Sekitar Dana Desa di Madina, Inspektorat Madina Jangan Tutup Mata dan Mandul

Demo Dana Desa di Madina/ Foto Dokumen Malintang Pos

JAKARTA(Malintangpos Online): Banyaknya akhir-akhir surat pengaduan yang disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat ke Polisi, Kejaksaan maupun Inspektorat,terkait dengan Dana Desa(DD) di Kecamatan Siabu, Kecamatan Panyabungan Timur, Kecamatan Natal, Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal, sebaiknya Bupati segera memerintahkan Kepala Inspektorat untuk melakukan pengawasan dengan baik dan benar.

            “ Inspektorat dan BPK Perwakilan Sumut dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Dana Desa(DD) di beberapa kecamatan yang banyak mendapat sorotan janganlah pura-pura tutup mata alias mandul, tapi awasilah dengan baik, agar anggaran bersumber dari APBN tersebut tidak sia-sia dalam pelaksanaanya,” ujar Ketua Forum Warga Madina di Jakarta Surya Darma Pulungan,SH dalam Press Release yang disampaikan melalui email ke Redaksi Malintang Pos Group, Sabtu siang(30-06) terkait dengan Dana Desa(DD) di Mandailing Natal.

            Kata Surya Darma, menjelang bulan Ramadhan yang lalu telah datang warga mengaku dari Siabu, Panyabungan Timur, Natal, Panyabungan Utara membawa data-data pelaksanaan Dana Desa khususnya fisik yang hampir seluruhnya Rabat Beton dengan kondisi yang memang belum setahun sudah banyak yang rusak disebabkan pelaksanaannya sudah salah meskipun anggaran yang dicantumkan dalam RAPBDes sangat besar.

            Sebenarnya, katanya, masalah RAPBDes yang “Mark Up “ tersebut juga ada keterlibatan Pendamping Desa, Kecamatan dan Dinas PMD Madina yang memang tidak mampu memberikan informasi dengan baik, apalagi persoalan DD tahun 2015-2016 dan 2017 sering di demo oleh masyarakat, tapi sama sekali tidak ada perbaikan dan tidak yang menjadi temuan, tapi pengaduan sangat banyak datang ke kita.

            Masih dalam Press Release, bahwa sudah saatnya Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution untuk turun tangan langsung melihat kondisi nyata dilapangan yang dilakukan Kepala Desa pembangunan fisik, sebab jika dibiarkan akan menjadi “Bom Waktu” ditengah-tengah masyarakat, sebab warga sudah mulai benci kepada aparat desa yang dinilai seenak perutnya melaksanakan pembangunan tanpa pengawasan yang baik.

            Kata mereka, bahwa sekarang ini di berbagai desa telah secara nyata dan terang-terangan Kades yang mengelola DD tidak ada rasa takutnya dengan Polisi maupun Jaksa, apalagi kepada Inspektorat Madina, sebab ratusan kades yang mengelola DD belum pernah satu(1) Kades pun yang menjadi masalah, padahal nyata-nyata anggaran DD kurang tepat sasaran dan terkesan dana fisik “Mark Up” agar pihak Desa, Kecamatan dan Kabupaten kecipratan.

            Memang, ujar Surya Darma, seperti di Panyabungan Timur, Siabu, Panyabungan Utara, Natal serta kecamatan lainnya banyak pembangunan fisik belum berapa lama sudah rusak,sebab minimnya pengawasan, awalnya pihak Kejaksaan sangat gencar mensosialisasikan “Anti Korupsi” tapi nyatanya belum satu(1) Kades yang tersangkut hukum, berarti pelaksanaan DD di Mandailing Natal 100 % berhasil dengan baik.

            “ Pak Kapolres, Kajari, kepala Inspektorat Madina, apakah harus ke Jakarta disampaikan pengaduan masyarakat baru di tinjak lanjuti, mungkin penegak hukum di Mandailing Natal,sudah mandul atau memang pura-pura tidak mengetahui,” ujar Surya Darma dalam Press Release yang diterima Redaksi Malintang Pos Group( red/rel)

 

 

 

 

Admin : Siti Putriani Lubis

Akibat Hujan Deras Dua Desa di Kecamatan Natal Terendam Banjir

Arus lalu Lintas di natal Masih Bisa di Lewat

PANYABUNGAN (Malintangpos Online): Akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Mandailing Natal sejak Senin Sore 26 Maret 2018 hingga Selasa 27 Maret dinihari mengakibatkan dua desa di Kecamatan Natal mrngalami banjir.

Kedua Desa yang terendam banjir tersebut berada di Des Patiluban Hilir dan Patiluban Mudik sejak Selasa 27 Maret 2018 sekira pukul 04.00 Wib dinihari.

Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun ketinggian air di dua desa tersebut diperkirakan 1 sampai 1,5 meter.

Banjir tersebut juga menggenangi badan jalan dari Panyabungan menuju Kecamatan Natal dengan ketinggian sekitar 40 Cm namun arus lalu lintas baik dari dan mau ke Kecamatan Natal masih bisa dilalui.

Rumah penduduk yang Terendam Banjir di Kecamatan Natal yang di sebabkan oleh Hujan yang Deras

Camat Natal Yuri Andri yang dihubungi melalui telepon selulernya, Selas (27/3) membenarkan bahwa kedua desa tersebut terendam banjir akibat hujan deras dan mengakibatkan sungai yang ada meluap dan memasuki pemukiman warga.

“Sekarang ini kita masih melakukan pendataan rumah penduduk dan fasilitas umum yang terendam banjir,” sebut Yuri.

Lebih lanjut Yuri mengatakan bahwa dampai saat ini jalinsum baik dari dan ke Kecamatan Natal masih terendam banjir sekitar 50 Cm dengan panjang lebih kurang 250 Meter, namun masih bisa dilalui kendaraan.

“Tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut, sementara warga belum ada yang mengungsi dan masih menunggu air surut,” ahiri Yuri.(tim)

Admin: Siti Putriani

Pileg 2019 Diambang Pintu, Renungan Buat Masyarakat Kecamatan Batahan

Penulis Warga Batahan

Pada tahun 2014 pada Pemilihan Legislatif (PILEG) DPRD KAB MADINA, Muara Batang Gadis berhasil menempatkan 3 orang wakil rakyatnya duduk di DPRD KAB MADINA. 3 orang wakil rakyat tersebut berasal dari Dapil IV meliputi, Kecamatan Batahan, Kecamatan Natal, Kecamatan Sinunukan dan Kecamatan Muara Batang Gadis.

Dari data yang saya peroleh muara batang gadis mempunyai jumlah pemilih pada tahun yang sama sekitar 12.359 orang, jauh di bawah 2 kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Natal dan Kecamatan Batahan.

Sementara itu Kecamatan Natal cukup sukses mengantarkan 2 orang wakil rakyat nya duduk di panyabungan. Yang mana kecamatan ini mempunyai jumlah pemilih No 3 terbesar diantara 23 kecamatan di KAB MADINA dan menempati peringkat 1 di Dapil IV KAB MADINA

Di sisi lain, Walau terbilang sebagai sebuah kecamatan yang baru terbentuk. Sekitar tahun 2007. Sebuah prestasi yg sangat membanggakan bagi masyarakat Sinunukan. Mereka berhasil mengirimkan 1 orang wakilnya duduk sebagai anggota legislatif KAB MADINA periode 2014-2019 dari Dapil IV yang meliputi Batahan, Natal, Muara Batang Gadis dan Sinunukan. Hanya berselang 7 tahun setelah berpisah dari kecamatan Batahan.

Sebagai kecamatan yang berada di posisi buncit jumlah pemilih pada tahun 2014 di Dapil IV setelah Natal Batahan dan Muara Batang Gadis. Sinunukan terlihat lebih menyakinkan untuk memilih wakil rakyatnya sendiri.

Faktanya di lain pihak, Batahan yang merupakan salah satu Kecamatan tertua di KAB MADINA bersama 7 kecamatan lainnya yang sudah berusia 19 tahun pada bulan maret ini. Usia yang terbilang sudah cukup matang. Dan juga no 8 terbesar jumlah pemilih di KAB MADINA di antara 23 Kecamatan yang ada pada tahun 2014 serta menempati peringkat kedua jumlah pemilih di Dapil IV, harus merelakan wakil rakyatnya diwakili oleh ketiga kecamatan ini, yaitu Kecamatan Muara Batang Gadis, Kecamatan Natal dan Kecamatan Sinunukan, untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Batahan melalui 7 wakil rakyat yg terpilih di Dapil IV ini.(Rel)

Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md

Ngak Diundang Pesta, Kades Terpilih Rukun Jaya Natal Tampar Warga

 

 

aripah warga Rukun Jaya yang ditampar Saripah Warga Jaya yang ditampar Kades terpilih, terlihat pipinya sebelah kanan memar

RUKUN JAYA NATAL(Malintangpos Online): ”Malang Benar Nasibnya,” Kalimat itulah yang cocok mungkin disampaikan kepada Saripah Warga Desa Rukun Jaya Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal, Sabtu malam lalu(28-01) ditampar oleh oknum Kades Terpilih JS di desa itu hingga pipi sebelah kanannya memar dan kejadian itu telah dilaporkan keluarganya ke Polsek Natal.

            Informasi yang masuk ke Inbox Redaksi Skm.Malintangpos Online,Rabu(01-02) pukul 13.00 wib, bahwa beberapa hari lalu tepatnya Sabtu malam(28-01) keluarga Saripah membuat pesta di Desa Rukun Jaya, namun tiba-tiba JS yang diketahui telah terpilih menjadi Kades pada Pilkades serentak yang lalu tiba-tiba menampar Saripah disebabkan diduga akibat JS tidak diikut sertakan pesta keluarga Saripah.

            Itu motifnya…? tanya Malintangpos Online,” Perkiraaan kami itu masalahnya, tapi kejadian itu telah dilaporkan/diadukan ke Polsek Natal dan juga telah Visum guna untuk dijadikan polisi sebagai bahan penyidikan nantinya” sebut sumber yang mengirim INBOX ke Redaksi Skm.Malintangpos Online.

            Camat Natal Syahrul Matondang yang dikonfermasi Via selular, Rabu(01-01) mengatakan bahwa dia belum mengetahui kejadian itu, kalau kejadiannya saya belum mengetahuinya, sebab saya belum menerima laporannnya.

            “Belum tau saya itu, nanti akan saya tanyakan untuk menyelesaikannya, sebab saya masih berada di Panyabungan menuju ke Natal,” ujar Camat Natal Syahrul Matondang.

Admin : Siti Putriani

 

Hujan Guyur Pantai Barat, Ruas Jalan Patiluban – Kampung Sawah Natal Digenangi Air

Hujan Guyur Pantai Barat

NATAL(Malintang Pos Online):”Malang Benar Nasib Masyarakat itu,”Kalimat itulah yang cocok disampaikan kepada warga Desa Bondan Kase, Desa Patiluban Hilir, Desa Kampung Sawah Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal,Sabtu malam(7-1) kembali Sungai Batang Natal Meluap mengakibatkan sepanjang 3 Km ruas Jalan Patiluban – Kampung Sawah digenangi banjir akibat luapan sungai dan kirirman dari lokasi Transmigrasi sekitar wilayah itu.

            Informasi yang diperoleh Malintang Pos, Sabtu malam(07-01) dari warga daerah itu, bahwa Hujan yang terus mengguyur Kabupaten Mandailing Natal seminggu belakangan ini mengakibatkan 3 Desa di Kecamatan Natal terendam Banjir mencapai 1 meter.
 Ketiga Desa yang terendam Banjir yakni Desa Patiluban Hilir, Desa Bondan Kase dan Desa Kampung Sawah,akibat  banjir tersebut kenderaan roda dua tidak bisa lewat ke kecamatan Natal karena badan jalan digenangi air.
Pengakuan  Warga, banjir datang  Jum’at malam, tapi belum sampai ke rumah warga, masuknya ke rumah warga sejak siang ini, sabtu (7/1), karena hujan masih terus turun tak henti-hentinya dan banjir daerah itu memang langganan setiap musim hujan tiba.
“ Jika musim hujan maka warga siap-siap menerima banjir kiriman dan luapan suangai yang ada di sekitaran daerah itu, jangankan untuk tidur, untuk bisa bertahan hidup jika musim hujan kita payah,” kata warga.
Masih  kata warga, Banjir diperkirakan luapan  sungai, karena sungai yang ada disekitaran daerah itu tidak bisa menampung debit air karena air hujan. Banjir ini sudah sering terjadi, bisa dikatakan langganan banjir kalau hujan turun selama dua hari.
“ Desa Patiluban Hilir, kampong Blimbing, Bondan Kase  ratusan rumah Rumah yang terendam. Sampai sekarang belum surut airnnya, pasalnya hujan masih terus turun,”sebut warga mengaku bernama Husni Iskandar Dinata.
            Kata warga, mereka  berharap kepada Pemerintah bisa mencari solusi banjir tahunan ini, supaya jangan tiap tahun kami selalu terkenak banjir dan apakah memang sudah ngak bisa diatasi hendaknya ada perhatian pemerintah, jika perlu nanti Dana Desa se Kecamatan Natal ada baiknya dibuat dulu membangun Dek penahan banjir.(Red).
Admin : Dina Sukandar A.Md