Mengikuti HUT ke-44 PDIP, Pancasila Bisa Hadapi Tantangan

Kader PDI Perjuangan Madina menunggu kedatangan Ketua Umum PDIP dan Presiden RI di Halaman Gedung JCC Senayan Jakarta.

JAKARTA (Malintangpos Online): “Ketua Umum DPP PDI Perjuangan mengatakan dirinya percaya sekali, mayoritas masyarakat Indonesia mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ber Bhinneka Tunggal Ika, karena kita bisa membuktikan bahwa Pancasila mempu menjadikan keberagaman sebagai kekuatan untuk membangun kehidupan yang berprikemanusiaan dan berkeadilan.

            Hal itu disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Hj.Megawati Soekarnoputri dalam pidato politiknya memperingati  Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 PDI Perjuangan Selasa(10-1) di Gedung JCC Senayan Jakarta yang dihadiri Presiden RI Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, sejumlah Kabinet Kerja,Pimpinan Parpol serta ribuan kader PDI Perjuangan baik DPP,DPD dan DPC se Indonesia.

            Sementara itu Presiden RI Ir.Joko Widodo dalam pidatonya mengapresiasi upaya PDIP yang pada hari jadinya ke 44 menyatakan diri sebagai Rumah Kebangsaan untuk

Kader PDI Perjuangan Madina menunggu kedatangan Ketua Umum PDIP dan Presiden RI di Halaman Gedung JCC Senayan Jakarta.

Indonesia Raya, hal itu sesuai dengan semangat Bung Karno Proklamator RI bahwa Indonesia adalah Negara buat semua warganya.

            Harapannya, keraja sama pemerintah dengan PDIP semakin erat, semakin produktif untuk menuju Inedonesia Raya, ujar Presiden RI Ir.Joko Widodo yang hadir pada acara HUT ke-44 PDI Perjuangan, waktu itu Presiden memakai baju batik warna merah.
            HUT ke- 44 PDI Perjuangan kali ini dihadiri Presiden dan Wakil Presiden RI yang pada hari itu juga Ketua Umum PDI Perjuangan Hj.Megawati Soekarnoputri memberikan nasi tumpeng kepada kedua pimpinan Negara itu dan juga Bupati Badung Provinsi Bali.
            Usai acara HUT ke-44 PDI Perjuangan, Ketua Umum PDIP Hj.Megawati Soekarnoputri memberikan berbagai penghargaan baik kepada kader-kadet PDIP yang pemberani maupun berperstasi serta memberikan nasehat kepada seluruh kader-kader PDI Perjuangan untuk selalu membela kepentingan rakyat.(red).
Admin : Dina Sukandar A.Md

Keluhan Supir Taxi “Perlindungan Minim,Bahaya Selalu Muncul”

ISKANDAR HASIBUAN

JAKARTA(Malintang Pos Online): “Supir Taxi Ekpres di Jakarta Wardino mengutarakan selama 15 tahun menjadi supir Taxi di Kota Jakarta,banyak suka dan dukanya, hanya saja sampai sekarang perlindungan bagi supir Taxi masih sangat minim,padahal bahaya selalu datang mengancam setiap harinya, ngak siang lebih-lebih kalau malam hari.

            “Sebenarnya enak menjadi supir taxi, banyak kenalan, banyak teman, banyak suka dan dukanya, sebab sejak semula kita sudah mengetahui bahwa menjadi supir taxi di Kota Jakarta adalah sangat berat sekali,” ujar Wardino Selasa dinihari(9-1) kepada Malintang Pos Online ketika dibawanya dari Bandara Sukarno Hatta menuju Jalan Kebun Kacang II Tanah Abang.
            Bapak jangan ragu pada saya, ujar Wardino,karena saya lebih menjaga penumpang saya ketimbang diri saya sendiri, kemanapun bapak akan saya hantar, kalau ada bahaya lebih baik saya mati duluan ketimbang bapak, sebab pimpinan kami mengatakan jaga dan lindungi penumpang yang dibawa.
            Padahal, pimpinan kita ngak pernah mengatakan” Jaga Dirimu agar jangan dapat bahaya” tapi dia lebih sering mengatakan bahwa penumpang itu adalah raja, maka jagalah setiap penumpang yang menumpangi taxi kita.(red).
Admin : Dina Sukandar A.Md

Ketua PDIP Madina Angkat Bicara, “Tangkap” Pemilik Lobang Sarahan Hutabargot

iskandar hasibuan

HUTABARGOT(Malintang Pos Online): Ketua DPC.PDIP Kab.Madina Iskandar Hasibuan mendesak Polisi untuk segera melakukan pengusutan terhadap pemilik lobang Aek Sarahan yang telah menyebabkan satu orang warga Desa Hutarimbaru Panyabungan Selatan,Sabtu malam(7-1) tertimbun longsor batu lobang mengakibatkan Solahuddin Nasution(40) meninggal dunia dan telah dikebumikan keluarganya Minggu(8-1) di Pemakaman desa itu.

            “ Saya mengharapkan kepada Polisi untuk mengusut siapa sebenarnya pemilik lobang, siapa yang menerima bunga tanah dan siapa yang telah mengatakan lobang itu telah ditutup selama dua minggu ini dan segera menangkap oknum-oknum yang terlibat dalam lobang Tambang Emas yang telah menyebabkan Solahuddin Nasution meninggal dunia,” ujar Ketua DPC.PDIP Kab.Madina Iskandar Hasibuan,Minggu malam(8-1) dirumahnya Jalan Bermula Panyabungan II Kec.Panyabungan Kabupaten Madina ketika wartawan meminta komentarnya.
            Kata Iskandar Hasibuan, hari ini ada isu yang berkembang di Hutabargot dan Panyabungan Selatan bahwa Solahuddin Nasution adalah gacong yang masuk lobang tanpa izin pemilik lobang yang informasinya bernama M dan yang mengutif bunga tanah S dan A selama ini, isu tutup lobang dua minggu adalah menghindari jeratan hukum.
            Kata dia, polisingak bodoh dalam mengambil langkah penyelidikan,saya sebagai Ketua DPC.PDIP Madina sangat yakin dengan kemampuan Polisi dan pihak aparat desa Hutabargot Julu sebagai pemilik wilayah sudah saya tanyakan bahwa lobang itu ngak pernah ditutup, pemiliknya dikabarkan adalah M, kenapa sekarang dibilang lobang ditutup.
            Untuk kita ketahui bersama, yang meninggal itu bukan binatang, tetapi manusia, kenapa ngak ada tindakan hukum,ini ngak boleh dibiarkan, saya akan laporkan masalah hingga ke Jakarta kalau ngak dilakukan pengusutan oleh pihak yang berwajib, pokoknya saya akan ikuti sampai masalh ini terang benderang.
            “Semua manusia ingin hidup dan makan dari cari nafkah, kalau persoalan Lobang Tambang Emas Sarahan yang telah mengakibatkan Solahuddin meninggal dunia karena tertimpa batu besar ketika berada di Lobang daerah itu, rasanya polisi jangan tinggal diam, usut itu sampai pemilik lobang dan penerima bunga tanah mau bertanggung jawab,” ujar Iskandar Hasibuan dengan tegas.(red).
Admin : Dina Sukandar A.Md

4 Hari Banjir Landa Natal, Posko Bencana Sudah Wajar Berdiri

NATAL (Malintang Pos Online): ” Hari ke empat(4) Banjir ataupun genenagan air yang melanda Patiluban dan Kampung Sawah Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal Minggu 08 Januari 2017 sepertinya air belum juga surut, karena itu warga mengharapkan agar Pemerintah Mandailing Natal segera mendirikan Posko Baniir dan lebih khusus Posko Kesehatan
            “ Bukan kami menyalahkan pemerintah, namun sudah 4 hari banjir melanda daerah kami tentu sudah selayaknya kami mendapat bantuan apa sajapun, apakah sakit dulu kami baru diberikan bantuan, kan tidak,” ujar warga kepada Malintang Pos Online,Minggu siang(08-01) di Desa Patiluban Mudik Kecamatan Natal.
            Kata warga,kondisi warga sudah mulai sakit-sakitan, memang banjir ini langganan setiap tahun, tapi kami jugakan warga Mandailing Natal yang ingin mendapatkan perhatian pemerintah, bukan menyalahkan iya, bukankah ada BPBD, apakah harus kami laporkan dulu ke Bupati baru ada bantuan.
            Camat Natal Syahrul Matondang.S.Sos yang dihubungi Via selular, mengaku sedang membuat laporan ke Bupati dan pihak BPBD yaitu Habib telah menghubunginya dan melaporkan semua kondisi daerah itu posisi sekarang.
            “Kita sudah buat laporan, yang paling mendesak dibuat adalah posko Kesehatan, karena maklumlah banjir kan bisa mendatangkan penyakit, bukan warga sudah sakit, tetapi maunya ada Posko Kesehatan dan telah kita hubungi Ka.Puskesmas Patiluban Mudik, tapi belumada jawabannya,” ujar Camat Natal Syahrul Matondang.(red).
Admin : Dina Sukandar A.Md

H. Dahlan Hasan Nasution: “Saya Titipkan Mandailing Natal kepada Malintang Pos”

Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution saat menyampaikan kata sambutan di acara HUT ke-3 Malintang Pos di aula Hotel Rindang, Panyabungan, Kamis (5/1)

Seperti ungkapan Presiden Sokarno yang populer hingga sekarang, dia mengakhiri sambutannya: “Saya titipkan Mandailing Natal ini kepada Malintang Pos.” Apa artinya?

 
Ketika qoriah pelantun Ayat-ayat Suci Al-Qur’an turun dari podium, Bupati Madina tiba-tiba berdiri. Dia tampak berjalan cepat mendekati dan menyalami sang qori yang bernama lengkap Yummiati itu. Tak terdengar apa yang disampaikan. Yummiati tampak senyum tersipu-sipu.

Dalam sambutannya acar peringatan HUT ke-3 Surat Kabar Malintang Pos ini pekan lalu (Kamis, 5/1), Bupati Madina menyinggung tentang pembacaan Al-Qur’an. “Beginilah yang saya harapkan. Pesan-pesan yang isinya sesungguhnya keras pun, kalau

Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution saat menyampaikan kata sambutan di acara HUT ke-3 Malintang Pos di aula Hotel Rindang, Panyabungan, Kamis (5/1)

dibaca dengan suara lembut, indah dan nada yang pas bisa sangat mengena di hati. Ayat yang dibacakan tadi bercerita tentang kesesuaian perkataan dengan perbuatan. Al-Qur’an menyeru kita agar menyesuaikan lisan dan tindakan. Al-Qur’an memang penuh dengan hikmah yang sangat-sangat besar,” katanya memulai paparan.

Dia pun menuturkan sejarah Nabi Ayyub Alaihissalam (AS). Pada awalnya, Nabi Ayyub AS putra Nabi Ishak AS bin Ibrahim adalah seorang yang kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak, hartanya melimpah ruah dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. la hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian ia tetap tekun beribadah, gemar berbuat kebajikan, suka menolong, terlebih dari golongan fakir miskin.
Mendengar kekaguman Malaikat terhadap ketaatan dan keikhlasan Ayub AS dalam beribadah kepada Allah, iblis merasa iri dan ingin menjerumuskannya.
Iblis berkali-kali menggoda Nabi Ayub. Tapi, gagal dan Nabi Ayyub AS tak tergoyahkan. Iblis kemudian menghadap Allah. Minta izin untuk menggoda: ‘Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayub yang senantiasa patuh dan berbakti menyembah-Mu.’
 
Puncak Keteguhan
Allah berfirman kepada Iblis: ‘Sesungguhnya Ayyub adalah hamba­Ku yang sangat taat kepada-Ku, dia seorang Mu’min yang sejati. Apa yan g ia lakukan untuk mendekatkan diri kepada-Ku adalah semata­-mata didorong iman yang teguh kuat dan taat yang bulat kepada-Ku. Iman dan taqwanya takkan tergoyah oleh perubahan keadaan duniawi. Cintanya kepada-Ku dan kebajikannya tidak akan menurun dan menjadi berkurang walau ditimpa musibah apapun yang melanda diri dan hartanya.’
Iblis dan para pembantunya pun kembali menyerbu keimanan Ayub. Hewan ternak peliharaannya binasa. Lumbung-lumbung gandum dan lahan pertanian Nabi Ayub terbakar dan musnah. Namun Ayub tetap berbaik sangka kepada Allah. Segalanya dia serahkan kepada Allah.
Berikutnya, Iblis menggoyang­goyangkan tiang-tiang gedung hingga rubuh dan menimpa anak-anaknya hingga meninggal. Sekalipun bersedih hati dan menangis, jiwa dan hatinya tetap kokoh dalam keyakinan.
Kemudian, Iblis pun menaburkan baksil ke sekujur tubuh Nabi Ayyub AS sehingga beliau menderita sakit kulit yang menjijikkan. Famili dan tetangganya menjauhinya. Istri-istrinya banyak yang melarikan diri. Hanya seorang yang setia mendampinginya yaitu Rahmah yang kemudian juga pergi.
‘Kiranya kau telah terkena bujukan setan, sehingga berkeluh kesah atas takdir Allah,’ kata Ayyub AS kepada istrinya, ‘Awas kelak jika aku sudah sembuh kau akan kupukul seratus kali. Mulai saat ini tinggalkanlah aku seorang diri, aku tak membutuhkan pertolonganmu sampai Allah menentukan takdir-Nya.’
Nabi Ayub pun hidup seorang diri. Di dalam kamarnya, ia bermunajat kepada Allah: ‘Ya Allah, aku telah diganggu oleh setan dengan kepayahan dan kesusahan serta siksaan dan Engkau wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.’ Allah menerima do’a-nya Nabi Ayyub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman: “Hantamkanlah kakimu ke tanah. Dari situ air akan memancar dan dengan air itu kau akan sembuh dari semua penyakitmu. Kesehatan dan kekuatanmu akan pulih kembali jika kau pergunakan untuk minum dan mandi.”
Demikianlah, setelah minum dan mandi dengan air yang memancar dari bawah kakinya, semua sakitnya sembuh, dan lebih sehat dan lebih tampan.  Istrinya pun kembali karena tak tega. Namun ia ingat sumpahnya, hendak memukul istrinya seratus kali.
“Yang namanya sumpah, harus dilaksanakan. Manyanya, Ayyub AS bimbang, istrinya yang sudah turut menderita sewaktu dengannya selama tujuh tahun; akankah ia memukulnya seratus kali?” cerita Bupati menlanjutkan.
Dalam kebimbangan itu, datanglah wahyu Allah SWT yang memberikan jalan keluar: “Hai Ayub, ambillah lidi seratus buah dan pukullah istrimu itu sekali saja, dengan demikian tertebuslah sumpahmu.”
Begitulah Ayyub AS memukul istrinya satu kali dengan seratus lidi dan sangat pelan. Sumpahnya terlaksana, tanpa harus melukai. Nabi Ayyub pun dikaruniai lagi harta benda yang melimpah ruah. Dari Rahmah ia mendapat anak bernama Basy ar, yang dijuuki “Dzulkifli”, artinya “Punya Sanggup”. Dzulkifli pun menjadi Nabi dan Rasulullah.
Bupati Madina menarik hikmah, “Banyak sekali hikmah dari cerita tentang Nabi Ayyub AS itu yang berguna bagi kehidupan kita sehari-hari,” lanjut Bupati Madina.
Selain itu, Dahlan Hasan Nasution juga mengutip Firman Allah SWT yang lain. Lalu, di akhir kutipan, dia pun mengatakan hal yang sama. “Al-Qur’an itu kaya dengan hikmah, petunjuk dan tauladan,” tunjuk Bupati Madina.
 
Pesan Bupati dan Award
Presiden Sokarno pernah mengungkapkan dan ungkapan itu populer hingga sekarang. Seperti itulah pesan Bupati Madina mengakhiri sambutannya dalam acara ultah yang juga dihadiri Bupati Labuhan Pangonal Harahap bersama rombongan itu: “Saya titipkan Mandailing Natal ini kepada Malintang Pos.” Apa artinya?
Selain membuat terhenyak karena pidato itu pun seakan tiba-tiba berakhir, terasa beban berat yang menjadi tangung jawab pers di Madina. Sebelumnya, Dahlan Hasan Nasution yang mulai akrab disebut ‘Raja Batu’, menyinggung tentang pers. Seperti apa perannya dan bagaimana kecenderungannya di Mandailing Natal?
Dalam kesempatan itu, Malintang Pos sendiri boleh jadi hanya sebagai personifikasi atau representasi simbolik dari pers di Madina dan Sumut. Makanya, dia berpesan agar setiap pemberitaan itu didasari dengan konfirmasi yang cukup kepada pihak terkait. Karena, seperti penuturannya, kalau pers itu salah tulis, biasa menjadi fitnah besar.
Betul sekali, lebih-lebih dalam pandangan teori komunikasi ‘jarum suntik’ (Hypodermic Needle Theory), media massa itu bisa memengaruhi audiens (khalayak) dengan sangat mudah seperti halnya jarum suntik. Nah, kalau pemberitaan itu ternyata menyalahi kaidah dan aturan yang ada, tentu saja bisa berakibat sangat fatal (dahsyat).
Sebaliknya, lanjut Bupati Madina, pers itu sangat penting. Salah satunya, berfungsi untuk melakukan kontrol sosial. “Seperti kami di pemerintahan, DPRD Madina juga butuh kontrol. Pers bisa memainkan itu dengan baik. Pers yang baik yang menentukan bagi progres pembangunan Madina,” katanya.
Menyinggung tentang tema acara: “Reposisi Pers dalam Greget Pembangunan Sumut Lebih Smart,” Bupati Madina yang kerap menyebut dirinya dengan ungkapan “Si Batu” itu mengajak wartawan Malintang Pos dan segenap insan pers yang berkenan hadir terus membangun Madina.
“Jika ditempatkan di relnya, pers menjadi unsur penting pembangunan. Madina yang lalu dan Madina yang akan datang tidak lepas dari peran pers. Silakan kritik, tapi jangan lupa konfirmasi dengan SKPD terkait,” tambahnya.
Sebelumnya, saat menyinggung Malintang Pos Award, Dahlan Hasan Nasution mengucapkan, “Terima kasih, sebagai pers Malintang Pos bisa memberikan penghargaan termasuk kepada ‘polisi rakyat’, seperti Ipda. Jalaluddin Nasution. Mereka layak mendapat apresiasi, kali ini mendapat Malintang Pos Award untuk kategori Motivator Ulet dalam penerapan disiplin berlalulintas.” (M. Ludfan Nasution, Wakil Pemimpin Radaksi Malintang Pos)
Admin : Dina Sukandarb A.Md

Mochtar Nasution Penerima Award Malintang Pos

Tahun 2016, untuk pertama kalinya saya mendapatkan Award Malintang Pos untuk Kategori Penulis Kreatif

Tahun 2016, untuk pertama kalinya saya mendapatkan Award Malintang Pos untuk Kategori Penulis Kreatif. Dan pada tahun ini, 5 Januari 2017, untuk kedua kalinya saya kembali mendapatkan Award Untuk Kategori Sosial.

 Ada hal lain yang menjadi penilaian Redaksi Malintang Pos sehingga saya mendapatkan Award dalam kategori Sosial walaupun saya masih juga tetap menulis artikel di Skm Malintang Pos. Tentunya, Award Malintang Pos ini saya dedikasikan kepada seluruh masyarakat yang telah ikut berpartisipasi menyisihkan sebahagian dari rezeki yang diperoleh untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan.
 Gerakan Koin Cinta Rizky Wasiah yang saya gagas membuktikan koin yang oleh dominan masyarakat kita dianggap sepele, murahan dan tidak berkelas ternyata menjadi alat perjuangan yang efektik dan penuh dengan nilai perjuangan yang heroik.
Koin menjadi lambang kesetiakawanan, kegotongroyongan dan juga simbol kemanusiaan.Koin berubah fungsi secara faktual dari alat tukar menjadi simbolisasi perjuangan dan kemanusiaan.
Koin yang selama ini dianggap tidak punya harga nyatanya memiliki kekuatan yang dahsyat dan menggetarkan.Partisipasi publik pada saat gerakan koin cinta “Rizky Wasiah” sedemikian besar dan ini sebenarnya memang perlu dilestarikan.
Bukankah bangsa yang besar ini terkenal dengan nilai kegotong royongannya? Bukankah Madina yang kita cintai ini terkenal dengan semangat kesetiakawanannya? Masihkan kita ingat filosofi “Marsialap Ari”?
Kita akui ada erosi terhadap kearifan lokal ini dimana-mana namun dengan gerakan koin ini membuktikan bahwa kita bukanlah manusia yang individualis, manusia yang ego centris dan juga bukan manusia yang cuek.
 Koin Cinta ini hanyalah kanal untuk melakukan penggalangan dana kemanusiaan namun yang lebih terpenting substansinya adalah meneguhkan kembali semangat persaudaraan, semangat kesetiakawanan dan juga semangat gotong royong.Terimakasih Malintang Pos..Mari Kita Terus Menerus Menebarkan Virus-Virus Kebaikan dalam bidang apapun.(red).
Admin : Dina Sukandar A.Md

Tak Siapkan Pekerja Sampai Akhir Tahun Dinas PU Madina Rekomendasikan I Perusahan di blacklist

Anggota Komisi IIi DPRD Madina Syahriwan Nasution

PANYABUNGAN(Malintang Pos Online) : “Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) telah merekomendasikan satu perusahan untuk di blacklist karena tidak menyiapkan pekerja proyek sampai akhir tahun 2016.

Kita sudah merekomendasikan I Perusahan CV Usaha Citra untuk di Blacklist karena proyek yang mereka kerjakan tidak siap,”sebut Plt Kepala Dinas PU Syahruddin ST, kepada wartawan Kamis (5/1) di Panyabungan.
Kita mengeluarkan rekomendasi sudah sesuai perundangan, hanya satu yang kita rekomendasi untuk di blacklist, sementara 21 perusahan kita perpanjang masa pekerjaan,”jelasnya
Ke 21 perusahan tersebut kita beri lagi waktu juga dengan aturan aturan yang ada seperti Perpres No 04 Tahun 2015 tentang perubahan Ke No 54 Tahun 2010 tentang barang dan jasa Pemerintah pasal 93 ayat, huruf A.I dan Ayat 1a,”ujarnya
Serta peraturan Menteri dan Peraturan Bupati tentang pelaksanaan Anggaran dalam rangka pekerjaan yang tidak terselesaikan,”jelasnya
Selain itu kita juga mempunyai kajian kajian yang lain untuk memperpanjang waktu pekerjaan tersebut, yaitu pekerjaan tersebut sangat di perlukan atau sangat bermanfaat kepada masyarakat, serta bahwa pekerjaan di lakukan mulai di keluarkannya kontrak,”paparnya
Sementara Anggota DPRD Madina dari Komisi III Syahriwan Nasution saat di minta tanggapannya terkait di blacklist, Pemerintah harus tegas terkait perusahan yang tidak menyiapkan pekerjaan proyek.
Kita dari DPRD Madina sangat mendukung Pemerintah kalau memang tegas terhadap perusahan nakal. Yang saya tau ada 1 perusahan yang di blacklist, itu saya minta perusahannya di blacklist orangnya juga di blacklist di Madina ini.
Dan mengenai perusahan atau kontraktor yang di perpanjang masa pekejaannya kita harap serius menyelesaikannya dengan baik,”ujarnya
Kita dari DPRD Madina khususnya saya pribadi akan terus mengawal pekrjaan proyek saya sudah sering kelapangan memantau ini. Saya minta Dinas PU jangan main main,” tegasnya.(putra)
Admin : Dina Sukandar A.Md

Bupati Madina dan Bupati Labuhan Batu Hadiri HUT Malintang Pos Ke 3

Bupati Mandailing Natal Drs Dahlan Hasan Nasution menghadiri Acara Ulang Tahun Malintang Pos yang ke tiga bertempat di Aula Hotel Rindang, Kamis (5/1). dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke tiga tersebut Malintang Pos memilih thema Reposisi Pers Dalam Greget Pembangunan Sumut Smart.

Dalam peringatan HUT Malintang Pos yang ke tiga tersebut selain dihadiri oleh Bupati Mandailing Natal, Bupati Labuhan batu H  Pangonal juga dihadiri oleh Kapolres Mandailing Natal AKBP Rudi Rifani Sik, Ketua DPRD/Wakil Ketua DPRD, Kajari Madina, dan forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Mandailing Natal juga dihadiri sejumlah SKPD yan ada di lingkungan Pemkab Mandailing Natal.

Iskandar Hasibuan Pimpinan Umum dan Pimpinan Redaksi Malintang Pos mengatakan bahwa Malintang Pos hadir di tengah-tengah masyarakat bukan untuk mencari musuh namun Malintang Pos hadir untuk melakukan sosial control demi pembangunan yang lebih maju khususnya Mandailing Natal dan juga Suamtera Utara pada umumnya.

Dalam HUT yang ke tiga ini Malintang Pos telah melalui halangan dan rintangan yang insya allah hingga sekarang ini masih bisa dilalui walaupun banyak terpaan badai yang datang, namun di dalam HUT Malintang Pos yang ke tiga ini kami lebih meningkatkan pemberitaan, dimana selama ini kami hanya terbit di cetak saja namun di umur yang bisa dibilang yang masih belia ini kami mau membuat terobosan baru yaitu Malintangpos Online,” terang Iskandar.

lebih lanjur Iskandar mengatakan bahwa mereka dari jajaran Redaksi Malintang Pos dan Malintangpos Online mengucapkan terimakasi atas dukungan moril maupun materil sehingga terlaksananya pelaksanaan HUT Malintang Pos yang ke tiga ini sekaligus Lounching Malintangpos Online.

“Sekarang masyarakat suah dapat mengakses berita-berita Malintang Pos melalui Malintangpos Online di Web Saite Malintangpos.co.id, dan masyarakat juga bisa mengirimkan saran dan keritikan yang membangun kepada Malintangpos.online ke Imel Malintangpos online yaitu [email protected].

HUT Malintang Pos di Hadiri 2 Bupati

Bupati Madina dan Bupati Labura di acara Malintang Pos

Hari Ulang Tahun Ke 3 Malintang Pos yang mengkat Thema Reposisi Pers  Dalam Greget Pembangunan Sumut Lebih Smart di Aula Hotel Rindang, Kamis (5/1)

Hut Malintang yang cukup berbeda dengan sebelumnya dengan memberikan penghargaan kepada Penggiat penggiat Pers, ini di Hadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Seperti Bupati Madina Drs Dahlan Hasan Nasution, Bupati Labuhanbatu H  Pangonal, Kapolres Madina AKBP Rudi Rafani, Kajari Madina, Wakil Ketua DPRD Madina Ir Zubeir Lubis, Kepala SKPD Madina
Selain itu, Hut Malintang Pos juga di hadiri Ketua Ketua Partai PKB, PPP, Karang Taruna, tokoh, Agama, Ormas, OKP, wartawan se Madina, serta perwakilan wartawan Malintang pos se Sumut

Berjalan Kaki Dari Jawa Barat Menuju Aceh Sariono Bersama Anaknya Minta Bantuan Ke Polres Madina

PANYABUNGAN (Malintang Pos Online): Sariono warga Tamiang Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) membawak anak laki-lakinya berpetualang ke Provinsi Jawa Barat.

Keterangan Sariono mengatakan saya bersama anak lelaki saya berjalan kaki dari Jawa Barat menuju kampung halaman.

Sedangkan makan dan minum kami  selama di jalan hanya meminta bantuan kepada masyarakat hingga kami sampai ke Kabupaten Mandailing Natal ini ungkapnya.

Lanjut” selama di jalan alhamdulillah kami dalam keadaan sehat-sehat, hingga perjalanan kami sampai ke Madina ini, kami berharap Kapolres Madina memberikan bantuan agar kami sampai ke kampung halaman. Ucapnya.

Kapolres Madina AKBP Rudi Rifani, S.Ik yang di konfirmasi Malintang Pos diruangannya membenarkan ada dua warga Indonesia yang berasal dari NAD mendatangi Polres Madina untuk meminta bantuan. Selasa (03/01).

Dari pengakuan warga NAD yang bernama Sariono bersama anaknya mereka baru saja sampai ke Madina pada pagi hari selasa (03/01) dari Jabar dengan berjalan kaki menuju NAD, dan mendatangi Polres Madina untuk meminta bantuan agar mereka dapat melanjutkan perjalanan.

Disampaikannya” kedua warga Indoensia itu sampai ke Polres Madina, dengan membawak pakaian dalam tas mereka, kita langsung memberikan makanan agar mereka bisa melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman.

Dan pihak Polres Madina langsung membawak kedua lelaki itu ke salah satu stasion mobil angkutan jurusan Aceh, agar kedua lelaki itu di bawak ke kampung halamannya.

Di samping itu juga kita memberikan bantuan dana kepada mereka untuk biaya perjalanan selama dijalan, ungkap Rudi. (Gus).

Admin: Nisrayani