Cerita Remaja: CATATAN PEREMPUAN LEPAS (Bagian I) Oleh: Askolani

catatan perempuan lepas

Indah itu hanya sekejab. Juga pertemuan yang tak disengaja itu. Kami bertemu di bulan November, tanggal 15, dengan rambutnya yang selalu mengerbas, dengan segala keceriaan gadis usia delapan belasan.
“Panggil aku Rita,” katanya, seperti suara angin di antara daun bambu. “Lahir subuh, bintang Leo.”
Dan aku tertawa. Tentu saja. Kesan pertamaku dia begitu berani, senyumnya yang manis membuka hari. Dan aku menandainya dalam diary, my nice dream. Aku yakin selamanya.
Begitulah kami bertemu, awal dari segala kisah singkat tapi berkesan bertahun-tahun. Lihat saja pagi ini, sepulang sekolah, masih pakai baju putih abu-abu, sambil memeluk buku di dekapan, kami langsung bertemu.
“Apa,” katanya agak judes. Hum, senyumnya yang indah menekan rasa kagetku. Suaranya renyah memukau.
“Jalan, yuk?” ajakku.
“Kemana?”
“Kemana-mana!”
“Kalau aku gak mau?”
“Harus mau!”
“Maksa nih?”
“Gak. Minta,” dan aku senyum.
“Masa pakai baju gini.”
“Emang salah?”
“Emang gak risih, jalan dengan anak sekolahan.”
“Gak. Kan kita pacaran.”
“Kata siapa?”
“Kata aku.”
Dan ia tertawa. Senyumnya lekat hingga sekarang.
“Tunggu deh, aku ganti baju dulu, ya. Gak sampai sepuluh menit. Ya? Gak papa, ya?” Dan ia berbalik ke arah rumah di seberang jalan itu. Dan aku menunggu di bawah pohon Nangka, sambil terus memandangi rumah bercat pastel itu.
Hanya sebentar. Ia lalu muncul dengan baju berwarna biru keputih-putihan, bercelana jeans hitam, dengan rambut yang selalu mengerbas tiap kali melangkah. Dan aku tak bisa menyembunyikan hatiku yang melonjak girang.
“Kemana,” katanya?
“Kemana aja.”
Dan kami berjalan bersisihan, sesekali nekat memegang tangannya, dan segera ia tarik kemudian. Menyusuri jalan setapak ke arah hutan. Melintasi ladang Jagung dan Bayam. Aku menuntunnya ke sungai berbatu, dengan air jernih dan rumpun bambu lebat yang daunnya selalu berdesir.
Aku tak tahu mengapa ke sana. Waktu itu aku belum suka hutan. Sekarang, tiap aku ke sana, aku baru sadar tempat ini indah dan menenangkan.
“Indah ya,” cetusku berharap ia suka.
“Hum, gak tahu.”
“Jutek amat sih.”
Ia lalu duduk di batu, merendam kakinya yang putih, sambil memainkan air yang berdesir.
“Cerpenmu bagus,” katanya. Dua hari yang lalu ia memang membaca cerpenku “Kemilau Cinta di Langit Jingga” yang dimuat di satu majalah cerita remaja. “Kisah nyata, ya?”
“Hum, gak juga.”
“Trus, kisah siapa.”
“Siapa aja.”
“Hum, penulis gitu ya, pintar bohong.”
“Emang kapan aku bohong.”
“Barusan.”
“Gak, ah.”
“Tapi aku suka kok, itu bagian yang mereka mengejar hujan. Hujan menuntun kita ke sebuah bukit ilalang, dan kita bagai anak-anak menghanyutkan perahu kertas.” Ia mengutip bagian cerita itu.
Angin melintas berdesir. Aku berpikir merangkai kata. Tapi segera ia buyarkan pikiranku. Selalu begitu, bersamanya semua bisa menjadi menarik, semua tiba-tiba menjadi enak dijalani. Lentur dan tanpa beban. Kata orang begitulah cinta, semua dapat berubah menjadi indah.
“Namamu aneh,” cetusnya dingin.
“Masa.”
“Emang.”
“Kaget lho aku lihat kamu semalam.”
“Kenapa?”
“Karena gak pernah lihat kamu sebelum ini.”
“Kan kamu gak di sini.”
“Emang sih. Di mana aja dulu.”
“Di mana-mana. Perlu banget ya!”
“Gak juga. Mau tau aja.”
“Buat apa.”
“Biar kenal kamu semua.”
“Buat apa.”
“Masa gak boleh kenal.”
“Iya buat apa.”
“Masa aku gak boleh kenal kamu. Udah jalan gini.”
“Nanti juga kenal sendiri.”
“Salah kalau sekarang?”
“Masa di bawah rumpu bambu?”
“Emang salah?”
Ia diam. Lalu memungut daun kuning yang jatuh, melemparnya ke air yang mengalir. Ia menontonnya hanyut di antara bebatuan.
Aku menatap wajahnya lekat. Ia teramat cantik, segera mengingatkanku pada boneka Berbie dalam film kartun. Dan ketika aku menyampaikan itu, Rita tertawa terpingkal-pingkal. Aku lalu membayangkan naik kuda putih dan melarikan princes di antara hutan yang lebat.
“Aku sudah punya pacar,” katanya. Aku kaget, lalu senyum. Diam beberapa detik. “Nyesal?”
“Gak sih. Kaget aja.”
“Karena aku punya pacar?”
“Karena kamu cantik.”
“Gombal.”
“Emang.”
“Emang gombal. Gombal norak.”
“Aku gak peduli kok.”
“Aku juga.”
“Ya sudah,” kataku lega.
“Sudah apanya?” Ia kaget. “Kalau mau disudahi gak papa.”
“Kan belum mulai.”
“Mulai apa.”
“Mulai pacaran.”
“Siapa bilang kita pacaran,” katanya enteng.
Aku kaget.
“Trus, ngapain kita ke sini,” sapaku.
“Kan kamu ajak,” cetusnya enteng. Iya sih. Dan aku kaget, tapi senang dengan kepolosannya. Juga ketika pulang, kami berpegangan sepanjang jalan. Ia mulai membiarkan. Untuk hal itu aku senang. Tangannya lembut. Tangannya menenangkan gejolak, sekaligus membangkitkan gejolak. Kukira itu yang disebut cinta, karena berjuta rasa seperti permen. Itu kuyakini beberapa tahun kemudian. Waktu itu hanya sekedar menjalani karena memang senang menjalani. Tak ada persepsi apapun, kecuali bahwa aku menyukai semua yang ada dalam dirinya, dan dia tak keberatan. Itu saja. Kan, apa salahnya jalan dengan pacar orang!
Melewati cahaya kuning matahari dari balik hutan. Ia sesekali menarikku manja, dan aku menggenggam tangannya yang dingin. Ia sesekali menembangkan lagu-lagu cinta.
Dan begitu sampai di rumah, aku menulis puisi ini dan kumuat dalam status FB:

Mengenalmu adalah denting titik embun yang jatuh dari pelepah tua. Kamu ternyata segala yang tampak indah. Kamu datang menyibak para pelayat di depan jasadku yang kaku menahun. Sayang, hembuskanlah nafas kehidupan, bangunkan segala menggelegar. Aku adalah capung menua di tanah ilalang itu. Perkenankan aku hinggap tuk menerka sgala yang belum tampak.
* * *
Begitulah cinta bermula. Tak ada testamen atau janji yang ditautkan. Tentu saja, kan kami hanya menjalani apa adanya karena suka menjalani. Begitu saja kami dekat seperti keniscayaan. Aku juga tak mau menduga-duga, apakah ini akan lama atau tidak. Suka saja kukira sudah cukup. Rita juga tak banyak tanya, apalagi meminta. Ia seperti membiarkan saja semua berjalan apa adanya sebagai hal yang mesti terjadi. Atau mungkin ia mengira bahwa cinta ini hanya akan berumur sepanjang masa libur semester saja.
Juga malam ini, kami bertemu lagi. Lagit terang. Dari jauh lamat-lamat terdengar lagu “Cinta Datang Terlambat” dari televisi. Kami menyusuri jalan yang masih lengang itu, tetap berpegangan tangan, sambil sesekali menariknya dalam dekapan. Dan ia selalu bagai Kijang liar yang meronta dari dekapan.
“Kenapa sih,” cetusku.
“Emang kenapa.”
“Kan gak salah.”
“Emang.”
“Terus?” Aku kesal-kesal senang. Ia selalu tanpa beban.
“Terus ya terus. Mau pulang?”
“Masa pulang sih. Aku Cuma empat hari lho di sini. Minggu malam aku harus pulang ke Medan.”
“Iya, pulanglah, ngapain juga lama-lama di sini. Kan kamu kuliah.”
Aku menahan langkahnya. Ia menatapku sekilas. Lalu mengalihkan pandangan. Wajahnya indah di bawah lampu jalan yang redup.
“Gak pengen ya aku di sini.”
“Kalau pengen juga mau ngapain! Emang bisa.”
Dan aku memeluknya. Hanya beberapa detik. Lampu mobil yang melintas menampakkan wajahnya yang memerah.
“Aku gak akan bisa melupakanmu, tahu gak sih,” cetusku.
“Iya, terus mau ngapain.”
“Memang sih.” Aku lemas, lalu menariknya duduk di bangku bambu.
“Kirimi aku kabar nanti ya, sms atau surat.”
“Masa surat?”
“Emang salah.”
“Jadul, tau gak?”
“Biar aja. Yang penting bisa dibaca berkali-kali.”
“Sms juga bisa dibaca. Gak ada bedanya. ”
“Beda lah. Kan bisa dihapus.”
“Surat juga bisa dirobek.”
“Gak akan.”
“Sms juga jangan dihapus.”
“Mau gak sih?”
Ia senyum di kulum.
“Kenapa? Gak mau ya?”
“Mau,” katanya datar, dingin tanpa beban. Aku terhenyak.
Angin melintas. Sunyi. Ada sesuatu yang rasanya mau lepas.
“Besok aku berangkat,” cetusku. Tanggal 17 Januari aku memang harus kembali masuk kuliah.
“Tahu kok.”
“Masa gitu sih bilangnya.”
“Terus gimana.”
“Kamu gak kangen.”
“Kan belum berangkat.”
“Iya juga sih.” Dan aku kembali memeluknya beberapa menit. Ia menyandarkan wajahnya di bahuku. Alangkah indah sunyi itu. Alangkah segala meronta dari kawah yang tertutup itu.
Dan kutulis puisi ini:
Rindu yang ranum tak juga terpetik. Hanya sunyi yang menggelepar tak tertegur. Sebutlah aku kehilanganmu, sebutlah semua mesti ditinggalkan, sebutlah kita jangan bermimpi. Ini cinta hanya lahir dari pandangan yang rabun, berandai pada yang tak mungkin. Tapi sayang, perkenankan aku bilang, “Tak bisa kulewati sehari lagi tanpa sapamu” atau darah cinta hanya akan meleleh dari detik ke detik.
* * *
Sepanjang siang kami bersama. Pulang sekolah, masih dengan seragam abu-abu, kami langsung ke sungai berbatu di bawah rumpun bambu itu. Bergandeng tangan, bercengkerama, memberi tatapan kangen yang mengendap. Juga keluhan tentang waktu yang segera akan memisahkan. Jarak itu perih, jarak itu meruntuhkan segala.
Aku menangis, aku menangis …….
Alangkah perih detik dimana aku mengingatmu.
Siapa yang kan terkam rindu yang meronta ini, atau selamanya hanya akan jadi sajak saja
“Aku akan kehilanganmu,” cetusku.
Ia hanya menunduk, memainkan air. Tapi aku melihat hatinya yang gundah. Sekali ini aku yakin dia terharu. Karena tatapannya yang iba menorehkan sunyi.
“Aku akan mengirim surat,” cetusku. “Aku ingin kamu membalasnya.”
Ia mengangguk. Aku mendekatinya. Memeluknya dari belakang. Ia menundukkan kepala. Dan aku menangis tersimpan. Alangkah tohornya waktu.
Sepanjang jalan pulang, ia tak banyak bicara. Hanya sesekali menyandarkan kepala di bahuku, sambil membimbingnya berjalan. Seperti akan membimbingnya dalam sebuah pernikahan yang agung. Dalam hati aku menggumamkan lagu Rita Efendi “Menepis Bayang Kasih.”
…. Berpisah denganmu telah membuatku semakin mengerti. Betapa indah saat bersama yang masih selalu kukenang selamat jalan kekasih, kaulah cinta dalam hidupku…
Admin : Dina Sukandar

BNK Madina Tes Urine Sop

BNK Madina Tes Urine Sopir

PANYABUNGAN (Malintang Pos Online):Badan Narkotika Kabupate (BNK) Mandiling Natal bekerja sama dengan Polres, Dinas Perhubungan dan Organda Madina melakukan tes urine kepada Sopir Angkutan, Truk dan sopir Trevel, Kamis (29/12) malam.

Kasi Rehabilitasi BNK Madina Syamsul Arifin kepada wartawan, mengaku, kegiatan tes urine kepada pengemudi, Bus, Truk, Mobil Pribadi, Dan sopir travel dalam rangka pengamanan tahun baru yang mana jalan sangat ramai pengendara
BNK Madina Tes Urine Sopir

Selama melakukan tes urine, kita menemukan 3 sopir yang positif memakai Narkoba jenis sabu. Untuk sementara kita bawa ketiganya ke Kantor, kerana barang bukti tidak ada kita temukan, mereka akan kita buat program rehabilitasi,”ujarnya

Sopir yang mengkonsumsi Narkoba sangat berhaya apalagi saat mengendarai, karena setelah mengkonsumsi narkoba otomatis tidak akan konsentrasi atau pikiran melayanglayang,”terangnya
Di saat itulah banyak sopir yang mengalami kecelakaan, untuk mengantisifasi itu apalagi ini menjelang tahun baru kenderaan sangat ramai, maka kita mencegahnya dari sekerang,”paparnya.(putra)
Admin : Dina Sukandar

Menghindari Kecelakaan Tahun Baru, Polres dan BNNK Madina Razia Malam Hari

PANYABUNGAN(Malintang Pos online): Jajaran Polres dan BNN Kabupaten Mandailing Natal, Kamis Malam(29-12) di Jalinsum Ladang Sari Desa Panggorengan Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal,melakukan Razia terhadap semua jenis kenderaan, baik supir maupun penumpang langsung dilakukan Tes Urine guna untuk menghindari kecelakaan menjelang Tahun Baru 2017.
            “Banyak Supir Mobil, Mopen, Pengemudi Sepeda Motor kaget dengan banyaknya Polisi, BNNK, Dinas Perhubungan menyetop kenderaan yang melintas, ternyata razia yang dilakukan adalah untuk memanilisir kenderaan yang ugal-ugalan dijalan,” ujar seorang supir marga Siregar kepada Malintang Pos Online,Kamis malam(29-12) pukul 21.00 Wib.
            Menurut Regar, langkah BNNK dan polisi yang melakukan langsung tes urine sangat positif,sebab banyak memang kenderaan setiap menjelang tahun baru ugal-ugalan sehingga menyebabkan kecelakan dijalanan.
            “ Kalau perlu razia ini seterusnya dilakukan, jangan hanya menjelang Tahun Baru, sebab selama ini banyak Narkoba melintas tanpa pernah dilakukan razia,” ujarnya.
            Pihak BNN Kabupaten Madina melalui Samsuddin kepada Wartawan, mengatakan razia dilakukan untuk memanilisir kelekaan, sebab tidak jarang pengemudi memakai Narkoba, kalau dalam Tes urine positif pengemudi maupun penumpangnya akan kita bawa ke BNNK untuk di rehablitasi.
            “ Kegiatan ini razia menyambut Tahun Baru 2017, bagi yang positif Narkoba akan kita bawa ke BNNK untuk rehab,” kata Samsuddin.(Gus/red).
Admin : Dina Sukandar

Listrik Tenaga Surya Dipasang, Warga Siobon Julu Merasakan Kemerdekaan

Rumah warga yang dipasang Listrik Tenaga Surya.
SIOBON JULU(Malintang Pos Online): ”Bukan Satu Jalan ke Roma,”Pribahasa itulah yang cocok disampaikan kepada 31 KK warga Desa Siobon Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal,karena setelah adanya pemasangan Listrik Tenaga Surya di desa tersebut warga ikut merasakan Kemerdekaan disebabkan selama ini PLN belum dapat menjangkau rumah-rumah penduduk seluruhnya.
       “Alhamdulillah rumah kami yang 31 KK telah dipasang Listrik Tenaga Surya, kami selama ini jika ingin melaksanakan kegiatan harus memakai genset dan setelah adanya Listrik Tenaga Surya anak-anak kami sudah bisa belajar pada malam hari,” ujar warga Desa Siobon Jolo Kecamatan Panyabungan,Kamis(29-12) siang ketika Wartawan Malintang Pos Online berkunjung ke desa itu.
            Kata warga,sebahagian didaerah Siobon Julu sudah ada lampu PLN, namun ke rumah kami yang paling ujung dari desa belum sampe kabel PLN dan sekarang kami 31 KK sudah memeliki Listrik Tenaga Surya, makanya kami ucapkan terima kasih.
            Camat Panyabungan Hafisuddin Nasution.S.Sos yang dihubungi Via selular Kamis Malam(29-12),mengutarakan bahwa dia tidak diberitahu soal pemasangan Listrik, tapi Kades Siobon Julu memahaminya, tapi belum bisa kita hubungi Kades.
            “ Ngak ada diberitau kita, Cuma ada dengar-dengar beberapa waktu lalu, tapi kalau Kadesnya tau dan memahaminya, nanti kalau sudah bisa dihubungi kami kabari,”ujar Camat Panyabungan Hafisuddin Nasution.S.Sos.(PD).
Admin : Dina Sukandar

Tanah Yang Dikuasai PTPN IV di Madina”Bom Waktu” Catatan: Iskandar Hasibuan.

bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution ketika melakukan pertemuan dengan masyarakat

BATAHAN(Malintang Pos Online): PERSOALAN Kebun Plasma bagi masyarakat yang telah menjadikan PTPN IV sebagai Bapak Angkat dalam mengelola lahan perkebunan masyarakat diwilayah Kecamatan Batahan, Ranto Baek, Natal hingga Desember 2016 akhir sepertinya Dewi Fortuna bagi masyarakat belum berpihak betul, karena itu dari berbagai informasi yang langsung diperoleh dari masyarakat persoalan antara masyarakat dengan PTPN IV yang ada di Mandailing Natal adalah Bom Waktu yang suatu saat akan meledak.

            Mungkin kita masih ingat ketika perwakilan warga datang ke DPRD Mandailing Natal sekitar Kamis(25-4 -2014) lalu yang waktu dilakukan pertemuan antara DPRD,PTPN IV dan Masyarakat (Lihat Arsip Komisi 2 DPRD Madina) sepertinya DPRD Madina waktu itu Loyo ngak bisa diungkap oleh DPRD yang akhirnya masyarakat pulang dengan kecewa.
            Catatan Penulis waktu itu (Kamis 25-4/2014).pada rapat dengar pendapat antara Komisi II dengan pihak PTPN IV, Komisi II hanya mengamini setiap masukan-masukan yang dilontarkan oleh pihak PTPN IV.Alhasil, rapat dengar pendapat itu berubah menjadi acara seremoni mendengarkan pidato pihak PTPN IV.
            Perwakilan PTPN IV, Marthias M di hadapan anggota Komisi II menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyediakan areal plasma sawit seluas 214,42 hektar untuk KUD Setia Abadi, 1.728 hektar untuk KUD Pasar Baru, dan KUD Maju Bersama memperoleh 958,71 hektar. Sedangkan areal inti seluas 4.052,6 dan Kebun Timur Batang Laping 5.581 Hektar dari total 9.633,6 hektar.
            Kendala yang dihadapi, kata Marthias adalah izin lokasi dimana tidak ada lagi lahan yang akan digarap. Sejauh ini hanya tersisa lahan masyarakat seluas 184 hektar yang sudah diganti rugi di KUD Setia Abadi namun belum bisa dikuasai karena masih ada kendala.“Untuk itu kami mohon bantuan dari anggota dewan untuk memediasi kami agar lahan ini dapat dikuasai oleh PTPN IV,” pinta Marthias.
            Dikatakan Marthias, target plasma yang akan dikerjakan oleh PTPN IV 400 hektar lagi untuk KUD Maju Bersama, Pasar Baru Batahan sebanyak 1.500 hektar, sedangkan untuk KUD Setia Abadi 743 Hektar lagi.“Jadi, target keseluruhan plasma yang akan dibangun adalah 2.643 hektar,” imbuhnya.
            “Untuk CSR Batahan III tahun 2013 telah dibangun jalan 2 Km, pembangunan pontoon dikampung sawah, pembukaan jalan kampong sawah 2 Km, jembatan di batahan 6 titik,” kata Marthias.
            Anggota Komisi II DPRD Madina tidak pernah menyinggung persoalan tumpang tindih lahan dengan lahan masyarakat setempat, serta sengketa antara pihak PTPN IV dengan PT. Palmaris. Pihak Komisi II hanya terfokus pada CSR saja dan mendorong perpanjangan izin lokasi sehingga pencapaian target plasma untuk tiga KUD seluas 2.643 terrealisasi dan meminta agar pihak PTPN IV untuk melengkap kembali dokumen lama agar bisa ditindaklanjuti.
            Sementara itu, Kabid Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Madina, Nirwan Rangkuty dalam rapat dengar pendapat itu menyampaikan bahwa data yang ada padanya hanya data plasma untuk KUD Setia Abadi seluas 1.214 hektar, 40 hektar untuk KUD Bangko Jaya, 1.729 untuk Hektar KUD Pasar Baru Batahan yang sudah tertanam.
            Gagalnya kebun plasma untuk warga yang tergabung dalam KUD Bangko tak mampu dijelaskan Nirwan dengan alasan bahwa plasma KUD Bangko tidak dimulai tahun 2007.“Dan saat itu kami belum bertugas dibidang ini, setahu saya PT. Palmaris dengan KUD Pasar Baru Batahan ada tumpang tindih lahan, untuk penyelesaiannya baru tahap stanpass berdasar surat Bupati,” kata Nirwan.
Di sisi lain, izin lokasi KUD Maju Bersama seyogianya bisa diperpanjang karena izin lokasinya sudah mati tahun 2010 sehingga sulit untuk memperpanjangnya. Dan hingga sekarang akhir Desember 2016 ini hak-hak masyarakat yang telah memberikan kuasa/MOU dengan PTPN IV belum juga diserahkan, sebab faktor-faktor yang menyebabkannya.
Seperti dialog Penulis dengan warga Batahan,Rabu malam(28-12) di Desa Kubangan Tompek, bahwa sudah waktunya DPRD maupun Bupati Madina serta BPN Madina kembali melakukan musyawarah guna untuk membela masyarakat, sebab persoalan antara PTPN IV dengan masyarakat tidak tertutup kemungkinan akan menjadi besar dimasa mendatang ini.
Kenapa..? Masyarakat sudah mulai mencari solusi, apalagi kita melihat sendiri betapa arogannya pihak PTPN IV yang ada di daerah kita, sebab hak-haka masyarakat sampai sekarang ini belum juga diberikan, apakah akan terus seperti ini….?( Bersambung)
Admin : Dina Sukandar

Semangat Bupati Untuk Mengembangkan Kopi Dimadina Mendapat Apresiasi

Semangat Bupati Untuk Mengembangkan Kopi Dimadina Mendapat Apresiasi

PANYABUNGAN (Malintang Pos Online): Tumbuhnya semangat penggalakan  penanaman kopi yang dilakukan oleh Bupati Madina, Drs.Dahlan Hasan Nasution di Mandailing Natal saat ini mendapat apresiasi dari Budayawan Madina

Semangat penggalakan Kopi di Mandailing Natal bukan tanpa dasar melainkan merujuk pada bukti-bukti sejarah, betapa dulu ratusan tahun yang lalu, produk kopi Mandailing sudah terkenal di Eropah. Dari sekian banyak varietas kopi, baik yang berasal dari Hindia Belanda maupun dari berbagai negara lain, kopi Mandailing disebut memiliki aroma yang khas dan cita rasa yang kuat,”Sebut Askolani salah satu Budayawan yang telah banyak menulis tentang sejarah Mandailing Natal kepada wartawan, Kamis (29/12)
Menurut Askolani semangat Bupati Mandailing Natal, Drs. H. Dahlan Hasan Nasution, yang bergiat menjadikan kopi Mandailing sebagai komoditas utama sudah sepantasnya mendapat acungan jempol dari semua pihak.
“Saya sangat salut atas  langkah-langkah yang dilakukan bapak Bupati didalam penggalakkan tanaman kopi di Mandailing Natal,” ujarnya
Ia mengatakan, langkah-langkah yang dilaksanakan Bupati terhadap  penggalakan tanaman kopi di Madina ini  merupakan sebuah langkah yang Brilian didalam pengupayaan pengembalian nama besar kopi Mandailing keasalnya.
“Merujuk pada bukti-bukti sejarah, betapa dulu ratusan tahun yang lalu, produk kopi Mandailing sudah terkenal di Eropah dan mempunyai nama besar diseluruh dunia,” sebut Askolani.
Diceritakan Askolani,  dari sekian banyak varietas kopi, baik yang berasal dari Hindia Belanda maupun dari berbagai negara lain, kopi Mandailing disebut memiliki aroma yang khas dan cita rasa yang kuat. Karena itu, kawasan Mandailing yang ketika itu menjadi bagian dari kawasan Asisten Residen Angkola Mandailing, dijadikan sebagai kawasan pengembangan komoditas kopi.
Ia mengatakan, besarnya komoditas kopi Mandailing pada masa kolonial berawal dari kebijakan Taman Paksa. Tahun 1835, hanya beberapa tahun setelah berakhirnya Perang Paderi dan menandai masuknya kolonialisme di kawasan Mandailing-Angkola, bibit kopi Arabica didatangkan dari Jawa ke Mandailing. Karena itu, tahun 1840 sudah ada pembibitan kopi di Tano Bato dan di Sipirok. Kawasan Tano Bato untuk menutupi lahan perkebunan di Mandailing, dan kawasan Sipirok untuk menutupi lahan di kawasan Angkola.
“Penduduk di bawah Asisten Residen Angkola Mandailing ketika itu berjumlah 44.000 jiwa,” sebut Askolani Nasution. Itu tersebar di Mandailing Godang 17.000 jiwa, Mandailing Julu 11.000 jiwa, Ulu dan Pakantan sebanyak 5.000 jiwa, dan Angkola-Sipirok 11.000 jiwa. Padang Bolak/Padang Lawas ketika itu bukan di bawah Asisten Residen Angkola Mandailing. Kawasan Angkola Mandailing diproyeksikan sebagai pusat perkebunan kopi di Sumatera, baik di bawah perusahaan perkebunan pemerintah kolonial, maupun petani tradisional yang wajib menanam kopi sebagai ganti hak pakai tanah bagi petani. “Dalam ketentuan hukum kolonial, semua tanah milik pemerintah, rakyat hanya memiliki hak guna usaha,” jelasnya.(putra)
Admin : Dina Sukandar

Bupati Madina Terima Penghargaan Hari Ibu Dan Keterlibatan Perempuan Dalam Rangka Pembangunan Nasional

Bupati Madina Terima Penghargaan Hari Ibu

PANYABUNGAN(Malintang Pos Online) : Bupati Madina dapat Penghargaan dari Gubernur Sumatera Utara, Ir H T Erry Nurady dalam rangka Hari Ibu Dan Peran Keterlibatan Perempuan Dalam Pembangunan Nasional di berbagai sektor bertempat di kantor Gubernur Sumatera Utara, kamis (29/12).

Acara yang dihadiri seluruh kepala daerah se-sumut tersebut juga dihadiri anggota DPR RI, Rahmadsyah serta seluruh Kantor pemberdayaan perempuan se sumatera Utara.

Gubernur Sumut, Ir HT Erry Nurady yang sekaligus membuka acara mengatakan, kesuksesan seorang lelaki tidak lepas dari adanya perempuan yang hebat disampingnya.

Dan terkait pembangunan nasional diberbagai sektor juga tidak lepas dari adanya peran serta perempuan yang tangguh untuk mewujudkan itu.

Maka, atas keberhasilan tersebut sudah sepantasnya, kita memberikan apresiasi dan penghargaan kepada daerah-daerah yang memiliki pembangunan di berbagai sektor yang ada perempuan tangguh ada andil didalamnya ” ujarnya

Bupati Madina, Drs Dahlan Hasan Nasution yang dikonfirmasi wartawan melalui seluler disela acara mengatakan, penghargaan yang kita peroleh ini merupakan sebagai pemacu diri kita untuk lebih meningkatkan pembangunan di daerah kita (Madina).

Dan terkait daerah kita memperoleh penghargaan ini, sudah tentunya tak lepas dari adanya campur tangan perempuan yang selalu mendukung penuh serta mensupport kita dalam bekerja” ungkapnya

Untuk kedepannya demi mempertahankan penghargaan ini, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Madina, mari bersama-sama untuk saling bahu membahu untuk membangun Madina agar lebih baik, sehingga menciptakan Madina yang Madani, seperti yang kita idamkan selama ini ” harapnya. (Putra)

Admin : Dina Sukandar

Sekitar Pemalsuan Dokumen PDIP Madina Desak Penegak Hukum Mengusutnya

Iskandar Hasibuan Ketua PDIP Madina

PANYABUNGAN(Malintang Pos Online) :” Saya sudah telusuri dan kumpulkan data-data tentang Mantan Kades Pastap Julu SL selama menjadi Kades, baik itu masalah penggunaan ADD, Dana Desa serta kegiatan lainnya dan menemukan banyak pemalsuan yang harus diusut tuntas,” ujar Ketua DPC.PDIP Kab.Madina Iskandar Hasibuan,Kamis(29-12) siang dikantornya Jalan Willem Iskander Dalan Lidang Panyabungan.

            Contoh, ADD Tahun 2014 sebesar Rp 47.000.000,- ada Belanja Tidak Langsung dan Belanja Pembangunan yang dirincikan Belanja Operasional Pemerintah Desa terdiri dari Honor Rp 24.000.000,- Operasional Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp 6.000.000,- Operasional Badan Permusyawaratan Desa Rp 3.000.000,-
            Selain itu, untuk Belanja Pemebrdayaan Masyarakat terdiri dari Infrasturuktur Desa Rp 10.000.000,- Pembinaan TP.PKK dan Karang Taruna Rp 2.500.000,- dan Pengadaan Papan Nama Desa Rp 1.500.000,-
            Yang menjadi masalah,ujar Iskandar, ada 25 orang yang ikut musyawarah mulai dari Kades,BPD, Perangkat desa, Bendahara Desa, Karang Taruna, masyarakat serta lainnya telah membubuhkan tanda tangan dan ketika ditanyakan satu persatu nama tersebut yang ikut musyawarah banyak yang tanda tangannya dipalsukan.
            “ Dokumen daftar hadir saja sudah dipalsukan oleh pihak Kades, tentu hasil yang lainnya juga sudah dapat dipastikan palsu, karena itu kita minta kepada penegak hukum, Insfektorat, BPKP dan DPRD segera memanggil oknum Mantan Kades Pastap Julu SL guna untuk mempertanggung jawabkannya,” ujar Politisi PDI Perjuangan yang pernah menjadi Ketua Komi 1 DPRD Madina ( BIdang Pemerintahan) Priode 2009-2014 itu.
            Kata dia, dirinya optimis sekali jika pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh oknum Mantan Kades Pastap Julu SL ini dilakukan pengusutan, maka semua kebobrokannya akan terungkap dan tidak tertutup kemungkinan desa yang lain juga hampir sama.
            “ Kita minta Insfektorat dan DPRD Madina segera turun tangan melakukan pengusutan ke desa itu dan sekaligus memeriksa oknum Mantan Kades,” katanya.(Red).
Admin : Dina Sukandar

DPRD Madina Harus Proaktif PTPN IV Kuasai Lahan Trans Kampung Kapas I

Kantor BPN Madina di Panyabungan.

BATAHAN (Malintang Pos Online) : Puluhan warga Desa Kampung Kapas 1 Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal,mengharapkan kepada DPRD untuk proaktif mendengarkan asfirasi masyarakat,karena  lahan warga Transmigrasi yang disebukan Lahan Usaha II telah berpindah tangan kepada pihak PTPN IV yang membuka Perkebunan Sawit diwilayah itu.

            “ Harapan kami hanya kepada DPRD, jika DPRD juga tidak peduli dengan nasib kami sebagai warga yang berhak atas lahan tersebut maka pupuslah harapan masyarakat, sebab pihak PTPN IV sampai sekarang ini tidak mau mengembalikan lahan kami,” ujar Misno warga Kampung Kapas Kec.Batahan kepada Wartawan, Kamis(29-12) di kantor Camat.
            Menurut Misno,Permasalahan tanah di Kecamatan Batahan khususnya Desa Kampung Kapas l makin tidak jelas akibat lahan usaha ll desa tersebut menurut kepala desa dan tokoh masyarakat telah digarap oleh PTPN lV Kebun timur.
 Padahal lahan tersebut telah memiliki sertipikat tahun 2010 dan telah mempunyai peta rancang kapling. Namun sampai saat ini lahan tersebut masih dikuasai oleh PTPN lV. Ketika ditanya apakah sudah ada mediasi atau pertemuan antara pihak masyarakat dengan perusahaan? Menurut pengakuan kepala desa bahwa sudah diadakan mediasi namun belum ada kesepakatan.
 Kata dia,waktu itu kami dari sini seluruh tokoh masyarakat dan dari pihak perusahaan dihadiri oleh pak Bana staf admnya, namun tidak ada kesepakatan dan hanya menganjurkan sama sama menghadap dinas dan sampai sekarang belum ada kejelasan”
Kepala Desa Kampung Kapas 1 Sucipto kepada Malintang pos pekan lalu. Dan ketika ditanya apakah sudah diadukan ke instansi terkait? Kepala desa menyatakan sudah siadukan namun belum ada tanggapan seraya berharap melalui Malintang Pos Online ini Pemkab Madina bergerak menyelesaikannya.
” Kami sangat mengharapkan penyelesaianya, kami berangkat dari pulau jawa tahun 1996 ke Sumatera meninggalkan sanak saudara untuk kehidupan yang lebih layak, namun sampai disini tidak jelas” ungkapnya.
 Hal senada juga disampaikan ketua bpd desa Kampung Kapas l Tukiman yang mengharapkan agar tanah tersebut kembali ke masyarakat dan bisa ditanami maupun digarap supaya mensejahterakan masyarakat

“ Kami sangat mengharapkan agar lahan dikembalikan kepada warga, tentu itu semua bisa terlaksana jika DPRD sebagai wakil rakyat kamimau menjadi mediatornya, serta Pemerintah mengambil masalah itu, jangan seperti sekarang dibiarkan,” katanya.(Hor).

 

 

 

Admin : Dina Sukandar

Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H di Lapas Klas IIB Panyabungan

Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H di Lapas Klas IIB Panyabungan

PANYABUNGAN (Malintang Pos Online) : Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal (Madina), anak-anak binaan peringati maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H, kamis (29/12).

Kalapas Klas IIB Panyabungan, M A Siburian, Bc.IP, Spd, SH, MH melalui Ka. KPLP H. Bisran Batubara disela pembukaan acara Maulid Nabi Muhammad SAW mengutarakan, ucapan terima kasih yang teramat dalam buat panitia dan anak binaan yang telah melaksanakan acara ini.

“Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Pemda Madina, atas bantuan yang diberikan kepada kami (Lapas Klas IIB Panyabungan,red). Dan semoga, bantuan Al-qur’an yang telah diberikan nantinya dapat kami manfaatkan saat bulan ramadhan nanti” sebutnya

Masih Bisran, kita juga mengadakan program penghapusan anak binaan yang buta Al-qur’an dengan memberikan pelajaran membaca Al-qur’an yang dibimbing langsung Kasibimnadik Suyetno, SH.

Penceramah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H di Lapas Klas IIB Panyabungan, Al-Ustadz Zulkarnaen dalam ceramahnya dihadapan anak didik Lapas Klas IIB mengutarakan, Barang siapa ummat nabi muhammad SAW yang turut serta membantu atau menjalankan perjuangan dijalan Allah SWT, maka akan mendapat safaat dari Nabi Muhammad SAW.

Dan, barang siapa ummat nabi Muhammad SAW yang menyumbangkan hartanya 1 dirham dijalan Allah SWT, maka ummat tersebut telah menyumbangkan hartanya satu gunung emas.

Maka artinya, siapapun yang telah turut serta dalam melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, maka beliau telah berjuang dijalan Allah SWT” ujarnya

Ustad Zulkarnaen dalam ceramahnya juga menyatakan, ada 2 cara untuk membersihkan diri. Yang pertama yaitu istinjak, membersihkan diri dengan berwudhu. Karena, apabila istinjak kita benar, maka sholat dan ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT.

Dan yang kedua yaitu istighfar, membersihkan hati dengan melakukan dzikirulloh kepada Allah SWT. Apabila istighfar kita lakukan dengan khusuk, yakinlah jiwa kita akan terasa tenang dan damai ” paparnya

Ustad Zulkarnaen juga mengungkapkan, apabila kedua hal ini kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, Insha Allah hidup kita akan selalu mendapat safaat dari Nabi Muhammad SAW dan mendapat ridho dari Allah SWT.

Pantauan wartawan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapas klas IIB Panyabungan, di meriahkan dengan anak binaan yang menghadirkan hiburan pop song dengan lagu-lagu religi. (putra)

Admin : Dina Sukandar