Bupati Tapteng Berang, Bakhtiar: Jika Menyalahi Aturan, Kita Akan Cabut Izin PT.SGSR

PANDAN(Malintangpos Online): Menindaklanjuti adanya keresahan masyarakat pekebun dan peternak di Areal Perkebunan PT. Sinar Gunung Sawit Raya (PT SGSR), yang berlokasi di Kecamatan Sirandorung dan Kecamatan Manduamas, Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani didampingi Wakil Bupati Tapanuli Tengah Darwin Sitompul menggelar Rapat dengan pihak PT. SGSR dan pihak-pihak terkait lainnya di Ruang Rapat Cendrawasih pada Senin (21/12).

Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani berang mendengar keluhan masyarakat dari Kecamatan Sirandorung dan Kecamatan Manduamas bahwa PT. SGSR mewajibkan masyarakat menjual buah sawitnya ke perusahaan tersebut. Selain itu, pihak PT SGSR juga mewajibkan kutipan Rp. 30/kg dari hasil penjualan sawit masyarakat.

Hal ini awalnya terungkap saat Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah melakukan silaturahmi dengan para Tokoh Masyarakat di Kecamatan Sirandorung pada Kamis (17/12) dan ditindaklanjuti dengan rapat pada Senin (21/12).

Pada rapat itu, Timbul Gaja, salah seorang warga Kecamatan Sirandorung dihadapan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani mengungkapkan,

“Pihak perusahaan sudah mengeluarkan keputusan sepihak. Kami tidak boleh melintas dari lahan kebun sawit dan bila melewati areal kebun sawit kami diwajibkan menyetor Rp. 30/kg. Ini sudah terjadi lebih dari 10 tahun Pak Bupati, “ jelas Timbul Gaja.

“Kami juga Pak Bupati diwajibkan menjual hasil kebun sawit kami yang berada di sekitar PT. SGSR kepada pihak perusahaan,“ lanjut Timbul.

Menanggapi hal itu, Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani berang dan mengambil sikap tegas.

“Saudara dari PT. SGSR, anda mengutip retribusi sebesar Rp. 30/kg saat masyarakat saya melewati kebun anda membawa buah sawit milik mereka? Ini pungli. Saya tegaskan, tidak ada lagi pengutipan. Kalau ada kutipan itu namanya restribusi, harus ada izinnya. Apa dasar saudara melakukan kutipan? Mana legalitasnya,” tegas Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Terkait kewajiban menjual hasil kebun sawit warga ke PT. SGSR, Bupati Tapanuli Tengah juga dengan tegas mengatakan hal ini merupakan hak warganya kepada siapa mereka menjualnya.

“Kebun Sawit yang dikelola masyarakat adalah hak warga saya. Mereka yang tanam, mereka yang rawat bukan Anda (PT. SGSR). Tidak ada hak Anda mewajibkan masyarakat untuk menjual buah sawitnya kepada PT. SGSR,“ ujar Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Terkait persoalan warga tidak boleh melintas untuk ke kebunnya dari areal Kebun Sawit milik PT. SGSR, Bupati Tapanuli Tengah memberikan solusi.

“Berikan akses kepada masyarakat untuk memanen di kebunya melalui areal PT. SGSR setiap hari Kamis dan Jumat. Tetapi untuk memupuk dan merawat tanamannya silahkan kapan saja jangan ada batas harinya,“ jelas Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Pada pertemuan ini terungkap adanya larangan hewan ternak kerbau warga dan bila melintas dikenai tarif Rp. 30 ribu/ekor, sebelumnya Rp. 200 ribu/ekor sekali melintas. Selain itu, terungkap juga keluhan warga bahwa pihak PT. SGSR memaksa warga yang memiliki lahan di sekitar Kebun Sawit PT. SGSR untuk menjual lahannya kepada PT. SGSR atau masyarakat menyewakan lahannya ke perusahaan tersebut.

“Jangan paksa masyarakat saya menjual atau menyewakan lahannya kepada kalian (PT.SGSR). Itu hak mereka, jangan gunakan cara-cara kalian untuk memaksakan kehendak kepada masyarakat saya selagi saya menjabat Bupati Tapanuli Tengah,“ tegas Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Sementara terkait hewan ternak masyarakat yang dilarang masuk, pihak perwakilan Pengadilan Negeri Sibolga yang ikut hadir di pertemuan ini menjelaskan bahwa, areal hewan peternakan warga sudah ada keputusannya di mana diperbolehkan digembala.

“Kita akan lihat bersama mana areal hewan ternak yang telah diputuskan Pengadilan Negeri (PN) Sibolga. Saya akan meminta secara resmi surat dan petanya ke PN Sibolga dan akan turun bersama melihat areal tersebut, apakah masuk areal PT. SGSR atau tidak? Tidak ada kutipan bagi hewan ternak yang melintas. Saya juga meminta kepada masyarakat untuk menjaga hewan ternaknya, jangan merusak tanaman milik PT. SGSR, “ pungkas Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Sementara setelah mendapatkan penjelasan dari Kepala BPN Tapanuli Tengah, luas HGU PT. SGSR hanya 6.957,06 hektar. Sementara pengakuan masyarakat sudah 11 ribu hektar.

“Saya tidak mengetahui apakah lahan PT. SGSR seluas 6.957,06 atau 11 ribu hektar sesuai pengakuan masyarakat. Saya akan minta DPRD untuk membentuk Pansus dan bersama masyarakat akan turun ke lapangan mengukur luas lahan PT. SGSR sesuai dengan HGU. Jangan main-main, jika menyalahi aturan dan menjurus ke pidana kami akan cabut izinnya,“ tegas Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Pada kesempatan ini, Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani tegas meminta pihak perusahaan, agar kehadirannya bermanfaat bagi masyarakat. Bupati juga memastikan akan mengeluarkan surat terkait hal ini.

Hadir dipertemuan ini, Wakil Bupati Tapteng Darwin Sitompul, Asisten III Herman Suwito, Kadis Perizinan Tapteng Erwin Marpaung, Kadis Pertanian dan Peternakan drh. Iskandar, Camat Sirandorung, Perwakilan Pihak Polres Tapteng, Kapolsek Manduamas, Perwakilan Kodim 0211/TT, Perwakilan PN. Sibolga, Perwakilan BPN Tapteng, Pihak PT. SGSR dan Perwakilan Masyarakat( Isk)

Admin : iskandar hasibuan.

Atika Dominasi Debat Pilkada Madina

PANDAN (Malintangpos Online): Debat antara pasangan calon bupati/wakil bupati Madina yang digelar KPU Madina berlangsung di Convention Hall PAI Hotel Pandan, Tapanuli Tengah, Jumat sore (13/11).
Debat dipimpin oleh pendiri Lingkar Madina, Ray Rangkuti.
Pada dua segmen awal, Calon Wakil Bupati Nomor Urut 1, Atika Azmi Utammi Nasution begitu mendominasi.

Atika terlihat sangat menguasai materi debat. Terlebih fokus debat dalam dua segmen awal adalah masalah ekonomi yang memang menjadi trade mark pasangan Sukhairi-Atika (SUKA) dalam masa kampanye.

Bahkan Atika terlihat sangat percaya diri saat memaparkan visi misi SUKA yang terangkum dalam “Mandiri, Kompetitif, Berkeadilan dan Bermartabat” serta Pitu Poda–Sapta Cita.

Dalam menanggapi KEK Batahan yang dipaparkan oleh Paslon Dahlan- Aswin, Atika menilai saat ini KEK tidak akan maksimal karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang akan diperoleh.

Sementara itu terkait kopi yang pernah menjadi produk unggulan Mandailing di masa lampau, Atika menyebutkan Kopi Mandailing seharusnya bisa menembus pasar internasional.

Sebelumnya, kata Atika, sebagai pihak swasta ia telah berhasil menembus pasar itu dan mengirim kopi ke Australia.

Peluang itu akan dijadikan sebagai program penguatan ekonomi petani dan UMKM yang mewadahi kopi(Rel/Dita)

Sumber : StartFM

Admin.   : Iskandar Hasibuan

20 Tahun Madina, Makanan Ringan, Kopi dan Ikan Mas Dari Sumbar

PELAKSANAAN Debat Publik Calon Bupati/Wakil Bupati Mandailing Natal yang dilaksanakan di PIA Hotel Kab.Tapteng,Jumat sore(13-11) pada intinya berjalan sukses dengan moderator Ray Rangkuty yang juga putra asli Kota Panyabungan itu.

Kalau kita melihat dari siaran langsung yang dibuat KPUD Mandailing Natal, terlihat bintangnya adalah Atika Azmi Utammi Nasution Calon Wakil Bupati yang berpasangan dengan HM. Jafar Sukhairi Nasution sebagai Calon Bupati Mandailing Natal.

Sebagai penulis, dari rangkaian perdebatan publik Calon Bupati/Wakil Bupati Madina tersebut yang menarik dan perlu ditindak lanjuti masalah UMKM atau ke arifan lokal yang ada di Mandailing Natal.

Artinya, soal Alame(Dodol) sejak dulu sudah ada di daerah kita, sehingga warga Madina yang pulang dari Jakarta selalu bawak dodol, padahal jauh lebih enak Dodol Panyabungan,tapi tidak ada niat pemerintah dan pengusaha untuk pengembangannya, hanya kebutuhan Individu yang muncul.

Begitu juga dengan Kipang Panyabungan, sejak Mandailing Natal, pisah dengan Tapsel nama Kipang Panyabungan, baik Merek si Zera, Kipang Rangkuty di Kampung Padang, Kipang Imal di Kayujati, serta Kipang lainnya redup dan tidak muncul lagi.

Makanya, ketika Paslon Nomor 3 tadi mengungkap Alame(Dodol) baru sedikit menarik Debat Publik yang di laksanakan KPUD dengan Moderator Nasional Ray Rangkuty.

Begitu juga ketika membahas Kopi, ngak usah kita berkelit ini dan itu, apa yang disampaikan Ir.H.Zubeir Lubis ngak perlu dulu ke luar negeri, cukup di negeri sendiri dulu dikuasai sudah bagus sekali.

Kenapa. .? Kopi hampir diseluruh Kedai Kopi di desa -desa masih dikuasai Kopi Pasaman Sumatera Barat, yang asli kopi di Cafe -Cafe belum menandakan untuk produksi kopi daerah kita.

” Kopi Pasaman Sumatera Barat dan Makanan ringan lainnya, serta Ikan Mas masih di Sumatera Barat, ” Ujar Rosni di Kantin Lena saat mendengar siaran langsung Debat Publik Calon Bupati/ Wakil Bupati Madina tersebut (Bersambung Terus)

 

Admin : Iskandar hasibuan.

Debat Kandidat ke Tapteng, Visi -Misi Unggul Belum Tentu Menang di Pilkada Madina

Iskandar Hasibuan( Penulis)

BAYANGKAN Untuk Debat Kandidat Pilkada Mandailing Natal, bagi Tiga(3) Paslon Jumat(13-11) dilaksanakan di PIA Hotel Tapteng, dengan alasan sesuai sejumlah berita Online, karena kalau di Mandailing Natal, memuncul Klaster baru Covid -19.

Aneh kan..?  Ada apa sebenarnya KPUD Mandailing Natal, apakah murni karena Covid -19 atau memang ada faktor lain, atau mungkin paktor keamanan, ngak mungkin, karena ada Polres Madina, ada Komfi B Yonif 123/RW Manggadua, ada Koramil 13, ada Denpom dan bila perlu turunkan Brimob Dari Tapsel.

Padahal, waktu Pencabutan Nomor yang dilakukan di Gedung Serbaguna Panyabungan berjalan dengan sukses, kenapa tidak di Gedung Serbaguna Panyabungan, entahlah, hanya KPUD yang bisa memberi jawabannya.

Sebagai salah seorang Jurnalis yang telah puluhan tahun menulis, juga ikut kecewa dilaksanakan di Tapanuli Tengah, hanya untuk Debat Kandidat, ini yang belum bisa penulis telusuri dan Insya Allah akan menurunkan Tim Investigasi khusus mencari dilaksanakan Debat Kandidat diluar Kabupaten Mandailing Natal.

Padahal, kalaupun Debat Kandidat dilaksanakan di Mandailing Natal, sangat menghemat biaya, khususnya bagi Tiga(3) Pasangan Calon yang harus menambah biaya, tapi sudahlah Jumat(13-11) sudah digelar, Panitia dari KPUD sudah buat SPJ dan uang keluar untuk menghabiskan anggaran yang telah mereka oret-oret.

Penulis yakin, di RAB yang diajukan ke Pemda Madina dalam RAB tidak disebutkan Debat di Tapteng dan memang walaupun dibuat di Medan juga tidak menyalahi regulasi yang ada, mungkin.

Untuk kita ingat bersama ” Siapapun Yang Unggul dalam Debat atau penyampaian Visi -Misi besok Jumat, belum tentu menjadi pemenang di pilkada Mandailing Natal 09 Desember 2020 mendatang ini ”

Penulis ingat dengan komentar Anggota DPRD Sumut H.Fahrizal Efendi Nasution, SH(Foto), mengutarakan Pemenang pada tgl 9 Desember 2020 nanti, itu bukan karena Visi & Misi lebih unggul

Dan juga bukan karena pengaruh PASLONNYA dimasyarakat,melainkan ada 7(Tujuh) syarat yang harus dijalankan atau dibuat Calon Bupati/Wakil Bupati Mandailing Natal.

Hal itu disampaikan oleh Anggota DPRD Sumut H.Fahrizal Efendi Nasution, SH dalam Akun Facebook nya yang dikutif Redaksi, Jum’at(6-11).

Ditulis Fahrizal Efendi, antara lain  1.keunggulan finance, 2.konsolidasi team yg terstruktur dan massif, 3.optimalisasi media, 4.militansi & soliditas team.

5.Mampu menempatkan perjuangan menjadi tujuan bersama dan menjauhkan pertarungan eksistensi dlm team.6.tdk TAKABBUR (ikhlas siap kalah siap menang ), 7. LOYALITAS tinggi dan tdk diragukan ..selamat berjuang SAHABATKU semoga andalah yg beruntung dan tampil sbg PEMENANG itu.

” ingat perebutan hanya 1 (kursi), bedakan PILKADA DGN PILEG,” Tulis Fahrizal Efendi dalam Akun Facebook nya yang dikutif Redaksi (Bersambung Terus)

Admin : Iskandar Hasibuan.

Bupati Tapteng Tinjau Pembangunan Peningkatan Ruas Jalan di Kecamatan Badiri

Bakhtiar : Hingga Akhir Tahun 2020 Total 240 KM Jalan Hotmix Selesai Dibangun

Bupati Tapteng Tinjau Pembangunan Jalan/Dok BAS

BADIRI(Malintangpos Online): Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani didampingi Wakil Bupati Tapanuli Tengah Darwin Sitompul dan Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Khairul Kiyedi Pasaribu meninjau langsung pembangunan Peningkatan Jalan Hotmix Ruas Hutabalang – Aek Bontar dan peningkatan Jalan Ruas Lopian – Jago jago di Kecamatan Badiri pada Kamis (22/10).

Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani pada saat meninjau pembangunan jalan itu menyampaikan, Akses jalan ini sangat vital bagi masyarakat secara ekonomi karena apabila jalan rusak maka biaya operasional masyarakat membawa hasil pertaniannya melintasi jalan tersebut menjadi lebih tinggi.

Jalan yang sedang kita tinjau pembangunannya hari ini adalah Peningkatan Jalan Ruas Hutabalang – Aek Bontar yang panjangnya 7,60 km dengan biaya Rp 14.850.000.000 dan Peningkatan Jalan Ruas Lopian – Jago Jago yang panjangnya 3,484 km dengan biaya Rp. 7.424.450.000,” kata Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Bupati menjelaskan bahwa pembangunan peningkatan jalan hotmix kedua ruas yang dikunjunginya ini merupakan bagian dari percepatan pembangunan peningkatan jalan hotmix di Tapteng dari berbagai sumber pendanaan. Hal ini sebagai wujud komitmen kuat Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah Darwin Sitompul untuk memantapkan kondisi infrastruktur jalan di seluruh wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah.

Jadi total anggaran yang kita persiapkan untuk pembangunan jalan hotmix sepanjang 75,04 km pada tahun 2020 ini adalah Rp. 143.982.195.500 yang bersumber dari PT. SMI (PT. Sarana Multi Infrastruktur-red) Rp. 109.479.050.000, DAK (Dana Alokasi Khusus-red) Rp. 22.137.598.000, dan DAU (Dana Alokasi Umum/APBD Tapteng-red) Rp 12.365.547.500. Target kita semasa kepemimpinan kami bersama Wakil Bupati Tapteng sampai akhir tahun ini ada 240 Km jalan hotmix yang kita bangun. Kami targetkan sampai akhir masa jabatan kami nantinya seluruh jalan di Tapteng akan kita perbaiki. Kami melakukan ini semua demi kepentingan masyarakat, sektor pariwisata pun bisa berkembang kalau Infrastruktur baik.

Pada tahun 2020 ini melalui pendanaan PT. SMI dibangun 10 ruas jalan hotmix sepanjang 56,384 km dengan total biaya Rp. 109.479.050.000, yaitu
1. Peningkatan Jalan Ruas Saragi – Nganjur Kecamatan Manduamas sepanjang 5,40 km dengan biaya Rp. 12.473.000.000;

2. Peningkatan Jalan Ruas Sibabangun – Pulo Pakkat Kecamatan Sibabangun sepanjang 7,30 km dengan biaya Rp. 14.850.000.000;

3. Peningkatan Jalan Ruas Lopian – Jago jago Kecamatan Badiri sepanjang 3,484 km dengan biaya Rp. 7.424.450.000;

4. Peningkatan Jalan Ruas Hutabalang – Aek Bontar Kecamatan Badiri sepanjang 7,60 km dengan biaya Rp. 14.850.000.000;

5. Peningkatan Jalan Ruas Kolang – Hutatinggal Kecamatan Kolang sepanjang 2,70 km dengan biaya Rp. 5.444.200.000;

6. Peningkatan Jalan Ruas Pinangsori – Masundung Kecamatan Pinangsori sepanjang 8,00 km dengan biaya Rp. 15.347.500.000;

7. Peningkatan Jalan Ruas Pulo Pakkat – Sihadatuon Kecamatan Sukabangun sepanjang 8,70 km dengan biaya Rp. 9.891.600.000;

8. Peningkatan Jalan Ruas Simpang Sawit – Nganjur Kecamatan Manduamas sepanjang 5,20 km dengan biaya Rp. 13.856.500.000;

9. Peningkatan Jalan Ruas Gontingmahe – Batu Leap Kecamatan Sorkam sepanjang 2,00 km dengan biaya Rp. 5.440.800.000;

10. Peningkatan Jalan Ruas Pinangsori – Togabasir Kecamatan Pinangsori sepanjang 6,00 km dengan biaya Rp. 9.901.000.000.

Adapun pembangunan Jalan Hotmix melalui sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020 sepanjang 9,75 km dengan total biaya Rp. 22.137.598.000, yaitu
1. Peningkatan Jalan Ruas Anggoli – Sibio bio Kecamatan Sibabangun sepanjang 3,30 km dengan biaya Rp. 5.966.198.000;

2. Peningkatan Jalan Ruas Simargarap – Baringin Kecamatan Pasaribu Tobing sepanjang 1,45 km dengan biaya Rp. 3.682.110.000;

3. Peningkatan Jalan Ruas SP. Sekolah – Sampang Maruhur Kecamatan Sirandorung sepanjang 1,85 km dengan biaya Rp. 5.354.200.000;

4. Peningkatan Jalan Ruas Tumba Jae – Palombang Kecamatan Manduamas sepanjang 3,15 km dengan biaya Rp. 7.135.090.000.

Selanjutnya, pembangunan Jalan Hotmix melalui APBD Tapteng tahun 2020 sepanjang 8,906 km dengan total biaya Rp. 12.365.547.500, yaitu
1. Pembangunan Jalan Sibuluan Terpadu – Sibuluan Nauli Kecamatan Pandan sepanjang 521 m dengan biaya Rp. 545.875.000;

2. Peningkatan Jalan Dame Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan sepanjang 391 m dengan biaya Rp. 390.593.500;

3. Peningkatan Jalan Pananggahan – Sihapas Kecamatan Sorkam sepanjang 771 m dengan biaya 1.420.265.000;

4. Peningkatan Jalan Kampung Mudik – Aek Dakka Kecamatan Barus sepanjang 2,938 km dengan biaya Rp. 4.367.000.000;

5. Peningkatan Jalan Bukit Patupangan – Kedai Tiga Kecamatan Barus sepanjang 1,765 km dengan biaya Rp. 2.313.421.000;

6. Peningkatan Jalan Sihorbo – Purbatua Kecamatan Barus Utara sepanjang 1,165 km dengan biaya Rp. 1.416.393.000;

7. Peningkatan Jalan Perbaja Kecamatan Sirandorung sepanjang 1,355 km dengan biaya Rp. 1.912.000.000.

Dalam peninjauan ini turut hadir Kepala Bappeda Tapteng, Plt Kadis PU PR Tapteng, Camat Badiri, Kepala Desa Jago Jago, dan pihak Rekanan(BAS/Red)

Admin : Iskandar Hasibuan.

Tapteng Salah Satu Lokasi Food Estate di Sumut, Bupati Bakhtiar: Tapteng Akan Makmur

Bupati Tapteng dan Presiden RI/Antara

TAPTENG (Malintangpos Online): Dalam kunjungannya ke Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara, Presiden Joko Widodo menyebutkan, ada empat lokasi di wilayah Sumut yang ditunjuk jadi kawasan food estate.

Ada pun keempat lokasi itu menurut Presiden Jokowi, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Pakpak Bharat.

“Kita memiliki dua Provinsi yang akan kita pakai untuk memulai program lumbung pangan atau food estate. Yang pertama di Provinsi Sumatera Utara dan, kedua di Provinsi Kalimantan Tengah,” ujar Presiden Joko Widodo dari Desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Selasa, (27/10).

Jokowi memaparkan, lokasi food estate di Sumut memiliki ketersediaan lahan seluas 60.000 hektare. Namun saat ini yang digunakan untuk pengembangan lumbung pangan baru seluas 30.000 hektare.

Presiden mengatakan, fokus pengembangan lumbung pangan di Sumut dan Kalteng berbeda. Untuk Kalteng fokus pada pengembangan padi dan singkong.

“Yang akan ditanam di sini seperti kita lihat, yaitu pertama untuk tanaman kentang, kedua bawang merah lalu bawang putih,” ucapnya.

Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani yang dimintai tanggapannya terkait hal itu menyampaikan, rasa syukur dan berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas ditetapkannya Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi lumbung pangan Nasional.

“Terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi dan Kementerian terkait. Karena Tapteng sudah diberi kepercayaan menjadi salah satu wilayah food estate. Ini adalah kesempatan bagi masyarakat kita untuk mendapatkan lapangan pekerjaan baru. Semoga dengan program ini nantinya akan menambah kemakmuran masyarakat Tapanuli Tengah, dan dapat menjadi berkah bagi kita bersama,” ujar Bupati.

Bakhtiar pun berharap agar masyarakat memberikan dukungan, supaya program lumbung pangan Nasional di Tapanuli Tengah bisa terwujud.

“Mohon doa dan dukungan dari semua lapisan masyarakat agar program ini dapat terwujud, sehingga potensi yang ada di Tapanuli Tengah dapat kita manfaatkan secara optimal demi kepentingan masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Tapteng Basyri Nasution menjelaskan, luas lahan yang digunakan untuk Food Estate sekitar 12.655 hektare, dengan lokasi wilayah di Kecamatan Kolang, Sorkam dan Sosorgadong.(Antara/FB Baktiar/Red)

Admin : Iskandar Hasibuan

Ketua PKK Desa/Kelurahan Harus Bijak, Cerdas dan Mau Bekerja

Ketua PKK Tapsel memberi arahan

TAPANULI SELATAN (Malintangpos Online): Sebanyak 140 orang peserta dari 14 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Sipirok yang terdiri dari Kepala Desa, Lurah, PKK Desa/Kelurahan, BPD, LPMD, LPMK, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa mengikuti Pelatihan Kegiatan Hatinya PKK Tingkat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2018 yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Sipirok, Kamis (25/10).

Ketua TP PKK Kabupaten Tapanuli Selatan Ny. Syaufia Lina Syahrul M Pasaribu SH saat menjadi Narasumber dalam kegiatan tersebut menekankan kepada seluruh Ketua PKK Desa maupun Kelurahan harus bijak, cerdas dan mau bekerja sebab sekarang ini jadi pemimpin harus keluar dari zona aman dan mau bekerja, “tegasnya.

Untuk itu melalui kegiatan yang mengusung Thema” Berkarya Melalui Hatinya PKK Menuju Desa Swasembada” Syaufia mengajak seluruh peserta pelatihan utamanya Ketua PKK Desa dan Kelurahan, melihat masih banyaknya lahan Pekarangan yang berpotensi tetapi sering tidak dianggap potensi padahal dapat dikembangkan untuk dijadikan sebagai sumber Gizi Keluarga, untuk Keindahan dan Tanaman Obat, diharapkan melalui pelatihan ini bisa dimaksimalkan pemanfaatannya dengan cara intensifikasi sehingga tercipta Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (Hatinya PKK) dan juga bisa menjadi sumber pendapatan keuangan keluarga, “jelasnya.

Dia Juga meminta kepada seluruh Kepala Desa dan Lurah sebagai mitra dari PKK agar menampung anggaran Kegiatan PKK di Desa dan Kelurahan masing-masing supaya PKK bisa melaksanakan kegiatannya secara maksimal sehingga bisa membantu visi misi Bupati Tapanuli Selatan H Syahrul M Pasaribu SH menuju masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Tapanuli Selatan M Yusuf Nasution SP yang juga sebagai narasumber dalam acara tersebut mengharapkan kegiatan tersebut bisa menambah ilmu pengetahuan para peserta untuk diaktualisasikan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan di desa kita masing-masing, “ucap yusuf.

Yusuf menjelaskan masyarakat sipirok yang mayoritas petani dan didukung kondisi alam yang sangat luar biasa sangat berpotensi ditanami berbagai tanaman holtikultura sehingga kedepannya bisa juga dijadikan sebagai daerah tujuan ekowisata.

Yusuf sangat berkeinginan untuk menjadikan kecamatan sipirok seperti dulu sebagai daerah penghasil tanaman holtikuktura. Dia berharap masyarakat yang jikalau pulang dari pasar membawa sayur dan cabe tetapi untuk kedepan justru sebaliknya masyarakat pergi ke pasar dengan membawa sayur dan cabe untuk dijual, “pungkasnya.

Acara tersebut turut juga dihadiri Camat Sipirok, Ketua MUI Sipirok, Ny. M Yusuf Nasution dan Ketua TP PKK Kecamatan Sipirok.(Hms).

Admin: Siti Putriani

Proyek Irigasi di Desa Sipange,Diduga “Siluman”

Syahril Kamal Tanjung Periksa Proyek.

TAPENG(Malintangpos Online): Sekretaris LSM Pedang Keadilan Perjuangan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Syahril Kamar Tanjung, mengatakan Senin (24/4) proyek pembangunan Irigasi di desa Sipange Kecamatan Tukka diduga “Siluman” karena tidak punya plank proyek.
Dari Investigasi sekretaris LSM Padang Keadilan Perjuangan bersama anggota ke proyek Irigasi di desa Sipange,Syahril Kamar Tanjung,menyayangkan Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Tengah selaku kuasa pengguna anggaran (KPA) di nilai kurang transparan di dalam penggunaan anggaran proyek irigasi tersebut, sehingga berbagai elemen masyarakat bertanya tanya dari mana anggaran pembangunannya.
Disamping itu katanya,pengerjaan Irigasi kami menduga dikerjakan”asal jadi”dimana pengerjaan irigasi tidak pakai pondasi,pasalnya batu kali di letakkan aja di atas lumpur seperti kurangnya pengawasan dari PPK proyek tersebut.
Lebih lanjut Syahril juga mengatakan,kegiatan proyek Irigasi seolah olah menyembunyikan pagu anggaran supaya masyarakat tidak tahu berapa pagu anggarannya dan dari mana asal usul anggaran kegiatan itu jelasnya.
Syahril juga sangat heran melihat kegiatan proyek Irigasi dan kegiatan Jalan Usaha Tani (JUT) yang kami telusuri di berbagai desa dan Dinas Pertanian Tapteng tidak memasang plank proyek dan kegiatan pekerjaannya pun di kerjakan “asal jadi” di akibatkan kurangnya pengawasan dari Dinas Pertanian Tapteng.
Setelah di konfirmasi Kepala Dinas Pertanian Tapteng,Dompak Simanjuntak menyatakan 27/4 akan memanggil pemborongnya nanti,sambil menghindari Wartawan( Bil)

Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md

DI TAPTENG HARGA MATERIAL JENIS BATU KALI JARANG NAIK

Jenis Batu Kali yang Tak Pernah Naik di Tapteng

TAPTENG (Malintangpos Online:)Salah seorang pengusaha batu kali di Desa Kebun Pisang kepada wartawan, Senin (10/4) menuturkan bahwa selaku pengusaha batu kali, kerikil dan pasir, dirinya tidak berdaya secara sendiri untuk menaikkan harga batu kali berbagai ukuran, disebabkan usaha seperti dirinya di daerah itu cukup banyak. Bila harga dinaikkan, pembeli akan memilih mengorder di tempat lain.

Dijelaskan, dari dulu harga batu kali seperti batu bulat dan batu pecah tidak pernah naik, dan harganya sangat stabil. Padahal banyak proyek pembangunan, khususnya di Tapteng sedang berjalan, bahkan proyek dari pusat seperti pelebaran jalan nasional. Dimana proyek tersebut banyak menyuplai batu bulat untuk pembangunan parit.

Anehnya, meskipun permintaan dan kebutuhan begitu besar, harga jual tetap seperti biasanya. Sementara biaya produksi seperti upah buruh dan bahan bakar peralatan kan terus naik. Saya tidak tahu lagi caranya supaya usaha ini bisa berkembang, tidak stagnan dan bahkan cenderung menurun.

Harga batu bulat saat ini yakni sekitar Rp 80.000 per kubik, batu pecah ukuran tiga setengah hanya Rp 130.000 per kubik. Harga itu untuk bahan yang dijemput di tempat, tetapi kalau berikut dengan ongkos angkut maka harganya jelas akan berbeda dan harus memberikan tambahan ongkos, angkut itupun tergantung jauh dekatnya lokasi antaran.

Secara ekonomi, jika banyak proyek, maka harga pun akan bersaing dan bahkan bertambah. Tetapi hal itu tidak akan pernah terjadi, apalagi daerah penghasil batu bukan di Desa Kebun Pisang saja, ada juga di berbagai tempat seperti Pinangsori dan daerah yang memiliki sungai lainnya di Tapteng. Itu makanya sulit untuk menaikkan harga jual batu kali di sini,” akunya yang diamini oleh pengusaha batu lainnya R Panjaitan dan S Zebua yang kebetulan ada di lokasi.

Kemudian disampaikannya, salah satu solusi agar harga batu kali dan bahan material bangunan lainnya seperti pasir dan kerikil bisa naik, sehingga kesejahteraan para pengusaha beserta buruh pekerja batu sedikit meningkat, adalah melalui kebijakan penaikan harga bahan bangunan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) setiap proyek.(bakara)

 

Admin: Siti Putriani

KPU TETAPKAN BADAR PEMENANG PILKADA TAPTENG

KPU Tapteng Tetapkan Baktiar -Darwin

TAPTENG(Malintangpos Online):Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), menggelar  rapat pleno rekapitulasi penetapan hasil penghitungan surat suara Pilkada Tapteng di Gedung Olahraga Pandan,Rabu (22/2).

 Ketua KPU Tapanuli Tengah, Halomoan Lumban Tobing, menjelaskan, sesuai hasil keputusan KPU Tapanuli Tengah, pasangan Nomor Urut 1 Amin Pardomuan Napitupulu-Ramses Hutagalung meraih 44.103 suara (31%), dan pasangan Nomor Urut 2 Rantinus Simanalu-Muhammad Sodikhin Lubis meraih 22.937 suara (16%).

Sedangkan pasangan Nomor urut 3.,Bakhtiar Ahmad Sibarani-Darwin Sitompul meraih 63.298 suara (44,5%), dan pasangan Nomor urut 4, Buyung Sitompul-Binsar Saruksuk meraih 12.193 suara (8,5%).

Urai, Halomoan, sesuai rekapitulasi KPU Tapanuli Tengah, jumlah suara yang sah sebanyak 142.531 suara, dan tidak sah sebanyak 2.383 suara, sehingga total pengguna hak pilih di Pilkada serentak 2017 ini berjumlah 144.914 suara.

“Jumlah pemilih yang terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Pindahan (DPPH) yaitu sebanyak 234.901 pemilih,” katanya.

Melihat keunggulan tersebut Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani-Darwin Sitompul menyatakan  terimakasih yang besar kepada seluruh masyarakat kabupaten Tapanuli Tengah atas dukungan yang diberikan masyarakat kepada pasangan BADAR. Ungkapan itu dinyatakan pasangan BADAR itu sesaat setelah tiba di Center Tim Pemenangan di Jalinsum Padangsidimpuan, Kecamatan Pandan, Rabu sore.

“Pertama sekali saya dan Darwin bersama tim pemenangan BADAR mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh pendukung dan masyarakat Tapanuli Tengah,” ujar Bakhtiar yang disambut riuh ratusan simpatisannya yang sudah menunggu di center.

Ungkapan terimakasih juga disampaikan Bakhtiar-Darwin kepada KPUD Tapteng selaku penyelenggara pilkada, serta kepada pihak Polri dan TNI selaku petugas keamanan, juga kepada Panwaslih Tapteng, dan seluruh pihak terkait.

Terkhusus kepada ketiga pasangan calon lainnya, Bakhtiar-Darwin juga mengajak agar tetap bersama-sama membangun Tapanuli Tengah, tanpa ada perpecahan atau perbedaan, termasuk terhadap antar pendukung calon.

“Di mata kami semua adalah masyarakat Tapanuli Tengah. Kalau Allah mengizinkan kami menjadi Bupati dan Wakil Bupati, kami pastikan tidak akan ada pengkotak-kotakan masyarakat. Semua pendukung calon yang ada akan kami rangkul untuk bersama-sama membangun,” kata Bakhtiar. (P Bakkara)

Admin : Dina Sukandar Hasibuan.A.Md