Catatan Pileg 2019(1), Kinerja Anggota DPRD Disoroti, Ada Uang Dipilih Lagi

Diskusi Politik Madina

SEKITAR  Tiga (3) bulan yang lalu di hampir semua Akun Facebook warga selalu ada kalimat “ Ganti Anggota DPRD Madina,” karena kinerjanya kurang baik dirasakan oleh masyarakat, tetapi detik-detik menjelang pesta demokrasi tahun 2019 kalimat itu tidak muncul lagi, karena sudah berganti kepada “ Money Politik Haram dan Merusak Demokrasi “ muncul diahmpir semua Akun Facebook masyarakat.

            Tetapi, sejak beberapa hari terahir ini baik Ganti anggota DPRD maupun Money Politik mulai menghilang disebabkan karena orang-orang yang menggaungkan kalimat tersebut diatas justuru sudah menjadi orang yang dipercaya oleh Calon DPRD sebagai Tim Sukses(TS) dan menjadi orang yang memang betul-betul tukang membagi uang untuk memilih calon DPRD priode 2019-2024 walaupun selama ini tidak pernah ber aktifitas di daerah kita, tapi karena uangnya banyak menjadi Calon DPRD yang sangat diunggulkan ditengah-tengah masyarakat.

            Uniknya, ketika penulis berada di Kecamatan Bukit Malintang Senin malam (15-4) salah seorang warga datang sambil berkata “ Bang Calon DPRD Kita sudah membagi Rp 150.000,- dan ada juga yang menerima Rp 100.000,-/pemilih,kenapa abang juga belum membagi, nanti abang tidak dipilih warga, sebab Calon DPRD baik dari daerah kita maupun dari luar daerah kita sudah masing-masing membagi-bagi uang agar dipilih tanggal 17 April 2019 mendatang ini “ kata warga marga Nasution usai Tahlilan di Desa Malintang Julu Kec.Bukit Malintang.

            “ Astaggfirullah,” warga kita di daerah ini mau menerima uang Rp 150.000,- untuk memilih Calon DPRD Kabupaten Mandailing Natal, apakah memang jika warga tidak menerima uang supa itu tidak makan lagi atau kalau tidak terima uang langsung meninggal dunia disebabkan tidak makan untuk besok hari lagi.

            Padahal, pada Pemilu 2014 yang lalu banyak masyarakat menerima suap dari calon DPRD, sehingga untuk priode 2014 – 2019 pembangunan ke wilayah Bukit Malintang nyaris tidak ada, untunglah pada tahun 2015 yang lalu ada program Dana Desa (DD) sehingga kelihatan desa-desa di Bukit Malintang ada pembangunan sampai sekarang.

            “ Masyarakat sering disampaikan oleh Guru maupun Ustadz yang memberikan Tauziah bahwa Money Politik itu hukumnya haram dan baik yang memberi dan menerima sama-sama masuk Neraka,” kata-kata itu sering dilontarkan Ustadz yang ketika memberikan ceramah, lalu kenapa rakyat khususnya pemilih masih mau menerima suap untuk memilih calon DPRD,” ujar seorang warga kepada Penulis di Bukit Malintang,Senin malam(15-4)( Bersambung Terus)

 

 

 

Admin : Siti Putriani Lubis