KALIMAT Isolasi diri bukan hukuman, tetapi cara agar orang sakit COVID-19 dapat sembuh dan tidak menulari orang lain. Lindungi diri, lindungi sesama adalah himbauan dari pihak Dinas Kesehatan agar kita terhindar dari virus Corona.
Kalimat bijak itu disampaikan oleh Camat Panyabungan Barat Aswar kepada penulis, Senin pagi(30-3) diruang kerjanya.
Kata Camat, beberapa hari ini pihaknya sedang turun ke desa – desa bersama pihak UPT. Puskesmas Longat, untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang virus Corona dan sekaligus mendata warga yang baru masuk ke daerah mereka.
Untuk apa..? Kita ingin mencegah, tentu kesadaran warga untuk melaporkan diri sangat ditunggu agar wilayah kita jangan sampai ada yg tertular Covid – 19.
” Saya mengajak seluruh masyarakat untuk sama – sama ikut untuk mencegah tertularnya virus corona dari wilayah Panyabungan Barat dan tetap jaga diri dan lingkungan kita, ” kata Camat Panyabungan Barat( Bersambung Terus)
PANYABUNGAN(Malintangpos Online):Gabungan mahasiswa dan masyarakat Panyabungan Barat melakukan aksi unjuk rasa ke gedung DPRD dan Kantor Bupati Madina, Kamis (06/07/2017).
Warga dan Mahasiswa yang melakukan unjuk rasa tersebut menuding Camat Panyabungan Barat, Amin Nasution melakukan penyalahgunaan wewenang dan kebijakannya tidak pro kepada masyarakat.
Dalam surat pernyataannya, koordinator aksi massa unjuk rasa Syahril Kamal Harahap didampingi koordinator lapangan Asfar Junaidi Nasution menegaskan, berdasarkan hasil investigasi dan banyaknya laporan masyarakat bahwa camat panyabungan, Amin Nasution telah melakukan kesewenang-wenangan dan tidak pro rakyat.
Mereka menjelaskan, kesewenang-wenangan tersebut yakni terkait dana simpan pinjam PNPM Mandiri yang hingga sekarang tidak diketahui rimbanya. Beliau (camat) juga turut serta mengintervensi pengurus-pengurus UPK Panyabungan Barat.
Kemudian sambungnya, meminta klarifikasi terkait pemindahan tempat penyimpanan Raskin yang tidak ada lagi di kantor Kecamatan Panyabungan barat.
Lalu meminta Camat Panyabungan barat untuk transparansi tentang buku rekening dana simpan pinjam PNPM yang diduga telah diganti menjadi atas nama Camat Panyabungan Barat.
Dan yang terakhir ujarnya, terkait dana 17 Agustus yang tidak pernah punya kemeriahan dan marwah di hari sakti kemerdekaan Republik Indonesia.
Untuk itu harapnya, kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas untuk mengusut tuntas terkait permasalahan yang ada di Kecamatan Panyabungan barat, khususnya terkait aliran dana simpan pinjam PNPM Mandiri dan penempatan raskin, serta transparansi mengenai buku tabungan PNPM Mandiri tersebut.
” Apabila aparat penegak hukum, dan Bupati Madina mempetieskan permasalahan ini, maka terpaksa kami akan turun unjukrasa kembali dengan jumlah massa yang lebih besar lagi” pungkasnya.
Pantauan Wartawan, massa aksi unjuk rasa saat berorasi di gedung DPRD Madina, tidak ada seorangpun anggota DPRD yang menyambutnya. Dan saat konfirmasi kepala Bagian Humas DPRD Afrizal Nasution. Beliau menjawab tidak mengetahui bahwa akan ada aksi karena belum ada pemberitahuan sebelumnya.
Dan ketika massa unjuk rasa melakukan aksi di kantor Bupati Madina. Aspirasi Massa diterima Asisten 1, Safwan dan semua aspirasi yang disampaikan massa akan ditindaklanjuti dengan memanggil Camat Panyabungan barat untuk menyelesaikan permasalahan ini.
” aspirasi warga saya terima dan beri kami waktu untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan memanggil Camat Panyabungan Barat untuk menyelesaikan masalah ini ” pungkasnya. Setelah mendengar jawaban asisten 1, Safwan yang mewakili Bupati Madina, Drs. Dahlan Hasan Nasution. Massa unjuk rasa lalu membubarkan diri(Syakban/Red)