Menjelang HUT ke-6 Malintang Pos, Warga Panyabungan Minta Malintang Pos Soroti Sampah

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): “ Kebersihan  Sebagian Dari Iman,” Kalimat itulah yang seharusnya sama-sama kita pahami, karena sampai sekarang ini Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal,khususnya Dinas Lingkungan Hidup, Camat Panyabungan, Kepala Lurah diwilayah Kota Panyabungan, sepertinya belum mampu mengatasi tumpukan sampah yang berserakan disepanjang jalan yang ada di Ibukota Mandailing Natal.

            “ Menjelang Hari Ulang Tahun ke- 6 Malintang Pos, sebaiknya Malintang Pos terus menyoroti tumpukan-tumpukan Sampah di Kota Panyabungan, sebab nampaknya pemerintah belum mampu untuk mengatasinya,” ujar Rosmawati Pulungan warga Panyabungan, Selama malam(26-11) di Pasar Panyabungan.

            Kenapa Malintang Pos..? karena Pemerintah dan DPRD Mandailing Natal, kemungkinan besar sudah tidak ada daya lagi untuk mengatasinya, karena bertahun-tahun disoroti masyarakat, baik melalui Facebook, Online, Istaqram, serta protes langsung ke pemerintah, persoalan Sampah masih menjadi persoalan yang sangat-sangat sulit untuk mengatasinya.

            Buktinya, coba anda-anda wakil rakyat ataupun ASN (Aparatur Sipil Negara) pagi-pagi menunggu di sekitar Depan Polsek Panyabungan, Jalan Merdeka Kayujati, Jalan Lintas Timur, Jalan samping SPBU Sipolu-polu, Lampu Merah simpang Jalan ABRI, jalan Pemuda, serta wilayah Jembatan Aek Galoga, yang namanya sampah terus menumpuk setiap paginya.

            “ Saya pernah langsung mengamati beberapa tempat, memang masyarakat sama sekali tidak ada kesadarannya ketika membuang sampah sembarangan, ada yang pakean ASN, serta cantik-cantik orangnya,tapi otaknya kurang bersih, karena buang sampah dipinggir jalan, harusnya warga juga malu membuang sampah begitu,” ujarnya.

            Sebelumnya, Partaonan Pulungan warga Panyabungan, juga heran dengan masyarakat yang suka-sukanya membuang sampah ditempat-tempat seperti yang kita lihat selama ini dan diperparah dengan kesalahan Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution menempatkan Kadis Lingkungan Hidup, Camat Panyabungan dan Lurah yang kurang memahami arti hidup bersih, jadi semakin parah jadinya.

            “ sangat cocok sekali Malintang Pos di menjelang HUT ke-6 nya terus menyoroti persoalan Sampah, sebab pemerintah maupun DPRD kemungkinan sudah tidak mampu lagi untuk mengatasi sampah yang membikin pemandangan tidak baik setiap hari, lihat saja Drainase di depan SPBD Sipolu-polu, pemerintah tak mampu mengatasinya,” ujarnya (Tim)

 

 

 

Admin : Iskandar Hasibuan

Menjelang HUT ke-6 Malintang Pos, Warga Minta Polisi Periksa Kades Hutatinggi Tentang Dana Desa

Dana Desa Hutatinggi/ Kobol

HUTATINGGI(Malintangpos Online): “ Berani Jujur Hebat,” Kalimat itulah yang cocok disampaikan kepada warga Desa Hutatinggi Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal, yang meminta Tipikor Polres Mandailing Natal ataupun Kapolsek Kotanopan, segera memeriksa Kepala Desa,terkait Dana Desa(DD) tahun 2018 dan 2019.

            Kenapa rupanya..?  Ada dugaan masyarakat dalam membangun Rabat Beton maupun Dek Penahan Jalan Banjar Galoga dengan Volume 226,50 X 2 Meter, dengan total anggaran sekitar jumlahnya Rp 123.372.460  Dana Desa(DD) Tahun 2019 anggarannya di Mark Up, sehingga diperkirakan Dana Desa selama ini anggarannya terkesan di grogoti.

            “ Sebagai warga Desa Hutatinggi , kami berhak menyampaikan aspirasi kami terkait Dana Desa(DD), bukan kami menuduh Kades tidak kerja, namun ada ke khawatiran kami anggaran Dana Desa selama ini kurang tepat sasaran,” ujar Marga Nasution kepada Tim Investigasi terkait HUT ke-6 Malintang Pos yang telah diturunkan ke sejumlah desa,Minggu( 24-11) ketika meninjau desa tersebut secara langsung.

            Kata Nasution, selama ini Dana Desa Hutatinggi ada sedikit keraguan kepada Kades, karena sangat sulit dijumpai, sebab banyak masyarakat luar dari berbagai profesi selalu mendatanginya, jika memang Kades benar-benar menggunakan Dana Desa dengan baik, untuk apa dia menghindar dari warga yang menjumpainya.

            Siapa itu..? tanya Tim Investigasi “ Siapa orang yang datang tersebut kami ngak tau, yang jelas ketika warga yang datang bicara di Kedai Kopi mencari Kades, tapi ngak pernah ketemu dan kami jawab, tadi Kades ada disini, baru saja menuju rumahnya “ sebut warga kepada setiap warga yang datang ingin menjumpainya.

            Masalah Dana Desa Hutatinggi sudah pernah kami laporkan secara tertulis kepada Inspektorat dan Kejaksaan, tetapi ngak ada tindak lanjutnya, tapi kalau melihat anggaran yang cair ke desa kami ini, berarti 100 % Dana Desa kami berjalan dengan baik, tapi lihatlah, anggaran besar, kondisinya seperti inilah, sambil angkat bahu warga setempat.

            Kepala Desa Hutatinggi Kecamatan Puncak Sorik Marapi yang beberapa kali mau dikonfirmasi selalu gagal, karena menurut keluarganya Kades sedang di sawah, kedua kalinya dibilang Kades lagi bersama Camat untuk membicarakan pembangunan dan ketiga kalinya dihubungi ke rumahnya dikatakan keluarganya Kades lagi ke Panyabungan ( Ar/Red)

 

 

Liputan : Aris Munandar Hasibuan

Admin   : Iskandar

Menjelang HUT ke-6 Malintang Pos, Warga Desa Hutalombang Protes Dana Desa

Dana Desa Hutalombang Puncak Sorik Marapi/Aris M

PUNCAK SORIK MERAPI(Malintangpos Online): “ Polisi Seharusnya Yang Turun Tangan, Kalau Inspektorat dan Kejaksaan kami ngak percaya,” Kata-kata itulah yang dilontarkan warga Desa Hutalombang Kecamatan Puncak Sorik  Marapi Kabupaten Mandailing Natal, terkait dengan dugaan Mark Up anggaran Dana Desa di desa itu setiap tahun anggaran.

            Ungkapan warga itu disampaikan kepada Malintangpos Online, Sabtu sore(23-11) di desa itu ketika mendampingi sejumlah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang melakukan Investigasi menjelang HUT (Hari Ulang Tahun) ke-6 Malintang Pos.

            Warga setempat RM.Nasution, mengucapkan terima kasih kepada Redaksi Malintang Pos yang menurunkan Tim Investigasi dari LSM di menjelang HUT ke-6 Malintang Pos, yang merupakan media lokal yang selalu eksis dan melakukan sosial kontrol terhadap berbagai kebijakan pemerintah dan khususnya persoalan Dana Desa(DD) yang selalu menghiasi media Malintang Pos setiap edisi dan Online nya setiap hari.

            Kata Nasution, sudah lama masyarakat Desa Hutalombang ingin mendatangi Kantor Malintang Pos untuk mengadukan pelaksanaan Dana Desa(DD) di desa itu, tapi maklumlah warga desa, setiap harinya selalu disibuki dengan hari-hari mencari nafkah dan karena itulah kami memohon agar Malintang Pos dan LSM membantu masyarakat untuk melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah Kades yang mengelola Dana Desa.

            Coba anda lihat, pembangunan Rabat Beton Jalan Lingkar Desa yang menelan biaya sekitar Rp 134.482.000,- dengan Volume 177 X 1,5 Meter dinilai terlalu mahal, karena itu sebaiknya Polisi yang masuk, kalau Inspektorat atau Kejaksaan warga ragu, sebab tahun 2018 yang lalu juga Dana Desa Hutalombang telah kami protes, tapi nyatanya anggaran tahun 2019 keluar juga.

            “ Proyek fisik jika diteliti anggaran untuk pengadaan pasir, batu kali, semen dan sirtu dipastikan anggarannya Mark Up, apalagi masalah upah pekerja dan upah tukang, sebab proyek Rabat Beton di desa itu kulaitasnya diragukan,” ujar Nasution.

            Kepala Desa Hutalombang Kec.Puncak Sorik Merapi yang berkali-kali dihubungi Via HP tidak aktif, rumahnya didatangi selalu dijawab keluarganya lagi ke Kantor Camat, ketika ditanya staf Kantor Camat Puncak Sorik Marapi dikatakan “ Kades Tidak Pernah Belakangan ini ke Kantor Camat,” dan Camat Puncak Sorik Marapi Akhiruddin yang juga mau ditemui tidak ada dikantornya ( AR/IL/Red)

 

 

Liputan : Aris Moenandar

Admin   : Iskandar Hasibuan