengan kejadian longsor yang menimbun badan Jalan Jembatan Merah-Muarasoma Jumat pekan lalu (9/12). Tak mungkin Pemda Madina berpangku tangan dengan mengatakan kepada masyarakat, “Itu wewenang Provsu.” Pemkab Madina harus ikut membantu mengorek longsor dari badan jalan. Makanya, harus dialokasikan di APBD 2017.
Harapan Masyarakat kepada Bupati Madina
Penulis dari Malintang Pos yang setiap muncul bencana di Mandailing Natal selalu meminta harapan masyarakat kepada Bupati/Wakil Bupati Madina agar Kepala BPBD Madina maupun personil di instansi tersebut segera dievaluasi. Sebab, selama ada bencana alam, banyak kritikan dan cemooh kepada Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution karena sikap BPBD Madina yang dipimpin Risfan Juliardi Hutasuhut kurang berperan di lapangan, sehingga menimbulkan cemooh yang menyalahkan Bupati Madina.
Padahal, kalau saja pihak BPBD segera tanggap sesuai dengan tugas dan fungsinya, maka cemooh kepada Bupati tidak akan muncul. Tapi kondisi sekarang masih seperti yang masyarakat sangsikan sendiri, ada baiknya Bupati segera melakukan evaluasi terhadap seluruh jajaran BPBD Madina. Sebab masih banyak PNS yang ingin mengabdikan diri untuk membangun Mandailing Natal.
Karena itu, guna untuk melakukan antisifasi dalam berbagai hal munculnya pelayanan yang dilakukan BPBD Madina kepada masyarakat, alangkah baiknya Bupati Madina bertindak tegas dengan mengganti seluruh jajaran BPBD dan memberikannya kepada PNS yang betul-betul ingin mengabdikan diri ditengah-tengah masyarakat. Semoga.(Bersambung Minggu Depan)
Merias Wajah Tanpa Kaca di Hari Ibu
PALAS (Malintang Pos) : Ibu-ibu TP PKK dan Camat se KabupatenPadang Lawas ( Palas ) mengikuti perlombaan merias wajah tanpa kaca pada saat peringatan hari Ibu ke 88 tahun 2016 yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Padang Lawas (Palas) di Aula Hotel Al Marwah Sibuhuan , selama dua hari mulai Rabu ( 21/12) dan berakhir Kamis ( 22/12) .
Kaban Pemberdayaan Perempuan dan KB Palas Meilinda Sormin SKM mengatakan, selain dari perlombaan merias wajah, pihaknya juga dalam peringatan hari Ibu ke 88 mengadakan perlombaan puisi oleh anaksekolah dasar, dan perlombaan memasak nasi goreng antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Wabup Palas drg H.Ahmad Zarnawi Pasaribu CHt dalam kesmepatan itu mengucapkan selamat hari ibu ke 88. Dengan memperingati hari ibu berarti mengenang terhadap nilai-nilai perjuangan kaum perempuan Indonesia. “Yang mendambakan nilai persatuan dan kesatuan Indonesia, nilai kebangsaan Indonesia, nilai untuk kemerdekaan Indonesia, nilai kasih sayang ibu Indonesia dan nilai kerelaan berkorban untuk berjuang membangun Indonesia,”sebutnya.
Dikatakan, perjuangan untuk mewujudkan kemajuan dan pemajuan kaum perempuan Indonesia belum sepenuhnya berhasil bila dilihat masih adanya perempuan Indonesia hanya sebagai obyek pembangunan dan bukan sebagai subyek pembangunan.
Hasil keputusan Dewan Juri Nyonya Elida Abu Bakari , Falah Alfitri S.IP ,Alianda Lubis dan Endang Hartati, Nova Harahap Nyonya Syahroyani Harjusli memutuskan bahwa pemenang lomba dari masing- masing kategori adalah Untuk pemenang Lomba Masak Nasi goreng antar SKPD juara I Dinas Perikanan dan Peternakan , Juara II , BPPKP , Juara III Dinas Dukcapil, Harahap I sampai III ,Kesbang, BLH dan Dinas PUPE . Lomba Baca Puisi siswa SD juara I dan II dari Kecamatan Barumun, Juara III, Kecamatan Sosa , Harapan I dan III , Kecamatan Hutaraja Tinggi, Batang Lubu Sutram serta Sosopan. Lomba Merias wajah Juara I Kecamatan Sihapas Barumun , Juara II Kecamatan Ulu barumun dan Juara III Kecamatan Barumun Selatan serta Juara harapan I sampai III, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Barumun Tengah dan Huristak. ( ak )
Admin: nisrayani
BLHKP Bersihkan Pinggir Jalan
PANYABUNGAN (Malintang Pos) : Sejumlah petugas BLHKP Madina terlihat aktif menjaga kebersihan Madina sebagaimana dari pantauan Malintang Pos Jum,at(23/12) para petugas BLHKP membersihkan sampah dengan mengangkut kumpulan sampah yang menumpuk dipinggir jalan lintas timur pada siang hari.
Sampah telah menumpuk banyak memenuhi truck pengangkut sampah BLHKP yang biasa digunakan para petugas mengangkut sampah disepanjang Panyabungan Kota dari Pasar sampai menuju komplek perkantoran Paya Loting Pemda Madina.
Pada siang Malintang Pos menelusuri sejumlah ruangan perkatoran Dinas BLHKP terlihat sejumlah pejabat BLHKP sedang sibuk mengerjakan tugas didalam ruangan kantor sebagian ada yang mengurus data dikomputer dan sebagian ada yang berjaga didalam kantor sampai selesai waktu jam pulang kerja sore.
Kaban BLHKP Madina H ,A,Ansyari Nasution,menyampaikan,Ini masukan buat Kepling dan Lurah se Kabupaten Madina. Saat ini masyarakat masih belum menyadari imbas akibat membuang sampah sembarangan, apalagi saat ini Madina dilanda musim penghujan.Karenanya, melalui Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Selama ini sering kali paret tersumbat karena banyaknya sampah di dalam paret, sehingga membuat banjir, seperti di Pasar lama Panyabungan, kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan sangat disesalkan, Selain membuat lingkungan jadi kotor dan merusak keindahan kota juga merupakan sumber penyakit.
Untuk mengantisipasi hal itu selain menempatkan tong (bak) sampah dibeberapa titik pihaknya juga menempatkan petugas-petugas kebersihan dibeberapa titik vital.Seperti di sepanjang jalan protokol Panyabungan yakni mulai dari Kelurahan Kayu Jati sampai Pasar Baru Kelurahan Sipolu-polu kita menempatkan petugas kebersihan mulai dari pagi hingga jam siang” tambah kadis, kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan menjadi kendala bagi Instansinya didalam menuntaskan permasalahan sampah ini,ujar,Ansyari. (zal)
Admin: nisrayani
Tapian Siri-Siri Wisata Menarik
PANYABUNGAN (Malintang Pos) : Tapian Siri Siri Syariah bertempat di pinggir Sungai Batang Gadis Madina menjadi lokasi wisata menarik yang ada di Kabupaten Mandailing Natal.
Warga yang mengunjungi Tapian Siri Siri Syariah mulai dari mandi-mandi hingga sekadar rekreaasi menghilangkan penat dan suntuk sejenak . Tapian Siri Siri Syariah ini dulunya rawa rawa, dan sekarang ini sudah dijadikan tempat wisata oleh Bupati Madina H Dahlan Hasan Nasution.
Sekarang sudah dijadikan warga tempat wisata menarik begitupun sungainya masih bersih dan tidak dalam sepanjang Tapian Siri Siri jadi tepat untuk lokasi mandi anak-anak, orang tua tidak takut anak-anak hanyut karena sungainya tidak dalam, namun meskipun begitu para pengunjung yang mandi harus perlu juga berhati-hati tidak sembarangan supaya tidak terjadi hal yang berbahaya.
lokasi Tapian Siri Siri Syariah bagus untuk wisata baru selesai dibangun sudah cocok suasananya bagi keluarga, selain dijadikan lokasi wisata di Tapian Siri-siri tersedia dibangun sopo godang dan lapangan alun-alun biasa digunakan Pemkab Madina tempat upacara hari peringatan nasional dan rapat koordinasi Pemda Madina. (zal)
Admin: nisrayani