Organisasi MPC Dihidupkan Kembali(2), 26 September Aksi Bela Wartawan ke Mapolres Madina

M.Fauzan Rangkuty

WARTAWAN  Muhammad Hanafi Lubis, mengutarakan Saya lebih focus kepada kasus Putra Saima, kasus Putra Saima saya dan abang anda Iskandar dan teman-teman yang lain pada malam hari ke Polres mendukung pengaduan Putra Saima pada jam 1 malam kalau tidak salah.

            Jadi saya pikir kita harus bahas apa langkah-langkah kita, saya pernah WA Kapolres dia tetap menunggu pemeriksaan ahli bahasa Mandailing dan Bahasa Indonesia, ironisnya mulai dari bulan puasa sampai hari ini mereka tidak dapat jawaban dari USU ahli bahasa dan tokoh dari Mandailing Natal, alangkah baiknya mereka tidak tunggu bola

            Karena, Ada beberapa kasus yang menimpa wartawan Mandailing Natal terkait masalah it dia bisa langsung di tangkap ini sudah merupakan pengancaman namun polisi belum mampu mengeksekusi tersangka.

            Disebutkan, Alangkah baiknya mereka bergerak cepat tetpi ketika ada sesuatu kasus kita di tuntut untuk hadir, kita besar-besaran polisi itu, tetapi ketika kia kena kita tidak di perdulikan.

Pimpinan Rapat Iskandar Hasibuan dan Sarmin Lubis

Ketika kita melangkah ke Sibolga sementara kasus kita belum selesai mau apa di bilang orang, kita tuntaskan dulu maslah kita baru kita ke Tapteng,katanya.

            Benny Fahillah Lubis, lain lagi mengatakan Mari kita bangkit mari kita kembali satukan visi misi kita sebagai wartawan di Mandailing Natal ini jangan mau kita di kotak-kotakkan, merasa paling pintar merasa paling wah merasa paling ini, banyak kejadian wartawan tidak ada yang peduli contohnya kasus saya, cuman Sarmin yang datang melihat saya.

            Marilah kita kembali jalin silaturahmi kita jalin kekompakan yang selama ini, rapatkan barisan mari kita saling berpegagan tangan buang ego di dalam tugas.

            Kata dia,Dalam kasus Takesi berita orag t uterus kita naikkan tetapi tidak ad timbale balik atau balance, mari kita buat aksi damai, mari kita damai setelah itu kita buat audiensi dengan Kapolres kita bilang unek-unek kita sampai sekarang polisi belum menyampaikan pasal berapa apa KUHP Pidana atau UU It. Untuk Tapteng coba pertanyakan kembali. Semangat kepada Bambang Lubis.

Hanafi Lubis

Fauzan Helmy Rangkuty, mengutarakan Dari tahapan yang sudah ada tahapan yang terakhir adalah menghadirkan ahli bahasa Mandailing dan bahasa Indonesia oleh Kapolres Madina. Kita pertanyakan saja polres Madina kapan ini dihadirkan.

            Selanjutnya, katanya, kita meminta kepda Kapolres Mandailing Natal jika kasus Putra Saima tidak bisa di selesaikan kita geserkan Kapolres turun, saya pikir itu bisa membuat ketentraman di kalangan jurnalis.

Untuk kasus teman kita di Tapteng saya pernah baca beritanya ada dugaan suap menyuap itu mau menyuap saudara dengan 50 Juta, kita juga tidak ingin dari sisi jurnalis saja yang disalahkan inikan masalah korupsi di Dinas Kb ,kenapa jurnalis yang di tangkap,katanya dengan nada tinggi.

            Usai, sesi Tanya jawab dan pembahasan dari seluruh wartawan, maka seluruh wartawan Mandailing Natal, akan kembali melakukan langkah pembelaan terhadap seluruh Wartawan, baik kejadian Jefri Brata Lubis maupun kasus-kasus Wartawan lainnya yang sampai sekarang ini belum juga selesai, untuk disampaikan pada aksi bela Wartawan yang akan digelar 26 September 2017 ke Mapolres Madina.

            Musyawarah Wartawan yang dihadiri sekitar 65 orang Wartawan se Mandailing Natal, sepakat juga untuk kembali menghidupkan organisasi wartawan “ Madina Pers Club” yang dipercayakan kepada M.Fauzan Rangkuty dan Joki Nasution dan pertemuan Wartawan diakhiri dengan foto bersama( Bersambung)

Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md